BANYUWANGI, KOMPAS.com - Bulan puasa membuat beberapa hal berubah. Perubahan ini tentu membawa dampak. Salah satunya adalah berkurangnya ketersediaan darah untuk kebutuhan medis.
Unit Transfusi Darah (UTD) Palang Merah Indonesia (PMI) Banyuwangi sadar akan perubahan yang terjadi selama bulan ramadhan. Untuk itu, UTD PMI Banyuwangi menjemput bola dengan cara membuka tempat donor darah di sejumlah titik keramaian demi menjamin stok darah.
Ahmad Musta'in, operator pelayanan donor darah di Taman Sri Tanjung Banyuwangi mengatakan persediaan darah selama bulan ramadhan memang berkurang. Sebabnya, jumlah pendonor berkurang. Sehingga, perlu ada cara khusus untuk tetap bisa memenuhi kebutuhan darah.
"Selama bulan ramadhan, stok darah di kantor paling banyak 700 kantong darah. Sedangkan, kebutuhan bisa mencapai 2000 kantong," ujar Ahmad.
UTD PMI Banyuwangi pun membuka layanan donor darah di dua taman kota, yakni Taman Blambangan dan Taman Sri Tanjung. Dua area umum itu memang tempat berkumpul banyak orang di Banyuwangi. Apalagi, pada petang hari menjelang waktu berbuka puasa.
Layanan donor darah dibuka pada sore hingga malam hari. Jadwal dibuat sedemikian rupa dengan mempertimbangkan calon pendonor sudah tidak berpuasa. Satu unit mobil donor darah berkapasitas empat tempat tidur terparkir untuk melayani calon pendonor yang akan menyumbangkan darahnya.
Sejak 28 Mei silam, jumlah kantong darah yang didapat mencapai 40 kantong setiap hari. Namun, itu hanya didapat dari Taman Sri Tanjung. Sedangkan, aksi donor darah di Taman Blambangan paling banyak hanya mencapai 20 kantong per hari. Sebabnya, mobil yang digunakan di Taman Blambangan lebih kecil dibandingkan dengan mobil donor darah yang ada di Taman Sri Tanjung.
Menurut Ahmad, jumlah itu sudah cukup untuk memenuhi stok darah selama ramadhan hingga sepekan setelah lebaran. PMI Banyuwangi juga masih memiliki persediaan bulan Mei yang masih sisa.
“Tetapi tidak cukup memenuhi untuk semua golongan darah. Terutama golongan darah AB yang termasuk langka. Dari seratus pendonor kami hanya bisa mendapatkan 2-3 kantong saja.
Berbagi dengan sesama lewat donor darah
Sementara itu, Ivan (35) salah satu pendonor merasa dimudahkan dengan adanya layanan donor darah di Taman Sri Tanjungi. Ivan yang sudah lebih dari sepuluh kali mendonor ini bahkan tidak sengaja melihat mobil layanan donor darah yang mencolok sehingga membuatnya mampir untuk mendonorkan darah.
"Saya senang ada mobil layanan donor darah di sini. Saya tidak perlu repot datang ke kantor PMI. Saya memang sering mendonor darah untuk disumbangkan kepada orang yang membutuhkan," ujar Ivan.
Petang itu, Ivan bahkan bersedia ketika ditawari mendonorkan darahnya hingga dua kantong.Dia tak ragu karena memang sudah sering donor darah. Berat badannya pun terbilang cukup.
Strategi ini berhasil menarik minat anak muda yang berkumpul di Taman Sri Tanjung atau warga yang kebetulan hanya lewat. Tampak pemuda yang berkumpul dengan teman-temannya datang beramai-ramai untuk mendonorkan darahnya. Mungkin hanya coba-coba, tapi sebenarnya apa yang dilakukan oleh mereka sangat berarti bagi pasien medis yang membutuhkan.
Layanan donor darah di Taman Sri Tanjung dan Blambangan masih akan berlangsung hingga 22 Juni 2017. Warga Banyuwangi yang ingin berpartisipasi mendonorkan darah masih bisa mendatangi mobil layanan donor darah.
Calon pendonor cukup mendaftarkan diri ke petugas PMI di dua lokasi tersebut. Satu per satu calon pendonor akan dipanggil masuk ke dalam mobil PMI. Petugas PMI menyediakan sejumlah kursi bagi calon pendonor yang masih menunggu antrian.
Setelah hari raya Idul Fitri, UTD PMI Banyuwangi akan membuka layanan donor darah di kantornya yang berada di Jalan Mawar No. 34 Kelurahan Penataban, Kecamatan Giri Banyuwangi, pada 2 Juli 2017. Pusat layanan donor darah itu dibuka selama 24 jam bagi siapa pun yang ingin berbagi pada sesama yang membutuhkan. (KONTRIBUTOR BANYUWANGI/ FIRMAN ARIF)