KOMPAS.com - Di sudut ruang kecil rumahnya di Surabaya, Jawa Timur, Imroatus Sofiyah tidak hanya mengolah kerupuk udang sangrai yang menjadi sumber penghasilannya.
Setiap sore, ruang yang sama berubah menjadi kelas belajar gratis bagi anak-anak. Di ruangan ini, anak-anak belajar bahasa Inggris, membaca, menulis, dan mengenal teknologi sederhana.
Perjalanan usaha Imroatus sendiri dimulai sejak 2020 ketika ia bergabung menjadi nasabah PNM Mekaar Cabang Surabaya.
Lima tahun kemudian, usaha kerupuk udang yang ia kembangkan dari dapur rumahnya tidak hanya memberikan penghasilan, tetapi turut membuka jalan bagi anak-anak di lingkungannya untuk bermimpi lebih besar.
Kisah pemberdayaan perempuan seperti Imroatus menunjukkan bahwa perubahan tidak hanya soal peningkatan pendapatan.
Lebih dari itu, satu perubahan mampu memantik perubahan lain di sekelilingnya dan menciptakan dampak sosial yang berlapis.
Melalui program Mekaarpreneur dari PNM, Imroatus memperoleh penguatan kapasitas yang menyeluruh, mulai dari branding, pengelolaan usaha, hingga strategi pemasaran. Pendampingan ini membuat produknya semakin kompetitif dan usahanya naik kelas.
Namun, kontribusi terbesar Imroatus justru muncul di luar ruang usaha. Dengan kemampuan yang ia dapatkan, Imroatus membuka kelas gratis di rumahnya untuk anak-anak sekitar. Ia mengajarkan bahasa Inggris serta keterampilan dasar yang akan berguna bagi masa depan mereka.
"Kalau saya berkembang, rasanya sayang kalau berkembang sendiri. Anak-anak di sini harus ikut merasakan manfaatnya. Saya ingin mereka punya percaya diri sejak kecil supaya berani bermimpi lebih besar dari saya," ujar Imroatus dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (4/12/2025).
Fenomena seperti yang dialami Imroatus menunjukkan bahwa pemberdayaan perempuan yang dikelola secara terstruktur tidak hanya menguatkan ekonomi keluarga, tetapi juga memperluas manfaat bagi masyarakat.
Satu perempuan yang percaya diri membuka usaha bisa menghadirkan ruang belajar, peluang, dan harapan baru bagi komunitasnya.
Sekretaris Perusahaan PNM Dodot Patria Ary menyampaikan bahwa inilah dampak nyata dari pemberdayaan yang ingin dibangun PNM.
"PNM meyakini bahwa setiap perempuan memiliki potensi besar untuk menggerakkan lingkungannya. Di sinilah, peran PNM untuk membuka akses, pendampingan, dan ruang berkembang. Kisah Ibu Imroatus mengingatkan kami bahwa dampak nyata pemberdayaan selalu berawal dari satu langkah kecil yang dijalani dengan konsisten," ujar Dodot.
Perjalanan Imroatus menjadi cermin bahwa ketika perempuan diberi ruang, akses, dan kepercayaan diri, komunitas di sekelilingnya ikut bertumbuh. Sebab, setiap perjuangan layak untuk ditemani.