KOMPAS.com – Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB) Koperasi sukses menggelar Bimbingan Teknis (Bimtek) Program Koperasi Desa/Kelurahan Merah Putih (KDKMP) untuk pengurus koperasi organisasi kemasyarakatan (ormas) Islam dari berbagai wilayah Indonesia pada 10–12 Desember 2025.
Kegiatan yang berlangsung di Surabaya itu menjadi langkah strategis pemerintah untuk memperkuat ekosistem koperasi umat agar lebih profesional, modern, dan siap mengakses pembiayaan dana bergulir LPDB Koperasi.
Sebanyak 70 koperasi ormas Islam mengikuti bimtek tersebut dengan materi pelatihan yang mencakup penguatan tata kelola, penyusunan rencana bisnis, pemetaan potensi usaha, serta pendampingan penyusunan dokumen pembiayaan.
Pelatihan tersebut merupakan bagian penting dari implementasi KDKMP, salah satu program prioritas nasional Presiden RI Prabowo Subianto untuk memperkuat ekonomi kerakyatan melalui koperasi.
Wakil Menteri Koperasi (Wamenkop) Farida Farichah menegaskan bahwa ormas Islam memiliki potensi besar sebagai penggerak utama ekonomi umat karena memiliki jaringan dan struktur sosial yang kuat.
Menurutnya, Bimtek Program KDKMP merupakan momentum penting bagi koperasi ormas Islam untuk memperbaiki tata kelola dan meningkatkan profesionalisme.
“Kegiatan ini bukan sekadar seremonial, melainkan wujud nyata sinergi pemerintah dan ormas Islam dalam mendorong kemajuan ekonomi umat,” ujar Farida dalam keterangan resmi yang diterima Kompas.com, Sabtu (13/12/2025).
Ia menekankan bahwa legalitas usaha, pelaporan keuangan yang akuntabel, serta tata kelola koperasi yang modern adalah syarat utama agar koperasi ormas Islam bisa masuk dalam ekosistem pembiayaan pemerintah.
Farida berharap, seluruh peserta dapat mengimplementasikan ilmu dari Bimtek Program KDKMP sehingga koperasi ormas Islam benar-benar menjadi pilar penguatan ekonomi umat.
“Program KDKMP harus menjadi momentum kebangkitan koperasi berbasis ormas Islam. Dengan pendampingan yang tepat dan tata kelola yang baik, koperasi umat akan tumbuh kuat dan berkelanjutan,” tegasnya.
Sementara itu, Direktur Pembiayaan Syariah LPDB Koperasi Ari Permana menilai bahwa koperasi ormas Islam memiliki karakteristik yang sangat sesuai untuk dikembangkan melalui pendekatan syariah.
Oleh karena itu, Bimtek Program KDKMP juga dapat menjadi bagian dari upaya memperluas akses pembiayaan syariah LPDB untuk koperasi umat.
“Sejak 2020 hingga November 2025, pembiayaan syariah LPDB telah mencapai Rp 4,5 triliun, dan kami terus memperluas penyalurannya. Koperasi ormas Islam adalah mitra strategis karena memiliki potensi besar untuk membangun model usaha syariah yang kuat dan berkelanjutan,” jelas Ari.
Lebih lanjut, ia menekankan bahwa tata kelola dan kesiapan administrasi koperasi menjadi kunci agar pembiayaan dapat direalisasikan dengan cepat dan tepat sasaran.
“Melalui bimtek ini, kami ingin memastikan bahwa koperasi ormas Islam siap mengakses pembiayaan dana bergulir, memahami standar operasional prosedur (SOP), menyiapkan dokumen dengan benar, serta mampu menyusun bisnis yang realistis dan profesional,” ucap Ari.
Ia menegaskan, melalui sinergi Kementerian Koperasi (Kemenkop), LPDB Koperasi, pemerintah daerah (pemda), dan ormas Islam, program KDKMP diharapkan mampu menjadi motor kebangkitan ekonomi umat yang lebih inklusif, mandiri, dan berdaya saing.
"LPDB Koperasi menegaskan komitmennya untuk menghadirkan pembiayaan bergulir yang mudah diakses, akuntabel, dan berdampak luas bagi kesejahteraan masyarakat," ucap Ari.
Dalam kesempatan terpisah, Direktur Utama (Dirut) LPDB Koperasi Krisdianto menyebut, program KDKMP merupakan instrumen strategis untuk memperkuat ekonomi berbasis komunitas, khususnya melalui koperasi ormas Islam yang memiliki jaringan sosial luas dan potensi anggota yang besar.
“Koperasi ormas Islam bisa menjadi mitra strategis dalam program KDKMP. Dengan pengelolaan profesional dan kapasitas kelembagaan yang kuat, koperasi umat akan mampu menjadi model pemberdayaan ekonomi kerakyatan yang inklusif dan berkelanjutan,” ujarnya.
Krisdianto menekankan bahwa LPDB Koperasi tidak hanya menyediakan pembiayaan, tetapi juga pendampingan untuk memastikan koperasi siap naik kelas.
“LPDB Koperasi berkomitmen menghadirkan pembiayaan yang akuntabel, mudah diakses, dan memberi dampak nyata. Bimtek ini menjadi awal dari proses pendampingan, setelah kapasitasnya meningkat, koperasi ormas Islam dapat segera mengakses pembiayaan untuk memperbesar unit usahanya,” tuturnya.