Advertorial

Hari Guru Nasional 2025, IMstitute Gandeng MR.D.I.Y. Indonesia Perkuat Ekosistem Pendidikan

Kompas.com - 03/12/2025, 11:58 WIB

KOMPAS.com – Indonesia Mengajar, melalui Indonesia Mengajar Learning Institute (IMstitute), menggandeng MR.D.I.Y. Indonesia dalam penyelenggaraan rangkaian kegiatan Hari Guru Nasional (HGN) 2025 bertema “Guru Berdaya: Kolaborasi untuk Pendidikan”.

Kolaborasi tersebut bertujuan untuk memperkuat ruang belajar, jejaring kolaboratif, serta wadah berbagi praktik baik bagi guru di berbagai daerah.

Inisiatif ini muncul di tengah kebutuhan peningkatan ekosistem pendidikan yang lebih adaptif dan kolaboratif. Dalam situasi pendidikan yang terus berkembang, guru tidak hanya berperan sebagai pengajar.

Mereka kini menjadi fasilitator, motivator, dan penggerak ekosistem pendidikan sekaligus di sekolah ataupun masyarakat. Namun, sebagian guru masih bekerja sendiri dalam menghadapi berbagai tantangan.

Melalui rangkaian kegiatan HGN 2025, IMstitute dan MR.D.I.Y. Indonesia berupaya memperkuat jejaring antar-pendidik agar mereka dapat terus belajar, berkembang, dan saling menguatkan.

Direktur Eksekutif Indonesia Mengajar Alief Bagus Wicaksono mengatakan, selama 15 tahun perjalanan Indonesia Mengajar, pihaknya melihat guru-guru di seluruh Indonesia bekerja dalam berbagai tantangan demi memastikan setiap anak tetap belajar.

“Dari mereka, kami belajar bahwa guru adalah fondasi pendidikan. Karena itu, melalui IMstitute, kami berkomitmen mendampingi mereka untuk terus berkembang,” ujar Alief dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Selasa (2/12/2025).

Melalui rangkaian kegiatan HGN 2025, IMstitute dan MR.D.I.Y. Indonesia berupaya memperkuat jejaring antar-pendidik agar mereka dapat terus belajar, berkembang, dan saling menguatkan. Dok. MR.D.I.Y. Indonesia Melalui rangkaian kegiatan HGN 2025, IMstitute dan MR.D.I.Y. Indonesia berupaya memperkuat jejaring antar-pendidik agar mereka dapat terus belajar, berkembang, dan saling menguatkan.

Alief melanjutkan, pada momentum HGN, komitmen tersebut mendapat sambutan positif dari MR.D.I.Y. Indonesia.

Kolaborasi keduanya menjadi bentuk hormat dan terima kasih kepada para guru yang tak henti berbagi, tumbuh, dan saling menguatkan.

“Kami percaya bahwa ekosistem pendidikan yang hidup tumbuh dari kolaborasi. Cara terbaik menghormati para guru yang #TerusBekerja adalah dengan #IkutBekerja bersama mereka,” kata Alief.

Inklusif, berkelanjutan, dan berdampak

Kolaborasi IMstitute dan MR.D.I.Y. Indonesia dilandasi kesamaan misi dalam menghadirkan inisiatif yang inklusif, berkelanjutan, dan berdampak luas.

Dengan jaringan toko nasional serta komitmen terhadap pembangunan sosial, MR.D.I.Y. Indonesia menjadi mitra strategis dalam memperluas dampak program pendidikan.

IMstitute memperluas program komunitas pendidikan daerah bernama EcosystIMs ke empat kota, yakni Jakarta, Bandar Lampung, Yogyakarta, dan Malang. Program ini menjadi ruang kolaborasi antarguru di tingkat lokal. Dok. MR.D.I.Y. Indonesia IMstitute memperluas program komunitas pendidikan daerah bernama EcosystIMs ke empat kota, yakni Jakarta, Bandar Lampung, Yogyakarta, dan Malang. Program ini menjadi ruang kolaborasi antarguru di tingkat lokal.

Chief Financial Officer (CFO) yang juga menjabat Kepala ESG MR.D.I.Y. Indonesia, Rika Juniaty Tanzil, mengatakan bahwa kolaborasi dengan IMstitute merupakan wujud dukungan perusahaan terhadap peningkatan kualitas pendidikan di Indonesia.

“Kami percaya, guru adalah pilar utama dalam membentuk generasi masa depan. Kami berharap, program ini dapat memberikan kontribusi nyata bagi para pendidik yang terus menginspirasi,” tutur Rika.

Perayaan HGN 2025 telah berlangsung sejak Oktober melalui kegiatan Visit Sekolah yang mengajak guru belajar langsung dari berbagai tipe sekolah, mulai dari sekolah negeri, internasional, hingga sekolah alam.

Pada November, IMstitute juga menyelenggarakan pelatihan daring terkait kolaborasi kokurikuler serta kolaborasi antara guru dan orangtua. Sebanyak 200 guru, pegiat pendidikan, dan 50 orangtua mengikuti sesi tersebut.

Selain itu, IMstitute juga memperluas program komunitas pendidikan daerah bernama EcosystIMs ke empat kota, yakni Jakarta, Bandar Lampung, Yogyakarta, dan Malang. Program ini menjadi ruang kolaborasi antarguru di tingkat lokal.

Para guru juga diajak membagikan praktik baik melalui “Cerita Praktik Baik Kolaborasi Guru” serta memberi apresiasi kepada rekan pendidik lewat “Surat Untuk Rekan Guruku”.

Rangkaian HGN 2025 ditutup dengan acara puncak pada Sabtu (29/11/2025) dengan menghadirkan pelatihan bertema “Kolaborasi”, sesi apresiasi, talk show, dan pameran booth praktik baik guru.

Talk show menghadirkan Hikmat Hardono, Warih Wijayanti, Toto Rahardjo, dan Arninta Puspitasari yang membahas peran guru, orangtua, dan komunitas dalam membangun ekosistem pendidikan inklusif dan berkelanjutan.

“Ke depan, IMstitute bersama MR.D.I.Y. Indonesia akan terus memperluas ruang kolaborasi agar lebih banyak guru dapat tumbuh bersama dan menghadirkan perubahan nyata bagi ekosistem pendidikan Indonesia,” imbuh Alief.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau