KOMPAS.com - Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 sukses digelar di Magelang, Jawa Tengah (Jateng), pada Minggu (16/11/2025).
Ajang tersebut kembali menjadi ruang perjumpaan antara para pelari, alam Magelang, dan kehangatan warganya.
Tahun ini, perubahan rute menghadirkan dinamika baru yang langsung mencetak sejarah. Ezra Kipchumba dari Kenya memecahkan rekor dengan catatan 2 jam 17 menit 33 detik.
Sementara, pelari nasional Nofeldi Petingko dan Dwi Tiansi berhasil mempertajam personal best mereka.
Pergeseran tanjakan ke kilometer 22 membuat ritme lomba lebih bersahabat. Kondisi ini bahkan memungkinkan pelari non-elite menempel ketat barisan elite internasional, sebuah pemandangan yang jarang terlihat dalam ajang sekelas ini.
Meski begitu, kekuatan Bank Jateng Borobudur Marathon tidak pernah berdiri hanya pada angka dan kecepatan.
Event ini selalu mengingatkan bahwa lari adalah perjalanan tentang daya tahan, rasa ingin tahu, serta kejujuran seseorang kepada dirinya sendiri.
Di balik rute yang steril dari kendaraan, dukungan 400 tenaga medis, dan penambahan water station, tersimpan upaya besar penyelenggara untuk memastikan setiap peserta dapat berlari dengan aman dan percaya diri.
Seperti pada penyelenggaraan sebelumnya, warga Magelang kembali menjadi jiwa dari seluruh perjalanan ini.
Di berbagai titik rute, pelari disambut tepukan, senyuman, hingga suguhan sederhana yang terasa begitu tulus.
Puluhan sekolah membentuk tim cheering yang riuh. Sementara, warga terlibat melalui seni tradisi, minuman hangat, atau sekadar lambaian tangan.
Bagi banyak peserta, energi inilah yang membuat mereka terus melangkah saat kaki mulai terasa berat.
Peserta dari Bank Jateng Borobudur Marathon 2025 yang mendapat dukungan dari warga. Gelaran ini juga membawa denyut ekonomi bagi Magelang. Dengan 11.500 pelari yang hadir, perputaran nilai ekonomi mencapai puluhan miliar rupiah dan menghidupkan hotel, kuliner, transportasi, hingga usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) lokal.
Tidak berlebihan jika Borobudur Marathon dipandang sebagai wajah sport tourism Indonesia, sebuah perayaan yang menyatukan olahraga, budaya, dan kehidupan sehari-hari masyarakat.
Di garis start, setiap pelari membawa alasan masing-masing. Ada yang mengejar rekor, ada yang datang untuk menikmati suasana, dan ada pula yang ingin kembali berdamai dengan diri sendiri.
Namun di garis akhir, mereka bertemu dalam satu titik yang sama, yaitu kegembiraan karena berhasil menempuh perjalanan.
Pada akhirnya, tidak ada yang pulang dengan tangan hampa dari Bank Jateng Borobudur Marathon 2025.
Setiap pelari merasakan manisnya pengalaman berlari dikelilingi pemandangan cantik dan sambutan hangat warga. Bahkan, mereka yang tidak naik podium pun tetap merasakan manisnya kemenangan.