KOMPAS.com – PT Daya Intiguna Yasa Tbk (MR.D.I.Y. Indonesia) bekerja sama dengan Rekosistem untuk memperluas program Recycle Dropbox hingga lima kali lipat, dari 10 menjadi 52 toko yang tersebar di Jabodetabek, Serang, dan Bandung.
Ekspansi program tersebut diumumkan di Jakarta, Rabu (26/11/2025), sebagai bagian dari komitmen keberlanjutan perusahaan melalui program “MR.D.I.Y. Untuk Indonesia”.
Chief Financial Officer (CFO) yang juga menjabat Kepala ESG MR.D.I.Y. Indonesia, Rika Juniaty Tanzil, mengatakan, perluasan fasilitas dropbox dihadirkan untuk mempermudah masyarakat berpartisipasi dalam pemilahan dan pengelolaan sampah.
Pengumpulan sampah di setiap lokasi dipantau melalui dashboard online milik Rekosistem yang menampilkan volume serta jenis sampah secara real-time untuk memastikan transparansi dan akurasi data.
“Melalui perluasan program Recycle Dropbox, kami ingin menghadirkan cara yang sederhana
dan mudah diakses bagi pelanggan untuk berkontribusi secara positif dan nyata terhadap lingkungan,” ujar Rika dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (2/12/2025).
Pihaknya optimistis, aksi edukasi dan pemilahan sampah di toko MR.D.I.Y. Indonesia dapat mendorong kebiasaan kecil yang positif dan membawa perubahan bagi masa depan.
Dengan lebih dari 1.100 toko di seluruh Indonesia, lanjut dia, MR.D.I.Y. Indonesia juga optimistis dapat menumbuhkan kesadaran masyarakat untuk lebih peduli lingkungan.
“(Lewat program tersebut, MR.D.I.Y. Indonesia) mendukung secara nyata Gerakan Nasional ‘Menuju Indonesia Bebas Sampah 2029’,” imbuhnya.
Pengelolaan sampah nasional
Chief Operating Officer (COO) dan Co-Founder Rekosistem Joshua Valentino mengatakan, pihaknya berkomitmen menghadirkan solusi pengelolaan sampah yang lebih transparan dan efisien melalui pemanfaatan data dan teknologi.
Ia pun menyambut baik perluasan kolaborasi dengan MR.D.I.Y. Indonesia. Pasalnya, kolaborasi lintas sektor dapat memperkuat dampak pengelolaan sampah nasional.
Terlebih, data Kementerian Lingkungan Hidup RI tahun 2024 menunjukkan timbulan sampah nasional mencapai 37,3 juta ton per tahun dengan tingkat pengelolaan baru 32,2 persen.
Kondisi ini membuka peluang kolaborasi lebih besar antar pemangku kepentingan.
“Dari hasil pengumpulan ribuan kilogram sampah di sepuluh toko MR.D.I.Y. pada periode sebelumnya, kami melihat bahwa kolaborasi lintas sektor mampu menghadirkan dampak nyata dalam mengurangi timbunan sampah serta menekan emisi karbon,” paparnya.
Program Recycle Dropbox yang berjalan sejak Maret 2024 hingga Juli 2025 mencatat hasil signifikan.
Sebanyak 1.025 kg sampah terkumpul dari 567 kali pengambilan. Komposisinya meliputi anorganik sebesar 79,4 persen dengan rincian plastik 40,63 persen, kertas 25,59 persen, kardus 7,52 persen, serta logam dan beling dalam proporsi lebih kecil.
Program ini juga mencatat tingkat pemulihan sampah sebesar 79,4 persen, jauh di atas rata-rata nasional sebesar 22 persen. Tidak hanya itu, Recycle Dropbox turut menurunkan emisi karbon sebesar 841,78 kg karbon dioksida ekuivalen.
“Tentunya, kami berharap inisiatif MR.D.I.Y. Indonesia dan Rekosistem dapat menjadi kontribusi berkelanjutan dalam meningkatkan angka pengelolaan sampah di Indonesia,” lanjut Rika.
Dukungan pemerintah
Pada kesempatan sama, Direktur Pengurangan Sampah dan Pengembangan Ekonomi Sirkular Kementerian Lingkungan Hidup/Badan Pengendalian Lingkungan Hidup (KLH/BPLH) Agus Rusly menyatakan dukungan atas inisiatif tersebut
Kementerian menyambut baik inisiatif MR.D.I.Y. Indonesia dan Rekosistem yang selaras dengan arah kebijakan nasional pengelolaan sampah berkelanjutan.
“Partisipasi aktif sektor swasta sangat penting untuk meningkatkan kesadaran publik dan memperluas dampak gerakan Menuju Indonesia Bebas Sampah 2029,” kata Agus.
Rika melanjutkan, perluasan program tahun ini menegaskan komitmen MR.D.I.Y. Indonesia untuk terus memberikan kontribusi nyata bagi lingkungan.
Lewat inisiatif tersebut, lanjutnya, MR.D.I.Y. Indonesia mengajak pelanggan untuk berpartisipasi aktif dalam pengelolaan sampah dan membangun kesadaran lingkungan yang bisa dimulai dari rumah.
“Inisiatif ini menegaskan peran MR.D.I.Y. Indonesia sebagai bisnis ritel yang tidak hanya bertumbuh, tetapi juga bertanggung jawab terhadap masyarakat dan lingkungan,” imbuh Rika.