KOMPAS.com - Yayasan Mochamad Thohir menggandeng Ikatan Alumni SMAN 3 Jakarta (IKA Teladan) dan Sabhawana menyalurkan 10.000 Paket Logistik Primer untuk korban bencana banjir bandang dan tanah longsor di Aceh, Sumatera Utara (Sumut), dan Sumatera Barat (Sumbar).
Bantuan tersebut diberikan untuk memenuhi kebutuhan mendesak masyarakat terdampak bencana sekaligus mempercepat proses pemulihan di tiga wilayah tersebut.
Paket bantuan disesuaikan dengan kebutuhan masing-masing lokasi. Penyaluran mencakup kebutuhan primer yang dianggap penting bagi keberlangsungan hidup masyarakat di kawasan bencana.
Adapun bantuan diserahkan secara langsung oleh Dewan Pembina Yayasan Mochamad Thohir dan Haji Garibaldi ‘Boy’ Thohir kepada Ketua Ikatan Alumni Sabhawana (IAS), Rangga Afianto di Masjid At-Thohir, Depok, Jawa Barat, Kamis (5/12/2025).
Thohir mengatakan, bantuan tersebut menjadi bentuk kepedulian terhadap masyarakat yang sedang menghadapi situasi sulit.
Langkah tersebut juga merupakan sinergi untuk mendukung pemerintah dalam menangani bencana yang tengah berlangsung.
“Dengan kolaborasi yang kuat bersama IKA Teladan dan Sabhawana dalam penyaluran bantuan, kami berharap bantuan ini dapat meringankan beban serta mempercepat pemulihan kondisi para korban bencana alam di Sumatera,” ujar Thohir dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Sabtu (6/12/2025).
Bantuan yang diberikan mencakup tenda darurat, alat penerangan, seperti solar cell, genset listrik, dan lampu darurat, serta alat komunikasi.
Selain itu, ada pula bahan pangan, air bersih, pakaian anak dan dewasa, selimut, sarung, perlengkapan ibadah, pampers anak dan dewasa, sepatu, masker, dan higienis kit.
Yayasan Mochamad Thohir dan IKA Teladan melibatkan Sabhawana sebagai mitra utama dalam distribusi logistik.
Saat ini, pendistribusian dipusatkan di Kabupaten Bireuen, Aceh, yang dinilai masih minim bantuan logistik.
Di wilayah tersebut, Sabhawana juga mendirikan pos bantuan kemanusiaan.
Pos ini berfungsi mendukung evakuasi warga ke tempat aman serta memfasilitasi kebutuhan darurat lainnya.
Selain penyaluran logistik, Sabhawana turut melakukan pencarian korban hilang.
Operasi dilakukan bersama BASARNAS dan tim SAR gabungan.
Ketua Ikatan Alumni Sabhawana, Rangga Afianto, mengatakan, pengiriman bantuan dilakukan melalui koordinasi lintas instansi.
“Dalam rangka memastikan bantuan dapat diterima secara cepat dan tepat, proses pengiriman akan dikoordinasikan bersama instansi terkait, khususnya TNI, melalui jalur udara mengingat akses darat yang masih sangat terbatas,” ujarnya.
Ia menambahkan bahwa penyaluran berikutnya akan diarahkan ke wilayah terdampak lain di Sumut dan Sumbar. Seluruh proses akan disesuaikan dengan kebutuhan tiap daerah.
Sinergi tiga lembaga tersebut diharapkan mampu memperluas jangkauan bantuan di Sumatera.
Upaya ini juga ditujukan untuk memberikan dampak signifikan terhadap pemulihan masyarakat yang terdampak bencana alam.