Kilas

Pembangunan LRT di Kota Semarang Didukung Akademisi

Kompas.com - 09/03/2018, 20:24 WIB

KOMPAS.com - Pemerintah Kota Semarang diminta menyediakan moda transportasi yang nyaman dan murah. Hal itu disampaikan para akademisi yang tergabung dalam Dewan Pertimbangan Pembangunan Kota Semarang (DP2K).

Potensi kemacetan di Kota Semarang tak bisa dianggap sepele. Sebelumnya, Pemerintah Kota Semarang telah membangun flyover di Jatingaleh guna mengurai kemacetan di kawasan itu.

Ketua Harian DP2K Prof. Sudharto P. Hadi menyatakan, Pemerintah Kota Semarang mesti terus mengembangkan Bus Rapid Transit (BRT).

"Saya rasa BRT harus terus dikembangkan dan dibenahi agar benar-benar bisa menjadi solusi kemacetan," ujarnya saat bertemu Wali Kota Semarang di Balai Kota, Jumat (9/3/2018).

(Baca: Flyover Jatingaleh Hilangkan Kemacetan Semarang)

Para akademisi juga berharap Pemerintah Kota Semarang segera merealisasikan rencana pengoperasian Light Rail Transport (LRT). Dengan begitu, para pengguna mobil pribadi dapat beralih ke transportasi umum yang cepat dan nyaman.

Hendrar menyambut positif saran dari para akademisi tersebut. Ia menegaskan, kajian dan pertimbangan DP2K menjadi salah satu kunci pembangunan Kota Semarang saat ini.

Sejak memimpin Semarang, Hendrar selalu melibatkan unsur 4 P yang terdiri atas pemerintah, pengusaha, pewarta, dan penduduk dalam perencanaan dan pelaksanaan pembangunan.

"4P tersebut terkait pada 1P inti, yaitu pendidik atau akademisi. Mereka memiliki peran sebagai penggerak 4P tersebut, untuk dapat bersinergi dan bergerak dalam persepsi yang sama," ujar Hendrar.

Bus Rapid Transit (BRT) Trans SemarangKontributor Semarang, Nazar Nurdin Bus Rapid Transit (BRT) Trans Semarang

Hasil kajian dan pertimbangan yang disampaikan DP2K menjadi dasar bagi empat unsur tersebut melangkah ke depan. Dengan begitu, tidak ada perbedaan persepsi satu sama lain.

"Maka saya pikir peran akademisi ini adalah kunci perkembangan Kota Semarang saat ini," katanya.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com