KOMPAS.com - Kementerian Koperasi (Kemenkop) bersama Gerakan Koperasi Peduli Bencana melakukan penggalangan bantuan korban bencana Sumatera di Kantor Kemenkop, Jakarta Selatan, Selasa (16/12/2025).
Penyerahan bantuan tersebut turut dihadiri Wakil Menteri Koperasi Farida Farichah, Sekretaris Kementerian Koperasi Ahmad Zabadi, jajaran Eselon I, pejabat tinggi pratama Kemenkop, Direktur Utama Lembaga Pengelola Dana Bergulir (LPDB), serta perwakilan dari Gerakan Koperasi.
Penggalangan bantuan tersebut merupakan simbol bahwa koperasi bukan semata sebagai entitas bisnis, melainkan pilar ketahanan sosial dan ekonomi masyarakat, khususnya dalam menghadapi situasi krisis dan bencana.
Menteri Koperasi (Menkop) Ferry Juliantono menegaskan bahwa gerakan koperasi memiliki peran penting untuk menghadirkan solusi nyata bagi masyarakat yang sedang menghadapi bencana.
Menurutnya, bencana tidak hanya menimbulkan kerugian secara materiil, tetapi juga berdampak pada aspek sosial, ekonomi, dan psikologis.
Melalui bantuan tersebut, pihaknya berupaya meringankan beban, memenuhi kebutuhan dasar, serta menjadi penguat bagi para korban bencana.
“Kami harus memprioritaskan dan memfokuskan perhatian pada pemulihan di sana. Sebagai bagian dari pemerintah, kami fokus mengatasi masalah yang mendesak sebagai bagian dari proses pemulihan," kata Menkop Ferry dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Selasa (16/12/2025).
Menkop Ferry menegaskan, gerakan Koperasi Peduli Bencana akan terus dilakukan sampai batas waktu yang belum ditentukan. Saat ini, pihaknya juga telah berkirim surat kepada Asisten Teritorial Panglima TNI Angkatan Udara untuk mengirimkan moda transportasi yang mengangkut hasil produksi kopi dari koperasi di Kabupaten Bener Meriah.
Menurutnya, sekitar 200 ton kopi tidak dapat dipasarkan karena akses jalan yang terputus. Dengan demikian, diperlukan bantuan moda transportasi untuk membantu memasarkan kopi ke luar wilayah Aceh. Nantinya, hasil penjualan kopi milik koperasi akan diberikan kembali kepada koperasi.
“Kami sedang mengirim surat kepada Panglima TNI agar pesawat Angkatan Udara bisa mengangkut kopi-kopi dari koperasi di Bener Meriah. Ini akan mempermudah masyarakat karena akses transportasi darat sudah terputus,” ujarnya.
Sebagai bentuk dukungan lanjutan terhadap korban bencana di Aceh, Sumatera Utara, dan Sumatera Barat, Kemenkop juga akan mendirikan posko yang akan menjadi pusat koordinasi penyaluran bantuan serta pemulihan sosial ekonomi masyarakat.
Saat ini, Kemenkop bersama pihak terkait lainnya berkoordinasi melakukan inventarisasi koperasi yang terdampak bencana, termasuk dengan Koperasi Desa/Kelurahan (Kopdes/Kel) Merah Putih.
Petugas dari Dinas Koperasi, Business Asisstant, dan Project Management Office (PMO) akan diturunkan sebagai relawan untuk membantu memecahkan masalah di lapangan, terutama yang berkaitan dengan koperasi.
Hal tersebut sejalan dengan arahan Presiden Prabowo Subianto dalam rapat kabinet sebelumnya agar pemerintah menetapkan relaksasi bagi Kopdes/Kel Merah Putih yang terdampak bencana. Inisiatif ini diperlukan untuk meringankan beban koperasi yang kehilangan aset maupun kegiatan usaha.
Adapun bantuan yang diberikan meliputi alat penyulingan air bersih, perlengkapan mandi, mainan anak-anak, kebutuhan spesifik perempuan, hingga kain kafan, serta toilet portabel. Bantuan ini akan disalurkan melalui posko di Aceh Tamiang, Tapanuli Selatan, dan Agam.
“Kemarin dalam rapat kabinet disampaikan bahwa Kopdes dan Kopkel Merah Putih akan mendapatkan relaksasi. Ini bentuk perhatian pemerintah terhadap pemulihan di daerah bencana,” tutur Ferry.
Kemenkop bersama Gerakan Koperasi Peduli Bencana melakukan penggalangan bantuan korban bencana Sumatera.Sementara itu, Sekretaris Kementerian Koperasi (SesKemenkop) Ahmad Zabadi menyampaikan bahwa dalam waktu singkat, hampir 100 koperasi turut ikut serta dalam penggalangan dana. Hal ini menjadi bukti nyata bahwa koperasi memiliki peran sosial yang sangat kuat. Adapun dana tunai yang terkumpul hingga saat ini Rp 1,64 miliar.
“Sekitar 90-an koperasi dari ribuan koperasi existing ikut serta. Ini menunjukkan komitmen luar biasa dalam aksi solidaritas,” ujar Ahmad Zabadi.
Gerakan Koperasi Peduli Bencana tahap pertama yang dilakukan hari ini, kata Ahmad, akan terus berlanjut. Ia berharap, gerakan solidaritas ini dapat meringankan beban masyarakat terdampak bencana.
Kemenkop dan Gerakan Koperasi berkomitmen untuk terus memberikan dukungan agar Aceh, Sumatera Utara dan Sumatera Barat dapat bangkit kembali.
“Kami akan terus menggulirkan dan meneruskan bantuan untuk bencana di Sumatera sebagai dukungan solidaritas dari Gerakan Koperasi,” katanya.
Perwakilan Badan Penghubung Pemerintah Aceh Feronika mengapresiasi bantuan yang diberikan. Menurutnya, dukungan dari Kemenkop dan Gerakan Koperasi sangat membantu masyarakat Aceh yang sedang menghadapi bencana.
Ia menambahkan bahwa kebutuhan mendesak masyarakat saat ini adalah makanan, kebutuhan bayi, dan energi. Bantuan yang disalurkan dinilai sangat membantu dalam memenuhi kebutuhan tersebut.