Advertorial

Kerja Sama Luar Negeri Jabar Didominasi Negara Asia Timur dan Pasifik

Kompas.com - 30/12/2016, 09:33 WIB

Sepanjang tahun 2016, Pemerintah Provinsi Jawa Barat menjalin kerja sama luar negeri dengan sejumlah negara. Kerja sama luar negeri tersebut didominasi oleh negara-negara di Asia Timur dan Asia Pasifik.

Hingga saat ini sudah ada 27 kerja sama yang dilakukan. Tidak hanya menggandeng negara di Asia Timur dan Asia Pasifik, Pemprov Jabar juga menjalin kerja sama dengan negara lainnya yang berada di kawasan Timur Tengah, Eropa, Afrika, dan Amerika.

Kepala Biro Otonomi Daerah dan Kerjasama Setda Jabar Taufiq Budi Santoso mengatakan negara di Asia Timur yang terlibat kerja sama dengan Jawa Barat di antaranya dengan Republik Rakyat Tiongkok, Jepang, dan Korea Selatan. Sementara dari kawasan Asia Pasifik ada Australia dan Australia Selatan.

Selain itu, kerja sama Pemprov Jabar juga terjalin dengan Belgia, Belanda, dan Rusia, dari kawasan Eropa, Afrika Selatan, Mexico dari benua Amerika, serta Sudan, Kazakhstan, Lebanon, dan Arab Saudi, dari kawasan Timur Tengah.

Taufiq menyatakan, kerja sama dengan negara-negara tersebut terdiri dari 13 dokumen pernyataan kehendak, dua dokumen risalah rapat, dua dokumen memorandum saling pengertian, dan 10 target kerja sama. Kerja sama itu, menurut Taufiq, menyentuh hampir semua sektor kehidupan.

“Bentuk kerja sama ini pun hampir menyentuh semua sektor kehidupan, dari mulai pendidikan, ekonomi, olahraga, pariwisata dan budaya, hingga misi pengembangan sumber daya manusia dan kemajuan teknologi pemerintahan,” ujar Taufiq dalam siaran pers dari tim Humas Pemprov Jawa Barat yang diterima Kompas.com, Kamis (29/12/2016).

Sejumlah duta besar dari negara yang bekerja sama dengan Pemprov Jawa Barat menilai provinsi tersebut memiliki banyak potensi, sehingga mesti terus dibangun. Hal tersebut diungkapkan pula oleh Duta Besar Perancis untuk Indonesia Corinne Breuze dalam kunjungannya ke Gedung Sate, Bandung, Jawa Barat, Rabu (23/4/2016) silam.   

Saat itu, Corinne bertemu dengan Gubernur Jawa Barat Ahmad Heryawan atau Aher dan menyatakan keinginannya untuk bekerja sama membangun Jawa Barat. Sebab, Corinne menilai, Jawa Barat mempunyai banyak potensi yang mempresentasikan Indonesia secara keseluruhan.

Pada kesempatan tersebut, Dubes Perancis menawarkan kerja sama berupa investasi untuk kereta api, monorel, dan geothermal. Namun tawaran kerja sama tersebut masih dipertimbangkan lagi oleh Pemprov Jawa Barat.

Negara lain yang juga tertarik menanam investasi di Jawa Barat ialah Belgia. Pada tahun 2015 lalu, Aher menerima kunjungan Duta Besar Belgia untuk Indonesia Patrick Herman. Dalam kunjungannya ke Gedung Sate, Patrick membicarakan mengenai investasi teknologi dari Belgia di Bandung, Bogor, dan Karawang. Beberapa tahun sebelumnya Raja Kerajaan Belgia Philippe pun pernah berkunjung dan berbicara mengenai investasi di Jawa Barat.

Besarnya potensi yang di Jawa Barat membuat Belgia konsisten berinvestasi. Pada tanggal 12-19 Maret 2016, Putri Belgia Astrid melakukan kunjungan ke Bandung, Bogor dan Karawang untuk pengimplementasian pembangunan di bidang manufaktur, infrastruktur, pertanian, maritim, dan bidang potensial lainnya.

Bahkan, Duta Besar Singapura untuk Indonesia Anil Kumar Nayar menyebut Jawa Barat sebagai salah satu provinsi terpenting di Indonesia. “Maka, meningkatkan kerja sama dengan Pemerintah Provinsi Jawa Barat adalah hal yang sangat diperlukan,” ujar Anil Kumar saat ditemui di Gedung Sate, Jumat, (17/5/2016) lalu.

Adapun Dubes Singapura tersebut pernah mengunjungi Aher pada tahun 2013 lalu, untuk mendiskusikan kerja sama soal keamanan ekonomi kawasan.

Terus jalin relasi dengan negara lain

Selain menjalin 27 kerja sama, Provinsi Jawa Barat juga terus menjalin relasi dengan negara lain dalam bentuk lainnya. Sejak tahun 2015, Provinsi Jawa Barat bergabung dalam forum pemerintah daerah se-Asia Timur. Forum Asia Timur itu digagas oleh Prefektur (Provinsi) Nara di Jepang. Forum tersebut terdiri dari sembilan negara dan lebih dari 76 pemerintah daerah.

Taufiq mengatakan Gubernur Jawa Barat  menjadi faktor penting dari keberhasilan hubungan baik Provinsi Jabar dengan negara lain. Menurut Taufiq, Gubernur Aher punya kepiawaian berdiplomasi dan kecakapan dalam berpolitik luar negeri, sehingga Jawa Barat dipandang dunia internasional khususnya di forum Asia Timur. Dalam forum tersebut Aher berbicara soal kawasan wisata Geopark atau taman alam batuan tua di Ciletuh, Kabupaten Sukabumi untuk diajukan sebagai Global Geopark ke UNESCO.

“Provinsi Jawa Barat dalam masa kepemimpinan Gubernur Ahmad Heryawan ini memang terus mengembangkan komunikasi dan menjalin hubungan dengan negara lain. Tahun ini, Pak Gubernur sudah mengikuti seminar dan menjadi pembicara pada forum tersebut. Pemaparan tentang Ciletuh untuk bisa diakui dunia, maka kita gunakan forum ini,” tutur Taufiq.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com