Advertorial

Gandeng Lembaga Riset Populix, Perhumas Luncurkan PERHUMAS Indicators 2025

Kompas.com - 15/12/2025, 16:44 WIB

KOMPAS.com – Perhimpunan Hubungan Masyarakat (Perhumas) meluncurkan PERHUMAS Indicators 2025 dalam Konvensi Humas Indonesia (KHI) 2025 di Surabaya, Sabtu (13/12/2025).


Perhumas bekerja sama dengan lembaga riset Populix melakukan survei terhadap 1.350 responden yang berasal dari seluruh Indonesia, mulai dari Pulau Sumatera, Jawa, Kalimantan, Sulawesi, hingga Papua, Bali, dan Nusa Tenggara Barat.

Ketua Umum Perhumas Boy Kelana Soebroto mengatakan bahwa PERHUMAS Indicators berperan sebagai acuan baru dalam mengukur tingkat kepercayaan publik dan reputasi lembaga publik, korporasi, serta Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Ia pun menjelaskan bahwa instrumen tersebut merupakan pengembangan dari survei PERHUMAS Indicators 2023, yang juga dapat digunakan sebagai rujukan dalam menilai tingkat kepercayaan masyarakat.

“Survei ini mengukur sejauh mana tingkat kepercayaan publik terhadap perusahaan BUMN, perusahaan swasta, lembaga, dan pemerintah serta tokoh publik," tuturnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Senin (15/12/2025).

Hasil riset pada 2025, menurut Koordinator Tim Riset Dr Nurlaela Arief, MBA, menunjukkan adanya perkembangan dibandingkan riset pada 2023.

“Terlihat bahwa perusahaan BUMN, perusahaan swasta, dan pemerintah perlu terus meningkatkan kepercayaan publik dan reputasinya. Hal ini diukur melalui PERHUMAS Indicators yang mencakup delapan indikator, yakni Inovasi, Environmental Social Governance (ESG), People Management, Technology, Communication, Leadership, Performance Quality Management, dan Crisis Handling,” ujar Nurlaela Arief.

Ia menjelaskan, berdasarkan delapan indikator tersebut, perusahaan BUMN masih berada pada level menengah sehingga perlu terus meningkatkan kepercayaan publik, termasuk dalam hal pengaruh politik, dengan menunjukkan independensi serta kecepatan dalam merespons krisis.

Sementara itu, perusahaan swasta dinilai berada pada level tinggi dan perlu mempertahankan serta menjaga kepercayaan publik pada kedelapan indikator tersebut.

Sedangkan untuk Pemerintah dinilai memiliki peningkatan kepercayaan publik dibandingkan hasil riset pada 2023.

Menurutnya, Pemerintah perlu lebih memperkuat kepemimpinan dan komunikasi publik melalui pesan yang cepat, jelas, transparan dan berbasis data, termasuk peningkatan tata kelola pemerintah serta layanan digital bagi publik.

Tim peneliti dalam riset tersebut antara lain adalah Benny S Butar-Butar, Dr Emilia Bassar, Dr Saurma MGP Siahaan, MIKom, Grahita Muhammad dan beberapa kontributor lainnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau