Kilas daerah

100 "Drummer" Mengentak Kota Semarang

Kompas.com - 22/05/2017, 08:04 WIB

SEMARANG, KOMPAS.com - Seratus drummer dari berbagai genre musik, mulai usia PAUD (Pendidikan Anak Usia Dini) hingga usia lanjut dari seluruh Indonesia, beraksi memainkan alat musik drum pada event "Semarang Drummer Hebat 2017", Minggu (21/5/2017) pagi.

Acara yang digelar Pemerintah Kota Semarang itu dilaksanakan sebagai salah satu rangkaian HUT ke-470 Kota Semarnag. Kegiatan resmi dibuka tepat pukul 06.00WIB oleh Wakil Walikota Hevearita G Rahayu dengan menabuh drum yang kemudian diikuti 100 pemain drum.

Acara itu digelar di sepanjang Jalan Pemuda, tepatnya di depan kantor Balaikota Semarang. Kegiatan itu bersamaan dengan agenda car free day yang rutin diadakan di tempat tersebut.

Seratus drummer tersebut berkolaborasi memainkan drum secara serempak, membentuk harmonisasi beberapa lagu yang dinikmati para penggemar musik selama kurang lebih 30 menit. Artis dan penyanyi nasional juga ikut hadir meramaikan acara itu.

Deretan artis seperti Gilang Ramadhan, Trie Utami, Pra Budidarma, Adi Darmawan, Dian HP, dan juga putra pertama Gilang Ramadhan, -Shahnaz Haque dan Mieke Namira Haque Ramadhan, ikut menyemarakkan acara itu. Mereka menampilkan lagu ‘Gambang Semarang’, ‘Gemilang’ dilanjut dengan ‘La Samba Primadona’ dan yang terakhir ‘Rumah Kita’.

"Even ini baru pertama kali diselenggarakan di Kota Semarang. Dipilihnya drum, karena menurut kami drum merupakan denyut nadi dalam bermusik. Tanpa drum, sebuah lagu tidak akan menjadi irama yang tidak beraturan," ujar Rahayu.

Gilang Ramadhan, salah satu musisi yang ikut berpartisipasi, memberikan apresiasi luar biasa. Menurut dia, Kota Semarang menyimpan potensi luar biasa.

"Apresiasi dan acungan dua jempol untuk Kota Semarang. Acara ini menunjukkan betapa besarnya kota ini menyimpan potensi drummer yang luar biasa dan hebat," kata Gilang usai acara.

Sementara Asdani, salah satu peserta mengaku antusias mengikuti acara unik ini. Menurut dia, sejak pendaftaran, audisi hingga hari H, membayangkan acara berlangsung seru dan berbeda.

Hal itu terbukti benar-benar terbukti usai dirinya bermain bareng dengan para musisi lainnya. Dirinya berharap acara serupa bisa kembali digelar di Kota Semarang.

"Saya baru pertama kali gabung di acara unik, kreatif, menarik ini. Tentu, kalau anak zaman sekarang bilang insta worthy atau instagrammable seperti ini," kata Asdani.

Membacakan sambutan Walikota, Wakil Walikota berharap acara ini selain memberikan hiburan berbeda bag masyarakat juga untuk sarana menggali potens Kota Semarang khususnya dalam hal bermusik.

"Kegiatan ini semakin menambah optimisme kami terhadap kemajuan Kota Semarang di tengah-tengah maraknya viral di media sosial yang membicarakan tentang Kota Semarang," tambah Rahayu.

Lebih lanjut, menurut dia, kegiatan semacam ini diharapkan dapat meningkatkan semangat kebersamaan, kekompakan serta kekuatan untuk terus maju menjadikan Kota Semarang dan Indonesia semakin hebat.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau