Jalan Berlubang, Warga Tanam Pohon Pisang

Kompas.com - 02/03/2009, 17:05 WIB

SUBANG, SENIN — Sejumlah titik di ruas sepanjang 37 kilometer di jalur penghubung utama Kabupaten Purwakarta dan Kabupaten Subang, Jawa Barat, mulai bergelombang dan berlubang sejak beberapa pekan lalu. Warga menanam pohon pisang atau memasang ban bekas di beberapa titik yang rusak parah.

Ika (69), warga Desa Rawalele, Kecamatan Dawuan, Kabupaten Subang, Senin (2/3), mengatakan, hampir setiap hari ada pengendara sepeda motor yang terjatuh karena terantuk lubang. Diameter lubang jalan mencapai 30 sentimeter atau lebih dengan kedalaman hingga 10 sentimeter.

"Setiap malam ada pengendara sepeda motor yang jatuh karena jalan gelap dan mereka biasanya belum hafal kondisi jalan di sini," ujar Ika.

Di Desa Rawalele, ada dua titik yang ditanami pohon pisang dan dipasangi ban bekas. Warga juga memasang tiang beserta bendera di dua titik itu sebagai penanda adanya lubang besar di tengah jalan.

Lubang dan gelombang tersebar secara sporadis di ruas tersebut. Kerusakan terutama terjadi di sisi selatan atau di lajur menuju Jakarta. Di wilayah Kabupaten Subang, kerusakan terlihat sejak Kecamatan Subang, Dawuan, Kalijati, dan Cipeundeuy. Adapun di wilayah Kabupaten Purwakarta, kerusakan tampak di Kecamatan Cibatu, Campaka, dan Bungursari.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau