Advertorial

Aher Racik Kopi untuk Peserta Peparnas XV

Kompas.com - 24/10/2016, 12:54 WIB

Pekan Paralimpik Nasional (Peparnas) XV 2016 terasa lebih spesial. Sebab, pada pergelaran tersebut Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan (Aher) meracik dan menyuguhkan kopi khusus untuk para peserta, terutama para pemecah rekor.

Pada ajang olahraga untuk para penyandang disabilitas itu, Aher yang juga Ketua Umum Pengurus Besar Peparnas XV 2016 menyajikan kopi dan teh khas Priangan Jawa Barat. Jamuan tersebut diberikan dalam acara “Ngopi & Ngeteh, Jamuan Gubernur Bagi Paralimpian, Pemecah Rekor Peparnas XV 2016” di Trans Studio Mall, Bandung, hari Minggu (23/10/2016).

Dalam acara tersebut, Aher meracik kopi bersama seorang barista di panggung acara. Kemudian, ia memberi racikan kopi pertama kepada atlet angkat berat asal Bali, Ni Nengah.

“Ini yang pertama akan saya berikan ke pemecah rekor angkat besi,” ujar Aher.

Di sana, Aher juga memperkenalkan langsung komoditas pertanian kopi Priangan yang sudah mendunia tersebut kepada para kontingen Peparnas XV 2016. Sejarahnya, biji kopi awalnya dibawa oleh bangsa Belanda dari Kenya. Rupanya bibit kopi itu tumbuh subur di tanah Indonesia.

Kopi tersebut ditanam di berbagai provinsi. Namun ternyata, kopi yang tumbuh di Jawa Barat, khususnya di tataran Priangan, paling unggul kualitasnya.“Inilah kopi terbaik di pulau Jawa, Java Preanger. Sampai sekarang terbaik di dunia,” kata ia.

Aher mengatakan, kopi Gayo, Toraja, dan Lampung pun kopi terbaik, tetapi ia meyakini kopi dari Jawa Barat tetap yang terbaik di dunia. “Itu berdasarkan fakta. Di festival kopi internasional April 2016 di Atlanta, Amerika Serikat, dari 20 kopi sedunia, enam terbaik itu dari Jawa Barat,” tutur Aher.

Ia mengajak masyarakat untuk menikmati kopi dengan cara yang benar. Aher berharap tidak ada lagi masyarakat yang mengonsumsi kopi dengan cara asal-asalan. Sebab, bila dikonsumsi dengan cara yang salah, kopi bisa berdampak buruk bagi kesehatan.

“Yang benar bukan digunting, tapi digiling oleh kita sendiri, tubruk langsung. Ada puluhan cara nyeduh kopi, itulah kopi paling asli di dunia," katanya.

Kopi segar yang digiling sendiri, kata Aher, bisa memberi sejumlah manfaat, antara lain mencegah penyakit, seperti kanker dan serangan jantung, serta menghaluskan kulit. Aher menyarankan masyarakat untuk mengonsumsi kopi tanpa gula. Menurutnya, cara itu jauh lebih sehat.

“Tapi kalau masih amatiran, untuk pemanisnya bisa pakai madu. Pokoknya kalau bisa tanpa gula,” kata Aher,

Suasana jamuan kopi dan teh itu semakin hangat dengan kehadiran penyanyi tunanetra asal Bandung, Nenden Shintawati. Nenden pun menyanyikan beberapa lagu dengan keyboard yang dimainkannya sendiri. Istri Aher Netty Prasetyani pun turut menyanyikan beberapa lagu, berduet bersama Nenden. (adv)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com