Advertorial

Rusia Kian Dilirik Pelajar RI, dari Kedokteran hingga Teknik Nuklir

Kompas.com - 09/12/2025, 13:48 WIB

KOMPAS.com - Rusia semakin diminati mahasiswa Indonesia sebagai tujuan pendidikan tinggi, seiring meningkatnya peluang studi, kerja sama akademik, dan akses beasiswa yang kian luas di negara tersebut.

Tren tersebut terlihat dari pertambahan jumlah pelajar Indonesia di berbagai universitas Rusia dalam beberapa tahun terakhir.

Salah satu contoh perkembangan ini terlihat dari perjalanan akademik Dwinandamaria Biantarindra, lulusan Pirogov Russian National Research Medical University, Moskow.

Kisah Dwinanadamaria hanyalah satu contoh dari banyaknya mahasiswa Indonesia yang memilih Rusia sebagai tujuan pendidikan tinggi mereka.

“Berawal dari kakak saya yang berkuliah di St Petersburg, saya mulai mempertimbangkan Rusia sebagai tujuan studi,” ujar Dwinandamaria dalam keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Sabtu (6/12/2025).

Dwinandamaria sebelumnya menempuh studi Kimia di Jerman. Namun, ia mengatakan bahwa Rusia memberinya kesempatan untuk mengejar impian besar, yaitu berkuliah di bidang Kedokteran.

Ia juga menyebut kecintaannya pada piano dan kekagumannya pada Tchaikovsky sebagai alasan tambahan yang menguatkan pilihannya.

“Semakin lama saya tinggal di sini, saya bisa merasakan kekayaan budaya Rusia. Saya jatuh hati pada sistem transportasi yang sangat baik, dan kedalaman Bahasa Rusia yang memukau,” kata Dwinandamaria.

Diperhitungkan sebagai pusat pendidikan global

Dalam peta pendidikan internasional, Rusia tumbuh menjadi salah satu magnet baru bagi mahasiswa asing. Negara tersebut kini berada di posisi ketujuh dunia dalam ekspor pendidikan.

Setiap tahun, pelajar dari lebih 170 negara datang menempuh pendidikan di kota-kota besar dan pusat penelitian di negara beruang merah ini.

Minat mahasiswa Indonesia belajar di sana pun semakin meningkat setelah RI dan Rusia menandatangani perjanjian kerja sama pendidikan pada Juni 2025.

Dalam waktu dekat, kedua negara juga dijadwalkan menandatangani perjanjian pengakuan gelar akademik untuk mempermudah lulusan berkarier di Indonesia maupun di luar negeri.

Saat ini, terdapat 256 perjanjian kerja sama tingkat universitas antara Indonesia dan Rusia. Bentuknya mencakup pertukaran pelajar, penelitian bersama, hingga peluang kerja.

Sekitar 700 mahasiswa Indonesia tercatat menempuh studi di berbagai universitas Rusia, dan hampir 80 persen menerima beasiswa dari Pemerintah Rusia.

Data Kementerian Sains dan Pendidikan Tinggi Rusia menunjukkan sejumlah program favorit mahasiswa Indonesia.

Bidang tersebut meliputi Hubungan Internasional, Kedokteran Umum, Manajemen, Ekonomi, Teknik Perminyakan dan Gas, Ilmu Komputer dan Rekayasa, Teknik Penerbangan, serta Sumber Daya Manusia.

Beberapa universitas yang sering menjadi pilihan adalah National Research Tomsk State University, RUDN University, Kazan Federal University, Higher School of Economics (HSE), dan ITMO University St Petersburg.

Sebanyak 24 mahasiswa Indonesia tercatat menempuh studi di Tomsk Polytechnic University bersama lebih dari 2.600 mahasiswa internasional dari 63 negara.

Tomsk Polytechnic juga menjadi universitas pertama di Rusia yang menandatangani perjanjian kerja sama resmi dengan Badan Riset dan Inovasi Nasional Indonesia.

“Kerja sama kami berfokus pada pembangunan sumber daya manusia Indonesia dalam teknologi nuklir, termasuk pada proyek bersama dengan Rosatom,” ujar Vera Verkhoturova, Penasihat Rektor untuk Hubungan Internasional di Tomsk Polytechnic University.

Vera menjelaskan, misi universitas tersebut adalah melatih mahasiswa sesuai kebutuhan industri di negara asal mereka.

“Itulah mengapa mahasiswa Indonesia di universitas kami tidak hanya mempelajari program nuklir tradisional, seperti Fisika dan Teknologi Nuklir, tetapi juga Teknik Perminyakan dan Gas, Teknik Mesin, Teknik Energi dan Listri, serta bidang-bidang lainnya," kata Vera.

Rusia memiliki ribuan universitas dengan spesialisasi beragam. Informasi mengenai pilihan universitas dan programnya dapat diakses melalui situs resmi edukasi internasional Rusia, studyinrussia.education.

Jalur mandiri dan beasiswa

Untuk berkuliah di Rusia, calon mahasiswa dapat memilih jalur mandiri atau beasiswa.

Setiap tahun, Pemerintah Rusia membuka kuota beasiswa yang proses pendaftarannya berlangsung melalui Kedutaan Besar Rusia di Indonesia.

Seleksi beasiswa melibatkan tes, penilaian akademik, dan wawancara motivasi. Peserta yang lolos akan dibantu dalam proses penyiapan dokumen universitas serta visa.

Selain itu, sejumlah universitas juga mengadakan Olimpiade Akademik internasional seperti OpenDoors yang memberi peluang beasiswa penuh bagi para pemenang.

Di sisi lain, jalur mandiri memberi keleluasaan bagi mahasiswa memilih universitas dan program secara langsung.

Pendaftaran dapat dilakukan melalui komite penerimaan masing-masing kampus maupun laman resmi universitas.

Kehidupan mahasiswa di Rusia

Fasilitas belajar di universitas-universitas Rusia umumnya lengkap, mulai dari laboratorium modern, perpustakaan besar, hingga fasilitas olahraga.

Komunitas mahasiswa juga aktif dengan berbagai klub serta kegiatan sesuai minat.

Kehidupan mahasiswa tidak terbatas di lingkungan kampus. Kota-kota di Rusia menawarkan teater, museum, situs sejarah, ruang publik, dan beragam kegiatan budaya.

Banyak mahasiswa memanfaatkan libur semester untuk menjelajahi kota lain di negeri bersalju tersebut.

Dwinandamaria menyarankan calon mahasiswa Indonesia agar datang dan merasakan langsung kehidupan di Rusia.

"Silakan datang ke sini. Rasakan pergantian musim, jelajahi budayanya, temui orang-orang yang terasa sangat hangat di dalam hati. Kunjungi teater dan konser, berjalan-jalan di taman. Bepergian ke kota-kota lain di luar Moskow. Nikmati pemandangan alam yang indah dan arsitekturnya," kata Dwinanadamaria.

Untuk lebih tahu mengenai pendidikan tinggi di Russia, kunjungi website Study In Russia.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau