"Contreng? Cincay Lah" Gantikan "Inga-inga"

Kompas.com - 07/02/2009, 13:44 WIB

JAKARTA, SABTU — Pasti kita masih lekat dalam ingatan kita, kata-kata "inga'-inga' " yang menjadi ikon pada Pemilu 1999 dan 2004. Nah, pada Pemilu 2009, kita harus melupakan kata-kata itu. KPU, menciptakan jingle kata-kata baru pada pemilu tahun ini, melalui iklan terbarunya.

Kata-kata itu adalah "Contreng? Cincay lah", yang terdapat dalam iklan yang diluncurkan pada hari Sabtu (7/2), di Gedung KPU.

"Kalau tahun 1999 kan kita ingat ada kata-kata 'inga'-inga', ting!'. Ini ada jingle yang juga mudah diingat," kata anggota KPU, Andi Nurpati, saat jumpa pers.

Iklan yang bekerja sama dengan UNDP ini juga menekankan pada tata cara menandai, mengingatkan bahwa hanya 1 kali contreng, dan waktu pelaksanaan pemilu pada 9 April 2009 .

Bintang iklan yang dijadikan ikon adalah Omes (Extravaganza) dan Nigta Gina (Prime Time). Iklan berdurasi 30 detik itu ditayangkan di 5 televisi swasta dan sejumlah media massa, dengan total 316 spot hingga 8 April mendatang.

Sector Manager Political Participation UNDP Dedi Sitorus mengatakan, volume penayangan memang terhitung sedikit. Oleh karena itu, ia berharap ada partisipasi Depkominfo yang juga memiliki tugas sosialisasi untuk menggunakan iklan ini. "Pada Maret 2009 nanti, volume iklan-iklan di media akan ditingkatkan," kata Dedi.

 

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau