Kilas

Wow...di Purwakarta Tersebar “ATM Beras”

Kompas.com - 01/06/2017, 23:42 WIB


PURWAKARTA, KOMPAS.com - Di Kabupaten Purwakarta, Jawa Barat, bank yang biasanyanya berfungsi sebagai tempat menyimpan uang memiliki citra berbeda. Mulai kini, Kamis (1/6/2017) akan tersebar “Bank Perelek“ atau bank pengumpulan beras bagi rakyat miskin.

Pagi tadi, sebuah mesin Anjungan Tunai Mandiri (ATM) berdesain gapura melati ciri khas gerbang bangunan di Purwakarta berdiri tegak di balai Desa Wanakerta, Kecamatan Bungursari, Kabupaten Purwakarta. Itu adalah tanda peresmian baik bank beras dan ATM-nya.

Adapun sistem pemakaiannya sama seperti ATM konvensional—memakai kartu plastik berkode. Penggunanya adalah mereka yang tercatat sebagai penerima bantuan beras sejahtera (Rastra). Mereka didominasi oleh janda berusia lanjut.

Rasa puas para calon pengguna terekam dari senyum yang terus terpoles di wajah hari itu. Saat ditemui Kompas.com, mereka mengaku tak sabar untuk mencoba mesin tersebut.

"Saya mau langsung coba kartu ATM nya. Ini mesin cara pakainya sama seperti mengambil uang. Ada menu, da bisa cek saldo juga," jelas Ani (28), salah seorang warga sekitar yang mendampingi neneknya sebagai salah satu pemegang kartu ATM.

Saat pengenalan sekaligus pengambilan perdana, para pemegang kartu menempelkan kartu ke mesin ATM beras dan langsung muncul display kata kunci, yakni cek saldo atau perintah mengambil beras.

Bila memilih ambil beras, mesin akan menjalankan perintah itu. Beras akan keluar dengan berat ukuran 3 kilogram (kg) lengkap dengan kemasan plastik rapi.

"Cepat (kerjanya), bagus (deh) sekarang ada ATM begini. Syukur, berasnya juga (berkualitas) bagus," tambah Ani.

Adat Sunda

Adapun penerima Rastra di Kabupaten Purwakarta yang tercatat sebanyak 45.384 orang dari 17 Kecamatan. Mereka ditargetkan pada Juli 2017 sudah tidakk menerima beras dari program pemerintah pusat. Gantinya, mereka akan menerima beras melalui Bank Beras atau biasa dengan ATM yang sudah diresmikan itu.

Dari kartu ATM yang tersebar, para penerima akan mendapatkan jatah 15 kg. Untuk sekali transaksi, mereka bisa ambil 3 kg.

"Kalaupun mau diambil sekaligus bisa. Hanya saha, mereka harus melakukan lima kali transaksi penarikan," jelas Bupati Purwakarta Dedi Mulyadi yang hadir saat peresmian.

Bank Perelek merupakan hasil sumbangan setiap warga mampu di Kabupaten Purwakarta untuk membantu mereka yang kurang mampu.

Program itu dibuat atas dasar kebiasaan adat Sunda terdahulu yang biasa mengumpulkan beras oleh warga mampu di rumahnya untuk membantu tetangga yang dianggap kurang mampu.

Kebiasaan ini pun diaplikasikan melalui program yang lebih besar dan dinilai mampu memberikan bahan pokok berkualitas bagi warga miskin secara gratis.

"Tanpa harus mengeluarkan uang dan melakukan pembelian, warga sudah mendapatkan beras yang berkualitas untuk jadi bahan pokok makan sehari-hari. Kalau dihargakan ini (beras) di ATM Beras adalah (beras dengan harga) Rp 10.000 per kilogramnya," ungkap Anas.

Peresmian pun dilakukan tepat di hari peringatan Pancasila karena program ini dinilai sebagai salah satu wujud Pancasilais

“Sesuai dengan sila kelima, ‘Keadilan Sosial Bagi Seluruh Rakyat Indonesia’. Inilah bentuknya. Warga miskin bisa mendapatkan beras yang sama bagusnya dengan warga mampu secara gratis," imbuhnya. (KONTRIBUTOR PURWAKARTA/IRWAN NUGRAHA) 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau