Mirip Noordin M Top Mancing di Baturaja

Kompas.com - 05/08/2009, 09:30 WIB

BATURAJA, KOMPAS.com — Pemilik tempat pemancingan 808 di Desa Kurup atau sekitar 30 km dari ibu kota Baturaja bernama Hardin melapor ke Polsek Lubukbatang Ogan Komering Ulu, karena melihat orang yang mirip gembong teroris paling dicari, Noordin M Top.

Menurut Hardin, seorang warga bersama dua rekannya yang salah satunya mirip Noordin M Top beberapa hari terakhir ini pernah berada di Desa Kurup, Kecamatan Lubuk Batang. Ketiganya sejak 26 Juli lalu sudah tiga kali mendatangi tempat pemancingan 808.

“Noordin” bersama kawannya mengendarai mobil APV warna silver, layaknya orang yang sedang bertamasya dengan memancing di kolam pemancingan yang letaknya berada cukup jauh dari permukiman warga.

Karena curiga, Hardin lalu melaporkan orang asing itu ke Mapolsek Lubukbatang Selasa (4/8). Mendapat laporan itu, petugas Polres OKU langsung menggelar razia di simpang empat Sukajadi jalan lintas Sumatera.

Kapolres OKU AKBP Raden Eko Wahyu Prasetyo didampingi Kapolsek Lubukbatang AKP Muhammad langsung meluncur ke lokasi pemancingan. Menurut pemilik kolam pemancaingan, tiga orang yang tidak dikenal itu sudah tiga kali datang ke pemancingannya dan membakar ikan. Ketiganya biasanya setengah hari dan mengaku tinggal di salah satu hotel di Baturaja. Bahkan menurut Hardin, dia sempat mengatakan salah satu tersangka mirip Noordin M Top.

“Saat aku ngomong ngapo kamu ini mirip Noordin M Top, orang tersebut langsung terdiam dan muka langsung pucat,” kata Hardin.

Kemiripan salah satu dari tiga pengunjung pemancingan dengan Noordin juga dibenarkan Riza (23), warga Kurup yang bertugas menjaga Pemancingan 808. Terakhir, yang bersangkutan memakai baju kemeja berwarna abu-abu dengan celana dasar berwarna hitam. Perawakannya agak gemuk sekitar 65 kg dengan tinggi antara 165-167 cm, kulit putih dengan sedikit jenggot pendek. Dia mengaku datang dari Cimahi dan mengaku memiliki keluarga di  Baturaja. Namun, tidak tinggal di rumah keluarganya di Baturaja dan memilih tinggal di hotel.

Kapolres yang ditemui wartawan di lokasi mengatakan, pihaknya menindaklanjuti laporan warga yang mengaku melihat orang mirip Noordin M Top, menurut Kapolres, untuk mencegah hal yang tak diinginkan termasuk mempersempit ruang gerak teroris maka razia akan ditingkatkan. Pantauan di lapangan, seluruh kendaraan yang melintas di jalan lintas Sumatera atau tepatnya di simpang empat Kelurahan Sukajadi dirazia oleh puluhan anggota polisi dari berbagai satuan Polres OKU. Razia dipimpin langsung oleh Kabag Ops Kompol Heri Yuniawan, didampingi oleh Kasat Intelkam AKP Agustan Kusuma dan Kasat Lantas AKP Ari Mujiono.

Sebar gambar Noordin

Sementara itu, Kabid Humas Polda Sumsel Kombes Pol Abdul Ghafur mengungkapkan, polisi tetap menyelidiki laporan warga yang menyatakan melihat orang mirip Noordin M Top, baik yang dilaporkan sopir angkot di Palembang maupun pemilik kolam pancing di Baturaja.

“Konon katanya begitu, karena orangnya mirip, tetapi kita belum bisa pastikan benar-benar Noordin M Top karena orangnya belum tertangkap. Yang pasti kami terus melakukan penyelidikan,” kata Abdul Ghofur kepada Sripo, saat dihubungi melalui telepon.

Selain aktif melaksanakan razia, Polda Sumsel juga menyebarkan sketsa wajah dua pengebom Hotel JW Marriott dan Ritz-Carlton tanggal 17 Juli 2009 lalu, dan foto Noordin M Top. Polda Sumsel telah mengirimkan sebanyak 300 lembar sketsa wajah kedua pelaku ke Polres-Polres di Sumsel untuk menyebarkannya ke masyarakat. (cw6/eni)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau