Advertorial

Bangun Tower ke-4, Mayapada Hospital Tangerang Siap jadi Pusat Onkologi Terpadu dan Kedokteran Nuklir di Banten

Kompas.com - 15/12/2025, 10:17 WIB

KOMPAS.com - Mayapada Hospital Tangerang (MHTG) yang merupakan bagian dari jaringan rumah sakit Mayapada Healthcare (PT Sejahteraraya Anugrahjaya Tbk), menyelenggarakan seremoni peletakan batu pertama pembangungan gedung ke-4.

Seremoni tersebut menandai kesiapan Mayapada Healthcare untuk memulai pembangunan gedung atau tower ke-4 MHTG guna memperkuat kapasitas layanan yang telah didukung tiga gedung operasional. Inisiatif ini sekaligus memperluas jangkauan layanan di kawasan Banten dan Jakarta, Bogor, Depok, Tangerang, dan Bekasi (Jabodetabek).

Peresmian tersebut dipimpin langsung President Commissioner Mayapada Healthcare Jonathan Tahir, President Director & CEO Mayapada Healthcare Navin Sonthalia, dan Hospital Director Mayapada Hospital Tangerang dr Nurhidayati Endah Puspita Sari, MARS, FISQua, CHQP.

Sebagai informasi, dengan luas 7.643 meter persegi, Gedung ke-4 MHTG akan memiliki sembilan lantai serta satu basement.

Pembangunan pada tahap awal akan difokuskan pada tiga lantai utama dan basement yang akan menjadi pusat layanan oncology center terpadu dan terintegrasi dengan layanan kedokteran nuklir.

Layanan ini dilengkapi teknologi medis tingkat lanjut untuk mendukung layanan diagnosis dan perawatan kanker yang komprehensif, seperti Digital PET Scan dan SPECT-CT. Tahap ini juga mencakup penambahan kapasitas bed rawat inap.

Pada fase berikutnya pembangunan tower ke-4 akan menghadirkan berbagai layanan spesialisasi unggulan lainnya, seperti Aesthetic & Wellness dan Mayapada Eye Centre (MEC).

Dalam kesempatan tersebut, Jonathan menyampaikan bahwa ekspansi Mayapada Hospital Tangerang melalui tower ke-4 merupakan bagian dari komitmen berkelanjutan Mayapada Healthcare dalam menghadirkan layanan kesehatan berstandar internasional di seluruh unit Mayapada Hospital.

Mayapada Healthcare terus berupaya memperkuat akses layanan kesehatan yang esensial bagi masyarakat, termasuk penguatan layanan onkologi yang canggih, komprehensif, modern, terintegrasi, dan sesuai dengan protokol internasional.

“Dalam memberikan layanan, kami mengedepankan prinsip yang berpusat pada pasien (patient-centered care) di setiap tahapan perawatan,” ujar Jonathan dalam siaran tertulis yang diterima Kompas.com, Minggu (14/12/2025).

Sementara itu, Navin menambahkan bahwa melalui tower ke-4, Mayapada Hospital Tangerang akan memiliki pusat layanan onkologi terpadu terintegrasi dengan tiga tower yang sudah ada.

Pengembangan ini semakin memperkuat posisi Mayapada Hospital Tangerang sebagai rumah sakit dengan layanan terpadu lintas spesialisasi. Ini sekaligus memperluas kapasitas layanan dan mendukung pertumbuhan Mayapada Healthcare di kawasan Banten dan Jabodetabek.

“Layanan onkologi di MHTG juga akan diperkuat melalui kolaborasi dengan Apollo Hospitals India sebagai mitra strategis Mayapada Healthcare. Kerja sama ini termasuk dalam transfer keahlian klinis, standarisasi protokol berbasis evidence-based, serta penguatan layanan subspesialisasi,” kata Navin.

Gedung ke-4 MHTG difokuskan sebagai Oncology Center yang mencakup layanan Kedokteran Nuklir dan Teranostik. Ini meliputi Hot Lab dan Ruang Isolasi Radio Aktif (RIRA) serta teknologi diagnostik canggih seperti Digital PET Scan dan SPECT-CT.

Layanan tersebut juga terintegrasi dengan layanan radioterapi LINAC dan kemoterapi yang telah dimiliki MHTG. Selain itu, fasilitas juga mencakup ruang rawat inap, ruang konsultasi, poliklinik khusus, layanan kemoterapi rawat jalan, serta layanan mammography.

Integrasi fasilitas dan layanan tersebut dirancang untuk menghadirkan alur perawatan kanker yang lebih komprehensif dan efisien, mulai dari tahap skrining, diagnosis awal, hingga terapi lanjutan.

dr Nurhidayati Endah menyampaikan, kehadiran tower ke-4 akan memperkuat kualitas layanan klinis di Mayapada Hospital Tangerang, khususnya untuk layanan onkologi. Layanan ini akan melengkapi layanan radioterapi LINAC yang telah lebih dahulu MHTG hadirkan sebagai yang pertama di Banten.

Dengan integrasi radioterapi, kedokteran nuklir, PET Scan, kemoterapi, hingga layanan rawat inap onkologi, pihaknya optimistis dapat memperkuat peran sebagai pusat rujukan kanker regional. Ini sekaligus memperluas akses layanan bagi masyarakat Tangerang, Banten, juga Jabodetabek.

“Seluruh layanan ini didukung tim multidisiplin melalui tumor board serta pendampingan patient navigator,” kata dr Nurhidayati.

Hadirkan layanan komprehensif

Untuk diketahui, Mayapada Hospital Tangerang merupakan rumah sakit pertama di Banten yang memiliki layanan radioterapi. Layanan ini memiliki pesawat radioterapi canggih bernama Linear Accelerator (LINAC) yang diresmikan pada 2023.

Oncology Center Mayapada Hospital memiliki tumor board yang terdiri dari tim dokter multidisiplin. Tim ini aktif merancang rencana perawatan kanker komprehensif sesuai standar internasional serta didukung patient navigator.

Sebagai informasi, patient navigator merupakan tim medis berpengalaman dalam mendampingi pasien dan keluarga pasien agar lebih nyaman di setiap tahap perawatan kanker.

Selain fokus pada pusat onkologi, tower 4 MHTG juga akan dilengkapi dengan layanan komprehensif lainnya pada fase pengembangan berikutnya. Ini mencakup layanan fertilitas (IVF), layanan kesehatan jiwa (Solace Clinic), layanan kesehatan mata Mayapada Eye Centre (MEC), Dental Center, Thalassemia Center Aesthetic & Wellness, Nutrition, dan layanan akupunktur.

Pembangunan juga akan menambah kapasitas ruang rawat inap junior suite dan ruang rawat inap pendukung untuk pasien transplantasi sumsum tulang (Bone Marrow Transplant/BMT). Layanan ini dilengkapi fasilitas ruang donor (apheresis), ruang harvesting, serta family corner untuk mendukung kenyamanan pasien dan keluarga selama proses perawatan.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau