Advertorial

Pemkot dan Forkopimda Kota Bogor Gelar Rapat Koordinasi Nataru, Utamakan Empati Kepada Masyarakat Penyintas Bencana

Kompas.com - 24/12/2025, 15:08 WIB

KOMPAS.com – Pemerintah Kota (Pemkot) Bogor bersama Forum Koordinasi Pimpinan Daerah (Forkopimda) Kota Bogor menggelar Rapat Koordinasi kesiapsiagaan menjelang perayaan Natal 2025 dan Tahun Baru 2026 di Paseban Sri Bima, Senin (22/12/2025).

Rapat turut dihadiri oleh tokoh lintas agama, perwakilan berbagai organisasi dan komunitas, camat, beserta unsur terkait lainnya.

Wali Kota Bogor Dedie A Rachim menyampaikan bahwa malam pergantian Tahun Baru 2026 di Kota Bogor harus mencermati situasi dan kondisi terkini, khususnya terkait peristiwa bencana yang terjadi di sejumlah wilayah di Indonesia.

Oleh karena itu, kebijakan yang nantinya diambil akan mengedepankan rasa empati kepada masyarakat yang sedang berjuang di lokasi bencana.

“Jadi (pada perayaan Natal dan Tahun Baru nanti) tidak boleh ada konvoi, tidak ada pengumpulan massa, tidak ada pesta kembang api, dan (kami) membatasi permohonan perizinan yang kurang atau tidak mencerminkan empati kepada saudara-saudara kita yang sedang terdampak bencana,” tutur Dedie Rachim seperti dikutip Kompas.com dalam siaran pers pada Rabu (24/12/2025).

Sementara itu, dalam menghadapi Natal dan Tahun Baru (Nataru), Pemkot Bogor bersama Forkopimda telah melaksanakan Apel Siaga Bencana serta Apel Operasi Lilin di Kota Bogor.

Pemantauan ketersediaan bahan pangan dan bahan pokok juga telah dilakukan. Pada malam perayaan Natal, Forkopimda akan melaksanakan patroli serta menyambangi gereja-gereja untuk memberikan rasa aman dan nyaman bagi umat Kristiani yang melaksanakan ibadah Natal.

Hal lain yang dibahas dalam rapat koordinasi tersebut juga berkaitan dengan mobilitas masyarakat pada malam tahun baru.

“Berdasarkan data proyeksi, akan terjadi peningkatan volume kendaraan. Hal tersebut juga merujuk pada data tahun-tahun sebelumnya yang menunjukkan peningkatan mobilitas,” tambah Dedie.

Ke depan, Pemkot bersama Pemkab Bogor juga akan duduk bersama untuk membahas antisipasi peningkatan volume kendaraan, mengingat Kota Bogor menjadi titik perlintasan masyarakat yang akan melakukan aktivitas di kawasan Puncak.

Persiapan lainnya meliputi pendirian pos pengamanan di enam titik dan satu pos terpadu, serta posko di titik rawan bencana dan kawasan wisata.

Sekretaris Daerah (Sekda) Kota Bogor Denny Mulyadi memaparkan sejumlah hal yang perlu dilaksanakan dan diantisipasi, di antaranya menjaga ketersediaan kebutuhan pokok dan bahan bakar, pengawasan harga di wilayah masing-masing, serta pengendalian inflasi.

Selain itu, menjaga ketertiban sosial dan memastikan kelancaran aktivitas masyarakat melalui penyusunan langkah-langkah strategis juga menjadi perhatian.

“Hal lain yang perlu disiapkan adalah pelayanan bagi pemudik serta kesiapan sarana dan prasarana transportasi guna memastikan kelancaran dan kenyamanan arus mudik maupun arus balik,” ujarnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Rp
Minimal apresiasi Rp 5.000
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau