Warna untuk Ruangan

Kompas.com - 11/03/2009, 10:08 WIB

SEBELUM memilih warna yang cocok untuk rumah Anda, simak dulu sekilas teori dasar tentang warna. Teori warna yang paling populer adalah teori Brewster. Teori ini menetapkan tiga warna primer: merah, biru, dan kuning.

Selanjutnya, pada teori ini diungkapkan bahwa percampuran dua warna primer akan menghasilkan warna sekunder: hijau (campuran kuning-biru), ungu (campuran biru-merah), dan oranye (campuran merah-kuning). Ada lagi turunan dari warna primer dengan warna sekunder, yang disebut warna tersier, antara lain oranye kekuningan (campuran warna kuning dan oranye) dan biru ungu atau indigo/nila (campuran biru dan ungu). Warna tersier ini lebih banyak dari pada warna sekunder.

Pada teori warna juga dikenal istilah warna monokromatik, yaitu warna yang diperoleh dari hasil gradasi warna pilihan. Gradasinya mulai dari yang paling terang hingga yang paling pekat. Misalnya, warna hitam memiliki warna monokromatik dari hitam pekat, hitam pudar, abu-abu, hingga putih.

Jika warna itu merah, warna monokromatiknya mulai dari merah paling pekat (marun), merah biasa, merah terang, merah muda, hingga putih kemerahan.

Warna monokromatik disebut juga warna harmoni. Dalam memadukan warna, memilih warna harmoni merupakan cara yang paling "aman". Ini karena sesuai namanya "harmoni", pasti warna yang dipadukan selalu harmonis dan selaras.

Anis

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau