KOMPAS.com – Lembaga Pengelola Dana Bergulir Koperasi (LPDB) Koperasi terus menunjukkan perannya sebagai penggerak ekonomi kerakyatan. Kali ini, Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih yang merasakan langsung manfaat dukungan biaya dana bergulir LPDB.
Salah satu penerima manfaat dana bergulir adalah Koperasi Desa Kelurahan Merah Putih (KDKMP) Sidomulyo Jember, yang berhasil melakukan ekspansi usaha komoditas kopi.
Pembiayaan LPDB Koperasi tersebut memberikan dampak signifikan terhadap usaha KDKMP Sidomulyo Jember. Melalui penguatan permodalan, koperasi ini mampu mengoptimalkan kualitas dan volume produksi kopi yang kini telah memasuki pasar ekspor, yakni Mesir.
Sebagai KDKMP pertama yang mampu mengekspor langsung komoditas kopi ke luar negeri, KDKMP Sidomulyo Jember akan menjadi percontohan di level nasional. Hal ini disampaikan langsung oleh Bupati Jember Muhammad Fawaid.
"Terima kasih kepada LPDB Koperasi yang telah membantu KDKMP Sidomulyo sama halnya membantu Indonesia, karena ekspor menghasilkan devisa, dan dengan devisa membantu negara ini untuk lebih maju," ujar Fawaid seperti dikutip dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (3/12/2025).
Menurut Fawaid, kredit pinjaman atau pembiayaan dana bergulir LPDB Koperasi dapat membantu KDKMP Sidomulyo untuk melakukan akselerasi bisnis dan usaha melalui ekspor komoditas kopi.
"Kalau tahun ini, kreditnya Rp 800 jutaan, tahun depan harus lebih tinggi lagi, dan ini bukan bantuan pemerintah, melainkan ini kredit dari LPDB Koperasi," tambah Fawaid.
Hal senada juga disampaikan oleh Direktur Utama LPDB Koperasi, Krisdianto. Ia menegaskan bahwa keberhasilan KDKMP Sidomulyo Jember adalah bukti nyata bahwa pembiayaan bergulir dapat memacu produktivitas koperasi desa serta mendorong kontribusi ekonomi lokal menuju skala global.
“KDKMP Sidomulyo Jember menunjukkan bagaimana dana bergulir LPDB dapat berdampak langsung. Dari penguatan permodalan, koperasi bukan hanya meningkatkan layanan kepada anggota, tetapi juga berani melakukan ekspansi usaha hingga mampu menembus pasar ekspor kopi. Ini adalah contoh koperasi modern yang kita dorong sejalan dengan visi Presiden Prabowo Subianto dan Menteri Koperasi Ferry Juliantono," jelas Krisdianto.
Kegiatan mengolah komoditas kopi oleh KDKMP Sidomulyo JemberAdapun ekspor komoditas kopi oleh KDKMP Sidomulyo Jember kali ini dilepas langsung dan Direktur Utama LPDB Koperasi. Ekspor komoditas kopi itu ditujukan ke negara Mesir dan berjumlah 20 ton green beans jenis kopi robusta.
Krisdianto percaya bahwa KDKMP Sidomulyo Jember menjadi bukti bahwa koperasi desa mampu menggerakkan sektor riil, meningkatkan pendapatan petani, serta memperkuat ketahanan pangan daerah.
“Dengan pembiayaan LPDB, koperasi bisa memperkuat rantai pasok komoditas pertanian, termasuk jagung, dan memastikan kesejahteraan anggota meningkat secara nyata. Akses pembiayaan LPDB membuat koperasi dapat meningkatkan manajemen usaha, meningkatkan kapasitas produksi kopi untuk ekspor,” ujar Krisdianto.
Seremoni pelepasan ekspor kopi oleh KDKMP Sidomulyo Jember ke Mesir.Keberhasilan KDKMP Sidomulyo Jember tersebut sejalan dengan misi program nasional KDKMP dalam memperkuat koperasi desa sebagai pusat pertumbuhan ekonomi rakyat.
Menurut Pengawas KDKMP Sidomulyo Kamiludin, KDKMP Sidomulyo Jember merupakan pionir dalam menembus pasar ekspor. Tidak hanya melakukan ekspor ke Mesir, tetapi juga ke beberapa negara tujuan lainnya seperti Turki, China, dan Kanada.
"Tahun ini, kami ada kontrak empat kontainer. Jadi yang kami lepas hari ini adalah yang pertama, satu kontainer. Satu kontainer itu isinya 20 ton dengan nilai Rp 1,3 miliar, bahkan, pada 2026, kami akan melakukan kontrak perencanaannya 3.000 sampai 5.000 ton kopi Jember ke negara Mesir. (Teknisnya nanti) langsung dari KDKMP Sidomulyo ke negara Mesir," kata Kamiludin.