KOMPAS.com – Kementerian Koperasi (Kemenkop) RI menegaskan komitmennya untuk memperkuat kerja sama bilateral dengan Timor Leste.
Salah satu wujud kerja sama itu adalah pengembangan koperasi di tingkat akar rumput.
Langkah tersebut dibahas dalam pertemuan antara Menteri Koperasi Ferry Juliantono dengan Sekretaris Negara Urusan Koperasi Timor Leste, Arsénio Pereira da Silva, di Jakarta, Jumat (5/12/2025).
Ferry menyatakan, kunjungan delegasi Timor Leste merupakan kehormatan besar bagi Indonesia dalam rangka memperkuat kerja sama bilateral, terutama dalam upaya pengembangan koperasi di dua negara.
“Semoga kita bisa melanjutkan lagi kerja sama yang sudah pernah ada nota kesepahaman (MoU) antara Kemenkop dengan kementerian terkait koperasi Timor Leste,” ujarnya dalam keterangan yang diterima Kompas.com, Minggu (7/12/2025).
Ferry menyebutkan, pada era pemerintahan Presiden Prabowo Subianto, Kemenkop mendapatkan mandat besar untuk menjadikan koperasi sebagai pilar utama ekonomi nasional melalui program 80.000 Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.
Melalui program tersebut, Kemenkop membuka kesempatan untuk bagi pemerintahan Timor Leste untuk bersinergi terutama dalam penguatan sumber daya manusia (SDM) koperasi.
Ferry optimistis, kerja sama antara Pemerintah Indonesia dan Pemerintah Timor Leste akan memberikan manfaat besar bagi kedua negara, khususnya dalam hal kemajuan koperasi.
Ia juga menekankan, program Kopdes/Kel Merah Putih akan mampu menyelesaikan berbagai persoalan di desa seperti kemiskinan, ketimpangan pembangunan dan lainnya.
"Mudah-mudahan kerja sama ini akan memberikan manfaat bagi kedua negara. Kami terbuka bagi siapapun untuk berkolaborasi membangun ekosistem bisnis koperasi yang lebih baik termasuk dengan Timor Leste," ucapnya.
Mempercepat implementasi kerja sama
Untuk mempercepat tindak lanjut MoU dan menyamakan persepsi, Ferry mendorong pembentukan joint technical working group.
Pasalnya, MoU yang telah disepakati kedua negara perlu ditinjau ulang sekaligus penajaman kembali agar kerja sama pengembangan ekosistem koperasi dapat lebih mudah diimplementasikan.
"Saya mengharapkan bisa dibentuk dan dibahas bersama dalam joint technical working group,” ungkapnya.
Dia juga menekankan perlunya revisi MoU agar sesuai dengan kebijakan terbaru di kedua negara.
Menurutnya, capaian yang tertunda dari MoU sebelumnya harus diinventarisasi, termasuk kendala yang dihadapi, sehingga kolaborasi dapat diperkuat secara nyata.
Pembentukan joint technical working group akan menjadi wadah untuk memperkuat kerja sama teknis antara Indonesia dan Timor Leste.
Tak hanya itu, tim tersebut juga diperlukan untuk menyusun materi secara bersama yang akan disampaikan dalam forum internasional pada 2026.
“Kami tentunya sangat bersemangat karena semakin banyak negara terlibat terutama di kawasan ASEAN untuk memajukan koperasi akan semakin baik," katanya.
Lebih lanjut, Ferry memberikan apresiasi kepada Timor-Leste karena secara resmi diterima sebagai Anggota Penuh ASEAN pada 26 Oktober 2025.
Dia menilai, masuknya Timor Leste sebagai anggota ASEAN akan memperkuat ruang kolaborasi regional di berbagai bidang, termasuk dalam memajukan dan mengembangkan koperasi.
“Kolaborasi terkait ASEAN ini yang terpenting. Selamat menjadi anggota penuh ASEAN, kami siap hadir dalam ACMM di Dili,” katanya.
Sementara itu, Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah menekankan komitmen pemerintah untuk membangkitkan koperasi di Indonesia harus digaungkan hingga ke tingkat internasional.
Terlebih, 2025 merupakan tahun Koperasi Internasional sehingga dapat menjadi momentum bagi pemerintah Indonesia untuk mendorong rebranding koperasi di tingkat ASEAN melalui program Kopdes/Kel Merah Putih.
Replikasi di Timor Leste
Pada kesempatan itu, Sekretaris Negara Urusan Koperasi Timor Leste Arsénio Pereira da Silva mengapresiasi sambutan hangat dari seluruh jajaran di Kemenkop.
Ia menyatakan, pihaknya akan banyak belajar dari Indonesia terkait pengelolaan dan pengembangan koperasi yang nantinya akan direplikasi di Timor Leste.
Arsénio juga mengapresiasi sekaligus menyambut baik program Kopdes/Kel Merah Putih yang digagas Presiden Prabowo.
Menurutnya, koperasi merupakan salah satu pilar penting dalam pembangunan ekonomi negara sehingga perlu diprioritaskan.
"Adanya program Kopdes Merah Putih sangat baik dan saya akan membicarakannya dengan Perdana Menteri Timor Leste supaya gerakan koperasi di Timor Leste bisa dibangkitkan semangatnya," katanya.
Arsénio berharap, melalui pertemuan tersebut, beberapa poin-poin kesepakatan yang telah ditandatangani sebelumnya dapat segera ditindaklanjuti dan diperkuat.
Setelah ada revisi dari MoU, ia berharap akan segera ada aksi nyata yang dapat mendorong kemajuan dan pengembangan koperasi terutama di negaranya.