Kilas

Wali Kota Semarang Ziarah ke Makam Ki Ageng Pandanaran

Kompas.com - 05/04/2018, 17:53 WIB


KOMPAS.com - Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, bersama jajaran Forkopimda Kota Semarang, Wakil Wali Kota, Sekretaris Daerah, para pejabat Pemerintah Kota Semarang, tokoh agama, dan tokoh masyarakat berziarah ke makam Ki Ageng Pandanaran di Mugas, Rabu (4/4/2018) malam.

Hendrar menuturkan, Ki Ageng Pandanaran merupakan Bupati pertama Kota Semarang. Berdasarkan data sejarah, Ki Ageng Pandanaran mendirikan sebuah dusun kecil di daerah Pragota di kawasan Kota Semarang 471 tahun lalu.

“Beliau adalah seorang pemimpin yang mempunyai dedikasi luar biasa untuk membuat wilayahnya, khususnya Semarang, menjadi wilayah yang tumbuh berkembang sampai besar seperti sekarang ini," ujarnya.

Berangkat dari kejayaan kepemimpinan Ki Ageng Pandanaran itulah, Hendrar berkeyakinan Kota Semarang akan menjadi daerah yang besar. “Bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai para pahlawan. Seperti halnya Kota Semarang, kalau kita ingin membuat menjadi hebat maka tidak boleh melupakan jasa para pendahulu," katanya.

(Baca: Pasar Semarangan, Destinasi Wisata Baru di Kota Semarang)

Ia berencana merenovasi kompleks pemakaman Ki Ageng Pandanaran agar menarik wisatawan dari luar kota. Dengan demikian, masyarakat yang menjalani wisata religi merasa nyaman.

“Kami melalui Dinas Perumahan dan Permukiman berencana menjadikan tempat makam ini sebagai tempat wisata yang nyaman untuk dikunjungi. Nantinya akan ada tempat parkir, kemudian makam dibuat lebih luas dan diberi penerangan," ujarnya.

Perayaan HUT Kota Semarang

Hendrar juga menjelaskan, rangkaian ulang tahun Kota Semarang masih tetap berlanjut. Salah satunya, Semarang Great Sale 2018 yang akan dibuka 8 Mei mendatang. Festival belanja itu berlangsung selama sebulan penuh.

Kegiatan akbar lainnya adalah Semarang Night Carnival yang digelar pada 5 Mei. Seniman dari 5 negara akan mempertunjukkan atraksi terbaiknya pada gelaran itu.

Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, berencana merenovasi kompleks pemakaman Ki Ageng Pandanaran di Mudang agar menarik bagi wisatawan dari luar kota.Dok. Humas Pemkot Semarang Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, berencana merenovasi kompleks pemakaman Ki Ageng Pandanaran di Mudang agar menarik bagi wisatawan dari luar kota.

Ia pun mengimbau para camat dan lurah mengajak warganya untuk memeriahkan hari jadi Kota Semarang dengan berbagai acara di lingkungan masing-masing.

"Silakan pasang penjor-penjor tetapi jangan di Jalan-jalan Protokol, umbul-umbul di pasang, lomba-lomba kemudian diaktifkan. Kita buat Kota Semarang hidup dengan cara warganya nyengkuyung di dalam kesatuan wadah 4P. Insya Allah dengan 4P ini Kota Semarang menjadi lebih baik dan mandiri,” katanya.

Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau