Advertorial

Gelar RUPSLB, BNI Mantapkan Transformasi dan Tata Kelola Hadapi 2026

Kompas.com - 16/12/2025, 14:58 WIB

KOMPAS.com – PT Bank Negara Indonesia (Persero) Tbk atau BNI menggelar Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa (RUPSLB) secara daring pada Senin (15/12/2025), untuk memperkuat arah kebijakan, struktur tata kelola, serta kesiapan perseroan menghadapi Tahun Buku 2026.

Rapat tersebut menjadi bagian dari penyesuaian terhadap dinamika regulasi sekaligus penguatan fondasi transformasi jangka menengah BNI.

RUPSLB dipimpin oleh Komisaris Utama BNI Omar Sjawaldy Anwar serta dihadiri jajaran Dewan Komisaris dan Direksi BNI, termasuk Direktur Utama BNI Putrama Wahju Setyawan.

Putrama menjelaskan, seluruh keputusan yang diambil dalam RUPSLB merupakan langkah strategis untuk memastikan tata kelola perseroan tetap selaras dengan perubahan regulasi, serta mendukung kelancaran eksekusi strategi bisnis ke depan.

“RUPSLB memastikan seluruh aspek tata kelola BNI tetap sejalan dengan perkembangan regulasi dan mendukung kesiapan operasional perseroan dalam menjalankan strategi bisnis pada tahun mendatang,” ujarnya dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (16/12/2025).

Dalam agenda pertama, pemegang saham menyetujui perubahan Anggaran Dasar Perseroan, termasuk penyesuaian tata kelola pengawasan oleh Holding Operasional sesuai amanat Undang-Undang BUMN yang diterbitkan pada 2025.

Perubahan tersebut merupakan tindak lanjut atas permintaan Badan Pengaturan BUMN (BP BUMN) selaku Pemegang Saham Seri A Dwiwarna, sebagaimana tertuang dalam Surat Nomor 23/BPU/10/2025 tertanggal 28 Oktober 2025.

Agenda kedua RUPSLB memberikan persetujuan pendelegasian kewenangan terkait penyusunan dan pengesahan Rencana Kerja dan Anggaran Perusahaan (RKAP) 2026. Langkah itu dimaksudkan untuk mempercepat proses perencanaan serta memastikan kesiapan operasional perseroan memasuki tahun buku berikutnya.

Selanjutnya, pemegang saham juga menyetujui hasil pembaruan dokumen Recovery Plan 2025/2026 sebagai bagian dari pemenuhan ketentuan regulator dan penguatan perencanaan keberlanjutan operasional BNI.

Pada agenda terakhir, RUPSLB mengukuhkan pemberhentian Suminto sebagai anggota Dewan Komisaris BNI seiring penugasannya sebagai anggota Dewan Komisioner Lembaga Penjamin Simpanan (LPS) ex-officio Kementerian Keuangan sejak Oktober 2025.

“Masa jabatan Bapak Suminto sebagai Komisaris Perseroan berakhir sejak 8 Oktober 2025 dan pengukuhan pemberhentiannya ditetapkan dalam RUPS Luar Biasa ini,” kata Putrama.

Sehubungan dengan pemberhentian tersebut, RUPSLB selanjutnya menyetujui pengangkatan Febrio Nathan Kacaribu yang saat ini menjabat Direktur Jenderal Strategi Ekonomi dan Fiskal (DJSEF) Kementerian Keuangan (Kemenkeu) sebagai Komisaris Perseroan menggantikan Suminto.

Kinerja keuangan solid

BNI menutup kuartal III 2025 dengan kinerja keuangan yang solid di tengah dinamika ekonomi global, ditopang penguatan fundamental, efisiensi pendanaan, serta transformasi digital yang berkelanjutan.

Hingga akhir September 2025, penyaluran kredit BNI mencapai Rp 812 triliun, tumbuh 10,5 persen secara tahunan (year-on-year/yoy) dengan pertumbuhan kredit yang lebih seimbang dan sehat di semua segmen bisnis.

Kredit korporasi tumbuh 12,4 persen yoy menjadi Rp 451 triliun, sementara segmen menengah dan UMKM non-KUR masing-masing meningkat 14,3 persen yoy menjadi Rp 120 triliun, dan 13,9 persen yoy menjadi Rp 46 triliun.

Segmen konsumer juga mencatat pertumbuhan sebesar 9,6 persen yoy menjadi Rp 150,2 triliun, didorong oleh peningkatan permintaan KPR, personal loan, dan kartu kredit.

Pada level grup, kredit usaha anak perusahaan tumbuh 15,3 persen yoy menjadi Rp 17,4 triliun.

Di sisi pendanaan, dana murah (CASA) tumbuh 13,3 persen yoy menjadi Rp 613,4 triliun yang ditopang oleh pertumbuhan solid pada giro sebesar 14,0 persen yoy dan tabungan sebesar 12,6 persen yoy.

Sementara itu, pertumbuhan deposito mencapai 40,4 persen yoy menjadi Rp 320,9 triliun, termasuk faktor injeksi likuiditas dana Saldo Anggaran Lebih (SAL) dari Kemenkeu.

Akumulasi total Dana Pihak Ketiga (DPK) tumbuh sebesar 21,4 persen yoy menjadi Rp 934,3 triliun pada akhir September 2025.

Transformasi digital terus menjadi pendorong utama kinerja. Aplikasi Mobile Banking Wondr by BNI mencatat 10,5 juta pengguna dengan 866 juta transaksi senilai Rp 783 triliun, meningkat signifikan dibandingkan tahun sebelumnya.

Sementara itu, platform BNIdirect pada segmen wholesale banking membukukan nilai transaksi Rp 8.080 triliun, tumbuh 26,7 persen yoy dengan volume lebih dari satu miliar transaksi.

“Kami optimistis penguatan tata kelola dan transformasi berkelanjutan ini akan semakin memperkokoh posisi BNI sebagai bank yang sehat, kompetitif, dan mampu memberikan nilai tambah jangka panjang bagi seluruh pemangku kepentingan,” tutur Putrama.

Dengan penguatan tata kelola melalui RUPSLB serta kinerja keuangan yang tetap solid, BNI menegaskan kesiapan perseroan menghadapi tantangan bisnis 2026.

Penyesuaian struktur dan kebijakan yang dilakukan diharapkan mampu menjaga kesinambungan pertumbuhan, meningkatkan ketahanan perseroan, serta memperkuat kepercayaan pemegang saham dan pemangku kepentingan di tengah dinamika industri perbankan nasional dan global.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau