Advertorial

Nelayan Kepri Mulai Beralih ke Transaksi Non-tunai dengan Kartu Lantera

Kompas.com - 14/09/2016, 09:18 WIB

Nelayan memberi kontribusi besar untuk perekonomian Indonesia. Buktinya, pada tahun 2015 sektor perikanan menyumbang Rp 290 triliun untuk Produk Domestik Bruto Nasional. 

Melihat kontribusi tersebut, berbagai pihak, khususnya bank, mengambil langkah untuk meningkatkan kesejahteraan nelayan. Untuk mewujudkan itu, Bank Indonesia beserta PT Bank Central Asia Tbk (BCA) dan empat bank lainnya menerbitkan kartu Lantera, atau Layanan Keuangan Terintegrasi.

BCA dan Bank Indonesia membagi sekitar 1.000 kartu Lantera kepada Nelayan di Kepulauan Riau. Kartu tersebut diluncurkan dan dibagikan pada HUT ke-2 Gerakan Nasional Non Tunai (GNNT) yang dicanangkan oleh Bank Indonesia. Kartu Lantera akan menjadi instrumen pembayaran yang mempermudah nelayan dalam bertransaksi terkait pekerjaan maupun kegiatan perbankan.

Dengan kartu tersebut, masyarakat, khususnya nelayan di Kepulauan Riau, dapat beralih dari penggunaan uang tunai ke instrumen pembayaran non-tunai. Kartu Lantera dapat digunakan oleh komunitas nelayan sebagai instrumen pembayaran pembelian alat tangkap ikan di koperasi. Selanjutnya, kartu ini diharapkan dapat menjadi sarana untuk menyalurkan bantuan ke komunitas nelayan di Kepulauan Riau.

Kartu Lantera tersebut dapat digunakan oleh komunitas nelayan sebagai instrumen pembayaran seperti untuk membeli alat tangkap ikan di koperasi. Ke depannya, kartu ini diharapkan dapat dimanfaatkan untuk menyalurkan bantuan kepada komunitas nelayan di Kepulauan Riau.

Kartu Lantera dapat digunakan untuk bertransaksi di mesin EDC BCA. Ke depannya, semua merchant gerai nelayan dikembangkan agar dapat menerima transaksi non-tunai dari Debit BCA, Flazz, dan Sakuku.

Direktur BCA Santoso menyatakan, BCA menjalankan peran sebagai pilar penting perekonomian Indonesia dengan turut mendukung program GNNT. Salah satu caranya, dengan memberi penawaran-penawaran menarik bagi instrumen non-tunai BCA, serta mengeluarkan beragam produk pembayaran non-tunai, termasuk Lantera.

“Dengan kehadiran kartu Flazz Lantera, kami berharap transaksi nelayan dapat mulai beralih menggunakan instrumen non-tunai. Dengan demikian, peluang bagi nelayan untuk dijangkau dengan fasilitas perbankan semakin tinggi,” tutur Santoso.

Sebelumnya, peluncuran dan pemberian kartu Lantera kepada nelayan di Kepulauan Riau dihadiri oleh Gubernur Bank Indonesia, Agus D.W. Martowardojo, Direktur BCA Santoso, Ketua Umum MURI Jaya Suprana, dan manajemen bank penyedia kartu Lantera lainnya. Pemberian kartu Lantera pada pun mencatat rekor dari Museum Rekor Indonesia (MURI) dengan  memperkenalkan transaksi nontunai kepada nelayan di daerah Batam, Kepulauan Riau. (Adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau