Advertorial

Lalui Tiga Etape, Pesepeda Disuguhi Pemandangan Alam Terindah di Jawa Tengah

Kompas.com - 10/03/2017, 17:30 WIB

Sudah menjadi rahasia umum bahwa keindahan panorama alam Indonesia menjadi daya tarik para wisatawan. Apalagi kawasan Jawa Tengah, tak hanya pemandangan alamnya yang memanjakan mata, tetapi juga keberagaman budaya dan keramahan penduduknya sudah tersohor.

Hal ini menjadi salah satu alasan Harian Kompas bekerja sama dengan Bank Jateng menggelar Kompas Bike – Jateng Gayeng, pada 10-12 Maret 2017. Selama tiga hari, para peserta yang berjumlah 120 orang, akan memulai perjalanan dari Purwokerto, Kabupaten Banyumas, hingga Semarang.

Para peserta yang ikut memiliki beragam profesi dan berasal dari berbagai kota, antara lain Jakarta, Bandung, Yogyakarta, bahkan Singapura. Kebanyakan peserta merindukan keasrian alam yang bakal tersaji di sepanjang perjalanan ini.

Para komunitas sepeda pun turut memeriahkan kegiatan ini. Seperti Komunitas Sepeda Banyumas (KSB), Komunitas Olympic, Banyumas Cycling Community, dan Korps Lalu Lintas Polri.

“Dari komunitas kami ada sekitar 30 orang yang akan bersepeda sampai Klampok, Purbalingga,” ujar Koordinator KSB Rano, Jumat (10/03/2017).

Perjalanan sejauh lebih kurang 321 kilometer ini dibagi dalam tiga etape dan melintasi 10 kabupaten/kota. Etape pertama dimulai Jumat pagi dari Purwokerto. Peserta dilepas di Kompleks Pendopo Bupati Banyumas, untuk melintasi Purbalingga, Banjarnegara, dan berakhir di Wonosobo.

Setelah menggowes sejauh 99 km, rombongan peserta menginap di Hotel Kresna, Wonosobo untuk mengembalikan tenaganya. Kabarnya, hotel ini pernah menjadi disinggahi komedian legendaris Charlie Chaplin saat berada di Wonosobo.

Etape kedua dimulai keesokan harinya, Sabtu (11/03/2017) dengan jarak tempuh 112 km. Para peserta melintasi jalur yang cukup ekstrem menuju Parakan dan Temanggung. Pegowes pun disuguhi keelokan jalur di antara Gunung Sumbing dan Sindoro.

Setelah melalui Temanggung, para peserta meneruskan perjalanan menuju Magelang dan mencapai finish di Candi Borobudur. Mereka diajak untuk mengagumi kemegahan candi yang dibangun pada abad kedelapan tersebut.

Malam harinya, peserta beristirahat di Kota Magelang yang sejuk karena lokasinya berada di lembah lima gunung, yaitu Merbabu, Merapi, Andong, Sumbing, dan Menoreh.

Setelah beristirahat dengan nyaman, keesokan harinya, pada Minggu (12/03/2017), peserta harus melanjutkan perjalanan di etape terakhir. Rute sejauh 110 km pada etape ini merupakan yang paling menantang, yakni melintasi Kopeng di perbatasan Magelang dan Semarang.

Perjalanan diawali dengan rute tanjakan dari Magelang menuju objek wisata Kopeng di lereng Gunung Merbabu. Peserta pun dijajal ketangguhannya menuju ketinggian 1.300 meter di atas permukaan laut.

Namun, walaupun menempuh jalur yang cukup curam, peserta disejukkan dengan udara pegunungan. Mereka juga dapat beristirahat sejenak di kompleks wisata Kopeng yang telah menjadi tempat tetirah sejak masa kolonial Belanda.

Perjalanan pun dilanjutkan dengan menuruni lereng bukit menuju Salatiga. Setelah melintasi Ungaran, pesepeda mengakhiri perjalanan dan menerima medali di komplek Bank Jateng di Kota Semarang.

Acara yang diadakan sebagai salah satu upaya menggalakan wisata minat khusus termasuk mempromosikan pariwisata di Jateng ini cukup diminati oleh para peserta. Perjalanan ini menjadi sarana mengangkat potensi daerah di wilayah Jawa tengah terutama di sektor pariwisata.

“Saat ini, untuk menjaring wisatawan tidak bisa lagi hanya mengandalkan potensi alam. Tetapi juga melalui penyelenggaraan kegiatan, sebagai magnet menarik wisatawan,” ujar Ketua Panitia Kompas Bike – Jateng Gayeng Jannes Eudes Wawa.

Berdasarkan data Dinas Pemuda, Olah Raga, dan Pariwisata (Dinporapar) Jateng, provinsi ini memiliki 470 destinasi wisata dan 177 desa wisata. Namun, belum semuanya terekspos dengan baik.

“Butuh promosi wisata yang lebih kreatif. Infrastruktur pendukung wisata juga menjadi catatan bagi kami,” ujar Urip Sihabuddin, Kepala Dinporapar Jateng.

Sebagai bank pembangunan daerah, Bank Jateng terpanggil untuk ikut mempromosikan potensi daerah dan pariwisata di Jawa Tengah. Menurut Direktur Utama Bank Jateng Supriyatno, pariwisata dinilai memiliki dampak ikutan (multiplier effect) yang signifikan dalam menggerakan perekonomian daerah.

“Banyak pihak terlibat dalam mendukung wisata. Mulai dari warung-warung makan, pedagang asongan, penjual cendera mata, hingga pengusaha transportasi. Usaha mikro dan kecil akan menggeliat. Sektor UMKM ini jadi salah satu sasaran pengembangan bisnis Bank Jateng,” ungkap Supriyatno.

Gubernur Jawa Tengah Ganjar Pranowo yang datang dalam pembukaan acara pada, Jumat (10/03/2017) mengapresiasi kegiatan ini. Dia pun mengajak para peserta untuk menikmati pesona Jawa Tengah.

“Indah sekali Jawa Tengah. Semakin Bapak/Ibu ke pelosok, akan semakin mendapatkan detail-detail keindahan,” ujar Ganjar.

Tentu saja, dengan adanya kegiatan seperti Kompas Bike – Jateng Gayeng ini akan menjadikan peningkatan wisatawan di Jawa Tengah. Sekali lagi, keindahan alam yang disuguhkan bagi para pesepeda bisa menjadi penghilang lelah dan menjadi daya tarik para wisatawan untuk mengunjungi Jawa Tengah. (Adv)  

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com