Kilas

Akhir Pekan Ini Ada Festival Kesenian di Pantai Prigi Trenggalek

Kompas.com - 22/10/2017, 11:50 WIB


TRENGGALEK, KOMPAS.com - Ribuan pengunjung memadati kawasan Pantai Prigi selama Festival Kesenian Kawasan Selatan (FKKS) Jawa Timur yang digelar 21 dan 22 Oktober 2017 di Kabupaten Trenggalek.

Pembukaan festival yang digelar di panggung 360 kawasan Pantai Prigi pada Sabtu (21/10/2017) menampilkan parade seluruh peserta dan juga tari karya Guruh Soekarnoputra.

“Saya merasa sangat bahagia turut berperan serta di Festifal Kesenian Kawasan Selatan (FKKS)  ini. Saya diundang  Bupati Trenggalek. Kami selama dua bulan melatih para siswa Trenggalek sejak dari nol hingga sampai bisa menari,” kata Guruh Soekarnoputra saat pembukaan FKKS.

Ribuan pengunjung dari berbagai kalangan masyarakat memadati kawasan Pantai Prigi sejak Sabtu pagi. Masyarakat sekitar dan warga dari luar daerah berminat menyaksikan pertunjukan seni dalam penyelenggaraan FKKS ke-13 ini.

Baca: Trenggalek Kembali Jadi Tuan Rumah Festival Kesenian Kawasan Selatan

Diawali dengan parade kemudian setiap duta kabupaten yang berada wilayah pesisir selatan Jawa Timur memperagakan kesenian khas daerah masing-masing di hadapan para tamu undangan dan masyarakat.

Kabupaten yang berada di pesisir sisi selatan Jawa Timur yang ikut memeriahkan festival ini adalah Kabupaten Banyuwangi, Jember, Lumajang, Malang, Blitar, Tulungagung, Trenggalek, dan Pacitan.

“Kami bersyukur dan suatu kehormatan bagi Trenggalek menjadi tuan rumah FKKS ini. Kami persembahkan yang terbaik bagi Jawa Timur,” kata Bupati Trenggalek Emil Dardak.

Acara pembukaan festival semakin meriah dengan adanya penampilan spektakuler dari ratusan penari yang membawakan karya koreografer nasional, Guruh Soekarnoputra.

Baca: Guruh Soekarnoputra Suguhkan Karya Terbaik di Festival Seni Trenggalek

Ratusan pelajar dari Kabupaten Trenggalek tampil sempurna membawakan tarian yang khusus dibuat untuk FKKS kali ini.

“Dalam sejarah FKKS baru kali ini penyelenggara memberi nuansa berbeda. Saya bangga punya bupati (Emil Dardak) yang kreatif serta punya jejaring sehingga bisa mendatangkan Mas Guruh,” ujar Wakil Gubernur Jawa Timur Saifullah Yusuf yang akrab disapa Gus Ipul.

Penari membawakan karya Guruh Soekarnoputra dalam pembukaan Festival Kesenian Kawasan Selatan (FKKS) di panggung 360 Pantai Prigi, Trenggalek (21/10/2017).
KOMPAS.com/ SLAMET WIDODO Penari membawakan karya Guruh Soekarnoputra dalam pembukaan Festival Kesenian Kawasan Selatan (FKKS) di panggung 360 Pantai Prigi, Trenggalek (21/10/2017).

Nuansa sakral sekaligus religius sangat terasa ketika para penari membawakan Tari Bedoyo serta Srinowokumolo.

Suasana kembali semarak saat penyanyi Maudy Ayunda membawakan lagu ciptaan Guruh Soekarnoputra yang diiringi tari khas daerah.

Penampilan Bupati Trenggalek Emil Elestianto Dardak membawakan lagu "Kala Cinta Menggoda" tak kalah semarak.

Seluruh penonton maupun tamu undangan menyambut meriah orang nomor satu di Trenggalek ini saat menyanyikan lagu ciptaan Guruh Soekarnoputra yang pernah dibawakan oleh almarhum Chrisye.

Bupati Trenggalek Emil Dardak di kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Sabtu (14/10/2017).KOMPAS.com/ABBA GABRILLIN Bupati Trenggalek Emil Dardak di kediaman Megawati Soekarnoputri di Jalan Teuku Umar, Jakarta, Sabtu (14/10/2017).

“Ternyata suara Bupati Trenggalek pandai bernyanyi. Dan ini tadi kebetulan kami sekeluarga pas liburan ke Pantai Prigi. Jadi beruntung sekali bisa menikmati suasana pantai sekaligus nonton kesenian,” uar Yanuar (30), wisatawan asal Madiun.

FKKS diselenggarakan di panggung 360 kawasan Pantai Prigi, Kecamatan Watulimo, Kabupaten Trenggalek, guna meningkatkan kesejahteraan ekonomi kreatif utamanya di kawasan pesisir selatan Trenggalek.

Festival seni sekaligus menjadi sarana promosi wisata agar setiap kabupaten di pesisir selatan Jawa Timur lebih dikenal di kalangan Internasional.

“Seratus lebih penari muda Trenggalek menyajikan tarian yang sangat bagus sekali. Untuk kota besar, mungkin susah mencari anak-anak yang punya minat untuk menari tradisional. Mereka dilatih selama dua bulan dan hasilnya melebihi level kemampuan yang kami bayangkan untuk wilayah Trenggalek,” ungkap Emil Dardak.

Salah satu peserta Festival Jaranan di Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (27/8/2016), membawakan Tarian Jaranan Turonggo Yakso.KOMPAS.com/SLAMET WIDODO Salah satu peserta Festival Jaranan di Trenggalek, Jawa Timur, Sabtu (27/8/2016), membawakan Tarian Jaranan Turonggo Yakso.

Selain menyajikan pemandangan alam yang menawan, Pantai Prigi juga memiliki aneka kuliner ikan laut yang menggungah selera.

Beragam produk Usaha Mikro Kecil Menengah (UMKM) dari seluruh kabupaten di pesisir selatan Jawa Timur dipamerkan. Setiap kabupaten menawarkan produk unggulan masing-masing.

Tahun depan, tuan rumah Fesetival Kesenian Kawasan Selatan ini adalah Kabupaten Lumajang. (KONTRIBUTOR TRENGGALEK/ SLAMET WIDODO)

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau