Advertorial

Mengenal Stroke, Serangan Otak yang Tiba-Tiba Melumpuhkan

Kompas.com - 06/09/2016, 08:00 WIB

Stroke termasuk salah satu penyakit berbahaya yang membunuh secara diam-diam (the sillent killer) akibat kelumpuhan otak, atau paling tidak dapat menyebabkan kecacatan. Penyakit ini ditakuti, namun banyak orang yang lupa memperhatikan faktor risikonya, seperti pola makan enak yang berlebihan hingga menyebabkan kadar kolesterol menjadi tinggi, dan akhirnya mengganggu pembuluh darah.

Selain penyebab utama kematian dan kecacatan, penyakit ini juga menjadi penyebab kedua terbanyak terjadinya pikun (demensia).Untuk menghindari akibat fatal tersebut, pasien perlu mendapatkan pertolongan cepat sebelum 4 sampai 5 jam setelah mengalami serangan stroke yang disebut dengan peluang emas yang menentukan (golden time).

Mengapa stroke disebut serangan otak?

"Stroke adalah serangan otak yang timbul secara mendadak, sebagai akibat dari gangguan aliran darah karena adanya sumbatan atau pecahnya pembuluh darah tertentu di otak, sehingga terjadi gangguan fungsi otak sebagian atau menyeluruh. Sel-sel pada otak manusia yang kekurangan darah pembawa oksigen atau zat-zat makanan, dapat menyebabkan kematian dalam waktu relatif singkat", kata Prof. Dr. dr. H. Jusuf Misbach, SpS(K), FAAN, dokter spesialis saraf FKUI/RSCM, Jakarta, yang menjabat sebagai Ketua Pokdi Stroke Perdossi (Perhimpunan Dokter Spesialis Saraf Indonesia).

Otak manusia mempunyai 100 miliar sel saraf dan triliunan sambungan saraf. Walaupun berat otak hanya 2 persen dari berat tubuh, tetapi 70 persen oksigen serta bahan gizi lain yang dibutuhkan tubuh manusia digunakan untuk memastikan otak berfungsi dengan baik.

Berbeda dengan otot, otak tidak mampu menyimpan zat gizi untuk cadangan, sehingga membutuhkan aliran darah segar untuk bisa bekerja sebagaimana mestinya. Stroke terjadi bila pasokan darah mengalami hambatan, dan jaringan otak kekurangan darah. Bila otak mengalami kekurangan pasokan oksigen dan zat gizi penting dalam waktu 4 menit saja, maka sel otak akan mati.

Ada dua jenis stroke yang biasanya menyerang pasien. Apa saja?

  1. Stroke Iskemik (Penyumbatan)

Stroke ini disebabkan oleh aterosklerosis, penumpukan timbunan lemak yang mengandung kolesterol dalam pembuluh darah yang disebut plak (plaque). Lama-kelamaan timbunan tersebut dapat menjadi gumpalan yang lebih besar, sehingga menghambat aliran darah. Kadang-kadang atau biasanya terjadi gejala stroke singkat yang timbul karena terganggunya pasokan darah, disebut dengan gangguan peredaran darah sesaat di otak atau Transient Ischemic Attack (TIA). Sewaktu terjadi serangan itu, tubuh akan melepaskan enzim yang akan melarutkan gumpalan tersebut dengan cepat, dan memperbaiki kembali aliran darah.

  1. Hemoragik (Perdarahan)

Jenis stroke ini terjadi bila ada kebocoran, atau pecah, pada salah satu pembuluh darah di otak. Darah yang keluar dari pembuluh darah yang bocor tersebut akan mengalir ke jaringan otak di sekitarnya, sehingga menyebabkan kerusakan. Selain itu, sel-sel otak pada bagian lain dari bocoran itu akan mengalami kekurangan pasokan darah, sehingga mengalami kerusakan. Salah satu penyebab stroke hemoragik, adalah aneurisma, yaitu "penggelembungan" di salah satu bagian yang lemah dari dinding pembuluh darah yang berkembang bersama perubahan usia menjadi tua. Ada juga akibat faktor keturunan. Namun, penyebab umum dari strokehemoragik ini adalah tekanan darah tinggi (hipertensi).

Walaupun stroke hemoragik lebih jarang terjadi dibandingkan dengan stroke iskemik, tetapi stroke jenis ini lebih mematikan. Biasanya sekitar 50 persen yang mengalami stroke hemoragik meninggal dunia, sedangkan pada penderita stroke iskemik risiko kematian itu hanya sekitar 20 persen saja. Biasanya, stroke yang terjadi pada orang muda adalah tipe stroke hemoragik ini.

Lalu bagaimana gejala terjadinya stroke, dan apakah ada komplikasinya?Sebenarnya, ada tanda-tanda peringatan sebelum terjadinya serangan stroke. Tanda-tanda tersebut adalah:

- Rasa lemah atau mati rasa mendadak pada wajah, lengan, atau kaki di salah satu sisi tubuh.

- Tiba-tiba kehilangan penglihatan, atau penglihatan menjadi gelap, dan kabur, terutama di salah satu mata.

- Hilangnya kemampuan bicara, kesulitan berbicara, atau kesulitan memahami pembicaraan.

- Sakit kepala yang hebat secara mendadak, tanpa penyebab yang jelas.

- Rasa pusing yang tidak dapat dijelaskan, sempoyongan, atau tiba-tiba jatuh, terutama apabila disertai dengan salah satu dari gejala-gejala yang telah disebutkan sebelumnya.

Karena itu, bila mengalami satu atau lebih dari tanda-tanda tersebut, segeralah lakukan pemeriksaan. Bisa jadi tanda-tanda tersebut mengisyaratkan kemungkinan Anda memiliki risiko serangan strokeatau gangguan darah otak sesaat. Kunjungi www.prodia.co.id untuk informasi lebih lanjut tentang penyakit jantung koroner dan stroke serta pemeriksaannya. (adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau