Advertorial

Kuyank Tayang Perdana di JAFF Ke-20, Angkat Horor Budaya Kalimantan dengan Skala Produksi Lebih Besar

Kompas.com - 10/12/2025, 12:59 WIB

KOMPAS.com —Film terbaru berjudul Kuyank resmi diputar perdana dalam Special Screening Jogja-NETPAC Asian Film Festival (JAFF) ke-20, Sabtu (6/12/2025). Hadir sebagai lanjutan dari Saranjana: Kota Gaib, film ini menjadi salah satu yang paling ditunggu setelah kesuksesan Saranjana yang meraih 1,2 juta penonton.

Disutradarai Johansyah Jumberan, Kuyank menggali asal-usul legenda kuyang, yakni salah satu urban legend paling terkenal dan mencekam dari Kalimantan. Tak sekadar horor, film ini hadir dengan pendekatan budaya kuat yang dibangun lewat riset dan proses produksi yang dilakukan sepenuhnya di Kalimantan.

Untuk menjaga keaslian cerita, seluruh proses syuting dilakukan di berbagai lokasi Kalimantan dan menggunakan sekitar 50 persen dialog bahasa Banjar. Keterlibatan talenta lokal juga cukup besar, termasuk musisi Jeff Banjar yang kembali menggarap soundtrack dalam bahasa Banjar, mengulang kesuksesan viral di film Saranjana.

Dari sisi pemain, Kuyank diperkuat aktor dan aktris papan atas, antara lain Rio Dewanto, Barry Prima, Jollene Marie, Ochi Rosdiana, Dayu Wijanto, Ananda George, Hazman Al Idrus, serta sejumlah talenta dari Kalimantan. Kombinasi ini menghadirkan warna baru pada karakter dan dinamika budaya dalam film.

Produksi Kuyank disebut lebih besar dibandingkan pendahulunya. Efek visual digarap oleh LMN Studio, studio VFX yang telah menangani berbagai proyek film nasional dan internasional. Pendekatan ini membuat sosok kuyang tampil lebih detail, realistis, dan menegangkan.

Drama keluarga dan tekanan adat

Di balik teror yang menjadi sorotan utama, Kuyank menyisipkan drama keluarga yang kuat. Cerita berfokus pada perjuangan seorang perempuan menghadapi tekanan budaya, adat, hingga ancaman gaib yang mengguncang rumah tangganya.

Film ini mencoba membawa horor ke level baru, tak hanya menakut-nakuti, tapi juga memberi kedalaman emosional tentang keputusan, cinta, dan konsekuensinya.

Sebagai informasi, penayangan perdana di JAFF ke-20 menjadi langkah penting bagi Kuyank sebagai film yang mengangkat kekayaan budaya Kalimantan ke panggung internasional. Setelah itu, film ini siap menyapa penonton Indonesia di bioskop mulai 29 Januari 2026.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau