Advertorial

Jika Ada yang Menjiplak Karya Anda, Tengok Sisi Positifnya (2)

Kompas.com - 04/07/2017, 19:00 WIB

Meski karyanya sering dijiplak, Anne Avantie tak pernah ambil pusing. Ia lebih memilih melihat sisi positifnya, yakni membantu orang meraih rezeki dari karya-karyanya. Anggap saja, sambil bekerja dan meraih kesuksesan, Anne berusaha tidak lupa berbagi dan membantu orang lain.

Sejak mengalami kejadian kurang menyenangkan, seperti ibundanya divonis kanker mulut rahim, tempat kerja di Solo terbakar pada tahun 1998, Anne selalu berkeinginan membantu orang lain. Dikutip dari Smart-money.co, kesembuhan sang ibu pun mendorong ia mendirikan Wisma Kasih Bunda, untuk  anak-anak penderita Hydrocephalus.

Semakin berkembang, wisma itu juga membantu penderita Astresi Ani (anak tanpa lubang dubur), tumor, Labiopalataschisis, bibir sumbing dan penyakit lain yang butuh penanganan darurat. Tentu, semua itu dijalankan berdasarkan persetujuan dokter.

Prinsip membantu orang lain pun selalu ia bawa, bahkan saat menggelar pertunjukan. Contoh kecilnya, Anne selalu membawa barang pendukung pertunjukan dengan jumlah minimal dua buah.

Misalnya saya bawa dua steamer, jarum pentul dan benar beraneka warna pun bawa banyak, tujuannya untuk membantu orang lain, siapa tahu ada yang butuh. Saya pernah mengalami hal buruk karena tidak bawa steamer dan peserta lain tidak rela meminjami,” tutur dia.

Kilas balik

Selain kemampuan, apa yang membuat Anne berhasil meraih kesuksesan di bidangnya sekarang? Jawabannya, kesalehan.

Sebagaimana ditulis Smart-money.co, Anne bercerita mengenai perjalanan kariernya. Ia mengaku tidak pernah menyangka bahwa kerja kerasnya membuahkan hasil yang amat baik. Perempuan lulusan SMP ini bercerita, awalnya ia tak bisa membuat pola dan menjahit. “Namun, saya tidak putus asa. Saya belajar dari pakaian jadi saja, saya bongkar dan saya pelajari,” ujar Anne.

Hingga akhirnya pada 1998, seorang fotografer ingin memotret karya Anne. Namun, saat itu Anne hanya memiliki kebaya yang salah potong.

“Kebaya itu salah potong antara tangan kanan dan kiri sehingga panjang sebelah. Anehnya, model kebaya itu menjadi booming,” katanya.

Model kebaya yang unik itu akhirnya menjadi bahan perbincangan. Bahkan, saat itu ada pihak yang menggelar seminar untuk membahas kebaya rancangan Anne. Merespons karya Anne, muncul pula artikel berjudul “Ibu Kartini Menangis karena Kebaya Anne Avantie”. Anne tak pernah menduga, sejak saat itu nama dan karyanya dikenal masyarakat luas.

Ide membuat kebaya sebenarnya lahir dari sang suami, Yoseph Henry. Rupanya, kebaya nampaknya membawa hoki bagi Anne.

Sebelumnya, Anne pernah merancang berbagai jenis pakaian, dari gaun malam hingga pengantin. Namun, tak ada satu pun yang membuatnya sukses.

"Saya tetap miskin. Tak ada satu pun dari karya-karya awal saya itu yang mewakili diri saya,” ujar dia.

Sumber: Smart-money.co

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com