Advertorial

Tips Agar Foto Liburan Terlihat Keren dari 5 “Travel Blogger”

Kompas.com - 08/12/2016, 12:35 WIB

Anda mungkin pernah pergi ke destinasi yang sama dengan para travel blogger. Namun yang seringkali membuat sedih adalah menemukan bahwa meski destinasinya sama, tidak ada satu pun foto liburan Anda yang sama kerennya dengan foto di feed Instagram mereka. Bagaimana bisa mereka menangkap momen liburan sehingga terlihat super keren? Mereka menjabarkan tips dan triknya di sini!

Kenny Santana

Instagram: @kartuposinsta dan Twitter: @kartupos

Pemilihan objek menjadi krusial untuk menentukan bagus atau tidaknya foto. Kenny Santana mengatakan saat ini foto lanskap dan tempat-tempat baru yang sedang menjadi buah bibir banyak wisatawan selalu sukses mengundang banyak like dari warga Instagram.

Namun demikian, Kenny mengingatkan agar saat memotret, Anda juga memperhatikan komposisi. “Jangan sampai foto terlihat kosong. Misal kalau mau foto interior atau eksterior kafe, atau pemandangan yang bagus, sebaiknya ada objek manusianya juga,” ujarnya.

Sementara jika ingin menangkap momen-momen yang cepat berlalu, ia menyarankan untuk melakukan persiapan terlebih dahulu. Kenny membeberkan trik yang digunakannya saat menangkap foto dramatis kemenangan Dominika Cibulkova di ajang Women's Tennis Association Finals Singapura, Oktober lalu. “Saya cari posisi terbaik dulu supaya angle-nya pas, arahkan kamera, kemudian siap-siap menekan tombol shutter,” ujar Kenny

Febrian

Instagram: @_febrian dan situs: www.ceritafebrian.com

Hampir serupa dengan Kenny,  Febrian juga menyarankan agar para Anda memahami setidaknya pengetahuan dasar fotografi. Salah satunya rule of thirds.

Rule of thirds adalah teknik fotografi di mana sang fotografer membayangkan frame terbagi oleh garis tak kasat mata menjadi tiga bagian horizontal dan vertikal. “Sebuah foto akan enak dilihat kalau presisi. Bagaimana kita menempatkan objeknya itu penting,” tambah Febrian.

Untuk menghasilkan foto dengan tone warna yang bagus, Febrian memiliki waktu-waktu favorit untuk memotret.

“Kalau saya lebih suka saat golden hour, sekitar jam 3-5 sore saat mataharinya sudah mau terbenam. Warna yang dihasilkan enak banget untuk dilihat mata. Atau pagi sekitar jam 8-10,” kata Febrian yang baru saja merasakan pengalaman wisata dengan Royal Caribbean Cruise dengan rute Singapura-Port Klang-Langkawi-Singapura tersebut.

Motulz

Instagram: @motulz dan situs: www.geospotter.org

Motulz, travel blogger yang juga fotografer dan seniman, memiliki trik sederhana bagi Anda yang ingin memotret momen saat menonton kompetisi olah raga, pertunjukkan, atau momen-momen lain yang cepat. Ia menceritakan pengalamannya memotret mobil F1 yang melesat cepat saat menonton Grand Prix Season Singapore bulan September lalu, hanya dengan kamera smartphone.

“Pertama siap-siap dulu. Arahkan kamera, lock fokusnya ke tengah sirkuit. Perhatikan layar. Ketika mobil sudah dekat, siap-siap dan tekan shutter. Untungnya kalau mobil F1 lewat berkali-kali, jadi kita bisa lakukan beberapa kali percobaan,” ungkap Motulz.

Sementara untuk membuat foto liburan mengundang banyak like ia menyarankan agar foto berisi momen unik dan mengandung sebuah cerita. “Latih diri untuk menangkap hal-hal kecil yang unik dan bisa menceritakan tentang lokasi yang difoto atau kegiatan yang difoto. Observasi itu penting. Belajar untuk tidak punya pandangan seperti orang pada umumnya,” saran Motulz.

Ade Kumalasari

Instagram: @travelingprecils, situs: www.travelingprecils.com

Jika ingin menghasilkan foto momen liburan keluarga yang keren, Ade Kumalasari menyarankan agar Anda menampilkan pose yang ceria, lucu, dan unik. “Kalau anak-anak sudah pintar bergaya, tampilkan mereka di depan. Untuk menambah keceriaan boleh saja menggunakan properti seperti kaca mata hitam yang seragam, dan lain-lain,” ujar Ade.

Sebagai latar foto Ade biasanya memilih atraksi wisata yang populer, landmark yang ikonik, atau karya seni. Anggota keluarga sebaiknya tidak terlalu menutupi latar foto agar follower Instagram mengetahui di mana Anda berfoto. Ia mencontohkan salah satu fotonya di Jalan Pisang, Bugis, Singapura, yang dipenuhi dengan mural.

Indra Halim

Instagram: @kulinermedan

Sementara untuk memotret makanan-makanan khas yang dicoba saat berwisata, Indra Halim, blogger dan fotografer kuliner menyarankan agar Anda pandai memanfaatkan pencahayaan natural dari matahari. “Kuncinya simpel. Kalau mau foto makanan kelihatan lebih enak foto makanan dengan bantuan pencahayaan matahari, dekatkan ke jendela. Makanan akan kelihatan lebih detail, mengkilat, menggoda selera. Makanya kalau Anda perhatikan banyak blogger kuliner itu memburu foto-foto makanan di pagi hingga siang,” ujar Indra.

Indra juga memberi saran jika memotret makanan dengan smartphone sebaiknya angle diambil dari atas. Jika menggunakan kamera profesional boleh dari samping atau dari dekat agar detail terlihat pesan Indra yang  baru saja mengunjungi Singapura dan mampir ke restoran DC Comics Super Heroes Café dan The Cookie Museum.   

Tempat Favorit Mereka

Untuk menghasilkan foto-foto liburan yang seru jelas Anda harus memilih lokasi yang fotogenik sebagai latar. Kelima travel blogger di atas memiliki beragam tempat favorit di berbagai negara. Namun, jika tidak ingin terbang jauh dari Indonesia pergi saja ke Singapura.

Ade Kumalasari merekomendasikan Haji Lane yang dipenuhi toko berwarna-warni dan Jalan Pisang – Bugis yang dipenuhi mural. Kenny Santana lebih memilih tempat ikonik seperti Gardens by the Bay dan Marina Bay Sands. Indra Halim pemilik blog Medan Kuliner memilih area Orchard Road saat Natal untuk menikmati suasana festive di sana.  Sementara, Motulz punya tempat favorit seperti Arab Street dan China Town yang kaya budaya.

Kunjungi www.yoursingapore.com untuk mengetahui informasi tentang tempat-tempat tersebut. (adv)

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau