Advertorial

Azwar Darasah, Gagal Jadi PNS Malah Sukses Berdagang Busana Muslim

Kompas.com - 20/06/2017, 18:47 WIB

Jalan hidup seseorang memang tidak bisa ditentukan secara mutlak oleh tangan manusia melainkan juga melibatkan tangan Tuhan. Situasi itulah yang tergambar dalam perjalanan hidup Azwar Darasah, yang pada mulanya ingin bekerja sebagai Pegawai Negeri Sipil (PNS) namun gagal test tiga kali dan malah sukses menjadi pedagang busana muslim.  

Azwar ketika lulus kuliah sempat bercita-cita ingin menjadi seorang Pegawai Negeri Sipil, lebih tepatnya bekerja di korps penegak hukum sebagai seorang jaksa. Namun, ketika mengikuti tes di Jakarta, ia berkali-kali gagal. Melalui momentum tersebut Azwar banting setir menjadi seorang pedagang yang menjual busana muslim, sajadah, hingga perlengkapan haji.

"Awal buka usaha itu tahun 2005 di Bandung. Masih buka usaha kecil-kecilan aja. Habis itu coba ke Jakarta, dagang ke Tanah Abang, karena itu pusat penjualan tekstil terbesar di Asia Tenggara. Ternyata saya lihat prospeknya bagus," ujarnya saat ditemui oleh Kompas.com pada sela-sela acara buka puasa bersama nasabah PT Bank Central Asia Tbk. (BCA) Kantor Cabang Utama Wahid Hasyim di Hotel Santika Premiere, Jakarta, Rabu (13/6/2017) malam.

Azwar menceritakan bahwa usaha busana muslim yang dirintisnya memiliki prospek yang bagus. Ia tidak takut dagangannya sepi karena setiap tahun umat muslim memiliki sejumlah momentum besar yang menjadikan barang dagangannya laris manis di pasaran. 

"Setiap tahun ada aja yang berangkat umroh, haji, sama selama bulan puasa dan menjelang lebaran nanti orang banyak yang beli busana muslim dari mana-mana kan”. Jadi tidak begitu ada masalah yang signifikan, takut bangkrut atau sepi, enggak ada," ungkapnya.  

Hingga saat ini, Azwar telah memiliki puluhan toko busana muslim yang tersebar di Pasar Tanah Abang seperti di Blok A dan Blok B. Toko-toko tersebut diurus oleh beberapa anggota keluarga besarnya baik itu keponakan atau saudara kandungnya sendiri.  

Menjelang dan selama bulan Ramadan ini, Azwar mengaku stok barang yang disimpan di dua lantai rumahnya ludes habis terdistribusikan ke toko-tokonya karena permintaan barang yang semakin meningkat hingga lebaran nanti. Menjelang lebaran, memang terjadi peningkatan permintaan dari para pelanggannya yang tersebar hampir di seluruh provinsi Indonesia seperti Padang, Surabaya, dan Yogyakarta. 

Untuk mendukung kegiatan transaksinya agar berjalan lancar, nasabah BCA sejak 1998 ini merasa beruntung bisa memperoleh jasa layanan perbankan berkualitas dari PT Bank Central Asia Tbk. Layanan yang digunakan oleh Azwar di antaranya berupa kredit usaha, Tahapan BCA, penggunaan mesin Electronic Data Capture (EDC) BCA untuk mendukung transaksi pembelian di toko- tokonya dan Giro BCA.

"Saya mau bangun usaha dipermudah oleh BCA ketika membutuhkan dukungan permodalan. Persyaratannya ringan. Saya tidak merasa dipersulit oleh BCA. Ini yang tidak saya dapatkan ketika mencoba ke bank bank lain," katanya. Azwar pun kini memanfaatkan fasilitas Kredit Kepemilikan Rumah (KPR) dari BCA untuk membangun rumah bagi keluarganya.  

Melalui acara buka puasa bersama BCA KCU Wahid Hasyim Azwar mengucapkan rasa syukurnya terhadap dukungan BCA selama ini. Ia rutin mengikuti acara buka puasa ini sebagai ajang silaturahmi dengan BCA maupun dengan nasabah prioritas BCA lainnya.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com