Kilas

Ulama Besar Turki Bertemu Wali Kota Semarang

Kompas.com - 22/03/2018, 07:28 WIB

KOMPAS.com - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, kedatangan tokoh ulama dari Turki, Dr. Muhammad Fadhil Al-Jaelani Al-Hasani, Rabu (21/3/2018). Muhammad Fadhil merupakan keturunan ulama besar Abdul Qodir Al-Jaelani.

Hendrar menerima tamunya di ruang VIP Wali Kota. Usai pertemuan itu, Muhammad Fadhil dan rombongan bertemu Hendrar bersama pemimpin Pondok Pesantren Az-Zuhri, Ketileng, Gus Lukman, menjalankan ibadah sholat dzuhur berjamaah dan dia bersama di Masjid Al-Kusuf, komplek Balai Kota Semarang.

Hendrar Prihadi menyambut gembira kedatangan Muhammad Fadhil Al-Jaelani. Ia berharap ulama besar Turki itu berkenan untuk berdoa bersama bagi kesejahteraan warga Kota Semarang. Tak cuma itu, ia mengajak para tokoh agama mendoakan aparatur sipil negara di Kota Semarang agar dapat melayani masyarakat.

“Saya berterima kasih kepada Gus Lukman, selaku pimpinan Pondok Pesantren Az-Zuhri yang telah berkenan mengajak Syekh Dr. Muhammad Fadhil Al-Jaelani untuk mampir ke Kantor Pemerintah Kota Semarang," katanya.

(Baca: Jaring Aspirasi Warga Semarang, Hendrar Jalankan Sholat Isya Berjamaah)

Muhammad Fadhil Al-Jaelani mengajak masyarakat Semarang untuk selalu meningkatkan ilmu. Menurut dia, kebohongan merupakan musuh besar orang Islam dan harus dilawan dengan kejujuran yang dibekali dengan ilmu.

Ada pun ilmu yang dimaksud adalah yang pertama ilmu yang berhubungan dengan agama seperti Ilmu hadis, tafsir, dan fiqih. Sementara, ilmu yang kedua yakni sesuaty berhubungan dengan pengetahuan umum, seperti contohnya ilmu kedokteran maupun ilmu tentang teknologi.

“Kami berharap dari Indonesia muncul ilmu pengetahuan yang dimulai dari ulamanya. Kalau ulamanya bersatu membangun umat supaya maju di semua bidang ilmu, maka umat Islam akan maju” tutur Syekh Muhammad Fadhil Al-Jaelani.

Usai menyampaikan tausyiah, Syekh Muhammad Fadhil Al-Jaelani memimpin doa. Ia mendoakan Wali Kota Semarang, para pegawai dan pejabat ASN Pemerintah Kota Semarang supaya diberikan kondisi aman, damai dan lancar.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau