Kilas

Penuhi Hak Pejalan Kaki, Bandung Sudah Permak 26 Titik Trotoar

Kompas.com - 30/05/2017, 20:23 WIB


BANDUNG, KOMPAS.com -  Revitalisasi trotoar menjadi salah satu fokus perhatian Wali Kota Bandung Ridwan Kamil dan Wakil Wali Kota Bandung Oded M Danial. Hampir empat tahun menata Bandung, sedikitnya ada 26 titik trotoar yang sukses dipermak untuk memenuhi hak pejalan kaki.

Wali Kota Bandung Ridwan Kamil pernah bercerita sewaktu ia duduk di bangku sekolah dasar. Suatu ketika, ia kehilangan uang bekalnya hingga mengharuskannya berjalan kaki dari sekolah menuju rumah.

Saat itu, kata Ridwan, kondisi trotoar di Bandung sangat nyaman digunakan untuk berjalan kaki. "Dari pengalaman tersebut saya ingin mengubah lagi kota tercinta ini supaya layak bagi pejalan kaki (seperti dulu)," ucap Emil, sapaan akrabnya, beberapa waktu lalu.

Adapun salah satu perbaikan trotoar yang dianggap paling sempurna ada di Jalan Ir. H. Djuanda (Dago). Jalan itu digadang-gadang mirip area pedestrian di Barcelona.

Dengan trotoar bermaterial granit dan beton pola berpadu padan dengan rindangnya pepohonan besar membuat nuansa julukan 'Kota Kembang' kembali hinggap. Kursi serta lampu jalan bertema klasik juga membuat masyarakat betah untuk berjalan-jalan menikmati Kota Bandung.

"Pemerintah Kota Bandung setiap tahunnya cicil revitalisasi trotoar sehingga semua (trotoar) menjadi bagus dan nyaman," ungkapnya.

Untuk melanjutkan misi tersebut, tahun ini Dinas Pekerjaan Umum (DPU)  Kota Bandung kembali merevitalisasi 13 titik area pedestrian. Pengerjaan itu akan dimulai pada awal Juni 2017 dan ditargetkan rampung  pada penghujung tahun.

Sekretaris Dinas Pekerjaan Umum (DPU) Agus Syafrudin mengatakan, secara konsep perbaikan trotoar di Bandung tak jauh berbeda dengan trotoar lainnya seperti di Jalan Riau dan Jalan Dago.

"Rata-rata status proyeknya melanjutkan. Direncanakan ada 13 titik. Di antaranya Jalan Dago, Jalan Siliwangi, Jalan Tamansari, Jalan Sulanjana, Jalan Pahlawan, Jalan Katamso, Jalan Cibadak, dan Jalan Elang Raya yang menggunakan beton berpola,” ujarnya, Selasa (30/5/2017).

Sementara Jalan Wastukancana (Balaikota), Jalan Merdeka, Alun-alun Timur, Jalan Sudirman, dan Jalan Setiabudi, kata Agus menggunakan granit.

Pada kesempatan sama, Kepala DPU Kota Bandung Iskandar Zulkarnain mengatakan, pada 2016 ada 19 titik trotoar sepanjang 30.294 meter telah diperbaiki. Mereka juga sudah berhasil memasang 1.858 tiang lampu klasik.

"Ini bagian dari rencana menyediakan pedestrian bagi pejalan kaki untuk meningkatkan keamanan dan kenyamanan. Kami harap seiring dengan ini juga tumbuh minat untuk berjalan kaki," tambahnya. (KONTRIBUTOR BANDUNG/DENDI RAMDHANI)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau