Advertorial

Menkop: Gerai Kopdes Dapat Jadi Etalase Produk Lokal dari Program Rocket Youthpreneur 2025

Kompas.com - 12/12/2025, 13:51 WIB

KOMPAS.com – Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan bahwa Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih yang saat ini tengah dipercepat pembangunan fisiknya diharapkan mampu menjadi ruang etalase bagi produk-produk lokal, termasuk dari para peserta program Rocket Youthpreneur 2025.

Program Rocket Youthpreneur sendiri digagas oleh Yayasan Indonesia Setara (YIS) dan Sandination Academy untuk menyiapkan generasi muda menjadi wirausaha unggul dan siap melantai di Bursa Efek Indonesia (BEI).

Dalam sambutannya pada acara Graduation and Awarding Rocket Youthpreneur 2025 yang digelar di Main Hall Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Kamis (11/12/2025), Ferry mengajak para peserta untuk menjadikan koperasi sebagai wadah kolaborasi, inovasi, dan motor penggerak ekonomi rakyat.

"Sila produksi dan jual melalui gerai sembako dan ritel modern yang ada di Kopdes, jadi jangan takut produknya tidak terserap," tuturnya seperti dikutip dari siaran pers yang diterima Kompas.com, Jumat (12/12/2025).

Menkop Ferry mengapresiasi YIS atas penyelenggaraan program inkubasi bisnis bagi wirausahawan muda melalui program Rocket Youthpreneur 2025.

Menurutnya, program tersebut mampu meningkatkan kompetensi dari tenaga kerja di usia produktif sehingga sangat relevan dengan upaya Kementerian Koperasi (Kemenkop) untuk mendorong inovasi dari Kopdes/Kel Merah Putih.

"Kami membuka kesempatan kepada Bapak Ibu semua untuk bermitra dengan Kopdes karena kami juga ingin mengubah mindset bahwa koperasi harus memulai untuk membangun ekosistem industri," ujarnya.

Menurut Menkop, Kopdes akan menjadi ekosistem baru yang tumbuh dari bawah. Ia menekankan bahwa koperasi harus berfungsi sebagai off-taker produk masyarakat desa, baik itu hasil perkebunan, kerajinan, maupun kuliner.

Nantinya, koperasi desa bekerja sama dengan mitra bisnis dan perusahaan untuk membangun industri permesinan serta melengkapi kebutuhan produksi masyarakat.

“Fungsi Kopdes adalah menjadi off-taker dari produk masyarakat desa,” jelasnya.

Hingga saat ini, sudah tersedia lahan yang siap dibangun gudang, gerai dan sarana pendukung lain di 34.000 titik di seluruh Indonesia.

Untuk gerai, gudang dan sarana lain yang sedang dibangun telah mencapai 27.000 unit.

Secara periodik, jumlah tersebut akan terus bertambah seiring dengan peningkatan jumlah tanah yang terdata.

Menkop berharap, semua pihak terutama seluruh peserta dari Rocket Youthpreneur 2025 untuk mendukung upaya pemerintah dalam percepatan operasional 80.000 Kopdes/Kel Merah Putih.

Menurutnya, program strategis nasional itu akan memberikan dampak yang positif bagi masyarakat Indonesia secara luas apabila mendapat dukungan dari berbagai pihak.

"Mohon doa dan dukungannya, semoga program Koperasi Desa ini berjalan sesuai dengan rencana dan semoga menjadi langkah awal kita semua agar para pelaku usaha di desa tumbuh dan bersinergi dengan Koperasi Desa," ujarnya.

Sementara itu, Founder Yayasan Indonesia Setara Sandiaga Salahuddin Uno menyatakan dukungan penuh terhadap program Koperasi Desa.

Ia melihat Koperasi Desa sebagai wadah strategis untuk mengintegrasikan UMKM dengan ekosistem ekonomi nasional.

Dengan 64 juta UMKM yang ada di Indonesia, keberadaan 80.000 Koperasi Desa akan menjadi tulang punggung distribusi dan penguatan usaha kecil.

“Kami di tim YIS siap mendukung Pak Menkop dalam program utamanya,” kata Sandiaga.

Sandiaga mengajak peserta Rocket Youthpreneur 2025 untuk berani bermimpi besar. Ia menekankan bahwa koperasi bisa menjadi jembatan menuju pasar modal. 

Dengan koperasi sebagai basis, usaha mikro kecil dan menengah (UMKM) dapat tumbuh, berkembang, dan pada akhirnya masuk ke BEI sebagai perusahaan tercatat.

"Menjadi entrepreneur tidak semata mencari uang, tetapi bagaimana fokus berdampak pada sesama kita,” tegasnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau