KOMPAS.com - Wakil Ketua Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kota Surabaya Laila Mufidah mendesak Pemerintah Kota Surabaya (Pemkot) Surabaya untuk mempercepat penyelesaian seluruh proyek pembangunan Rumah Pompa di berbagai titik rawan genangan.
Hal itu disampaikan Laila setelah kawasan Gunung Anyar dan sekitarnya dilanda genangan cukup parah hingga air masuk ke rumah warga.
Ia menilai, keberadaan rumah pompa terbukti efektif dalam mengendalikan laju air dan meminimalkan potensi banjir.
“Kami meminta Pemkot Surabaya menuntaskan (pembangunan) seluruh rumah pompa sebelum puncak musim hujan terjadi. Ini belum Januari,” ujar Laila dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (2/12/2025).
Anggota Fraksi Partai Kebangkitan Bangsa (PKB) itu pun mencontohkan proyek rumah pompa di Gunung Anyar yang dinilainya sangat krusial.
Menurutnya, beberapa pekerjaan penanggulangan banjir di wilayah itu belum rampung sepenuhnya dan perlu dipercepat tanpa mengorbankan kualitas.
Laila menekankan bahwa proyek rumah pompa Gunung Anyar ditargetkan selesai pada 15 Desember 2025. Ia berharap, penyelesaiannya dapat memberikan perlindungan maksimal bagi masyarakat sekitar.
“Banjir ini urusannya dengan umat. Dengan seluruh saluran dan rumah pompa bekerja optimal, dampak banjir bisa diminimalisasi. Tidak sampai masuk rumah dan banjir cepat surut,” kata Laila.
Data Pemkot Surabaya menunjukkan, kota ini telah memiliki sekitar 76 rumah pompa yang tersebar di lima wilayah serta didukung lebih dari 350 mesin penyedot. Jumlah tersebut akan ditambah pada tahun mendatang.
Meski begitu, Laila mengingatkan bahwa proyek penanggulangan banjir harus dilakukan secara menyeluruh dan tuntas.
Ia mengatakan, anggaran besar yang mencapai Rp 1,1 triliun telah dialokasikan untuk penanggulangan banjir pada tahun anggaran 2026, salah satunya pembangunan rumah pompa.
Laila berharap, pembangunan infrastruktur tersebut dapat memberikan dampak nyata dan langsung dirasakan oleh masyarakat, terutama saat intensitas hujan memasuki puncaknya.
“Anggaran Rp 1,1 triliun khusus untuk penanggulangan banjir 2026 harus bisa membuat nyaman warga. Warga tidak boleh cemas saat hujan deras mengguyur,” lanjutnya.