Nidji: Antara John Lennon dan Soekarno

Kompas.com - 28/08/2009, 05:09 WIB

Pengantar Redaksi:

Nidji atau The Nidji, grup musik Jakarta kelahiran Februari 2002, hadir dalam rubrik Tokoh Pilihan ”Kompas Kita”. Beranggotakan enam orang, Giring pada vokal, Rama dan Ariel pada gitar, Adri pada drum, Andro (bass), dan Run-D pada keyboard menjawab pertanyaan para pembaca Kompas yang jawabannya bisa Anda baca pada Kompas cetak. Tanya jawab yang lebih lengkap juga bisa dibaca di http://kita.kompas.com.

Pertanyaan yang muncul berkisar pada asal muasal nama Nidji dan karya-karya Nidji yang di antaranya ditulis dalam bahasa Inggris. Juga muncul pertanyaan seputar Nidji dan iklan rokok serta tokoh yang paling memengaruhi perjalanan karier serta tokoh musik yang menjadi idola bagi Nidji.

Pada edisi kesembilan ”Kompas Kita”, Nidji menjawab pertanyaan pembaca melalui e-mail. Untuk tokoh pilihan ”Kompas Kita” selanjutnya, kami tetap menunggu usulan tokoh-tokoh lain dari pembaca. Sampaikan usulan tokoh Anda melalui e-mail kompaskita@kompas.com.

Tentang Grup

Saya pengagum Nidji karena performance-nya yang oke punya. Namun, saya masih penasaran, nama Nidji begitu unik terdengar di telinga kita, apa arti nama Nidji sebenarnya dan diambil dari bahasa apa? Debby N Pratiwi, Jakarta Selatan

Nama ”NIDJI” itu berasal dari kata ”NIJI”, diambil dari bahasa Jepang yang mempunyai arti PELANGI.

Siapa yang pertama kali memberi nama gup band ini Nidji dan apa artinya? Aan P, Garut

Yang pertama kali mengusulkan nama NIDJI adalah Ariel. Awalnya Ariel mengusulkan dua nama, yaitu Jupiter dan Nidji. Tetapi setelah kita rembukan, akhirnya diputuskan nama yang kita pilih adalah NIDJI.

Tentang Karya

Saya adalah salah satu fans Nidji karena lagu Nidji easy listening. Yang mau saya tanyakan, bagaimana pendapat Nidji tentang banyaknya lagu dengan lirik percintaan melankolis yang berkesan cengeng? Apakah Nidji memiliki ide membuat lagu dengan tema yang membangkitkan semangat yang memberi warna berbeda dari lirik melankolis lain? Ruth Audy Alexander, Yogyakarta

Pendapat kami, lagu yang bertema cinta yang melankolis sah-sah saja selama suatu karya seni tersebut tercipta dengan jujur dan apa adanya. Tak ada batasan dalam suatu karya, yang terpenting adalah musiknya jujur, dan akhirnya kita serahkan ke selera pendengar saja.

Saya suka band Nidji dan suka juga lagu ”Laskar Pelangi”. Tetapi saya pernah mendengar lagu berbahasa asing yang irama dan melodinya mirip lagu ”Laskar Pelangi”. Apakah Anda menjiplak atau ”merekayasa” lagu tersebut sehingga seolah terkesan original? Sugiharto, Kebayoran Baru, Jakarta

Kamu harus bisa membedakan menjiplak dengan ter-influence dengan lagu lain, perbedaannya sangat tipis, tapi maknanya berbeda. Sebagai contoh, mungkin banyak yang bilang musik Nidji terdengar sangat British, itu karena memang Nidji ter-influence dengan musik-musik British. Tapi kalo lagu band A mirip banget dengan lagu dari band luar, baik secara komposisi nada maupun lirik, nah itu baru bisa dibilang menjiplak. Tapi kalo lagu ”Laskar Pelangi” yang Nidji buat sama sekali tidak menjiplak.

Saya suka banget sama lagu ”Laskar Pelangi”. Buat saya, lagu itu inspiratif banget. Berapa lama proses pembuatannya? Lalu, itu kan lagu untuk soundtrack film. Saya mau tanya, menurut Nidji, lebih susah mana, bikin lagu buat album baru kalian atau bikin lagu buat soundtrack film? Kira-kira tertarik lagi untuk bikin soundtrack film? Indri Fiktaria, Surabaya, Jawa Timur

Buat aku, lagu ”Laskar Pelangi” ialah sebuah tantangan karena soundtrack pertama untuk Nidji. Proses pembuatannya sendiri agak lama karena mencari refrain yang bagus sekali dan cocok dengan film tersebut, itu membutuhkan waktu sekitar sebulan penuh, tetapi dari awal ketika kata-kata ”Mimpi adalah kunci, untuk kita menaklukkan dunia” tercipta, kita berenam tahu lagu ini akan menjadi sesuatu. Sampai sekarang kita masih tertarik untuk bikin soundtrack, tapi masih belum tahu film yang cocok lagi.

Lagu ”Laskar Pelangi” sungguh fenomenal dan sangat inspiratif. Bagaimanakah pendapat Nidjie tentang perkembangan film-film dan lagu-lagu inspiratif anak negeri pada saat ini? Iwan Setiyoko, Sukoharjo, Solo

Kuncinya adalah mari kita terus berkarya dan berkarya, karena karya anak bangsa tidak kalah dengan karya asing. Dan sebagai anak bangsa, kita harus bangga karena sebenarnya karya bangsa kita.

Bagaimana sih perasaan kakak-kakak Nidji lagu ”Shadows” jadi soundtrack Heroes? Apalagi Heroes kan salah satu TV series terlaris di dunia. Pastinya, lagu ”Shadows” bakal sering didengar orang banyak. Sukses! Moerissa Sri Soelistyowati, Tangerang

Perasaan kita semua bahagia dan bangga karena bisa didengar oleh masyarakat se-Asia Tenggara dan salah satu kesempatan untuk melebarkan/meluaskan musik Indonesia

Nidji berbeda di antara band lain di Indonesia, dalam segi musik dan aksi panggung, ditambah lagi kemampuan untuk membuat album dalam bahasa Inggris. Sangat bangga lagu Nidji, ”Shadows” dan ”Heaven”, bisa dipakai untuk soundtrack Heroes, secara tidak langsung akan mengangkat Indonesia dalam industri musik. Bisa diceritakan bagaimana sampai lagu-lagu Nidji dapat terpilih? Kevin Lukito, Jakarta

Lagu ”Heaven” terpilih ketika salah satu tim dari Heroes mendengar lagu ”Heaven” di taksi ketika sedang berkunjung ke Jakarta. Sedangkan ”Shadows” terpilih karena menurut mereka lagu tersebut cocok dengan tema Heroes pada musim tayang itu. Bagi kami berenam, kerja keras dan rahmat dari Allah yang mengantarkan kami meraih segala jenis kesuksesan dan pencapaian prestasi selama ini.

 Iklan dan Rokok

Saya salah satu penggemar band Nidji sebab saya sangat menyukai gaya bermain musik yang ditampilkan Nidji, yaitu selalu segar dan menyajikan musik yang baru. Namun, akhir-akhir ini saya melihat Nidji menjadi model iklan atau ikon dari suatu perusahaan rokok nasional. Pertanyaan saya adalah apakah tanggapan dan pendapat Nidji terhadap musisi-musisi yang memiliki gaya hidup merokok yang konon memiliki pandangan yang kurang baik? Andreas Chan, Jakarta

Kalo memandang gaya hidup merokok, itu dikembaikan ke pribadi masing-masing. Yang jelas, dari kita bisa dibilang segala sesuatu yang berlebihan tidak bagus, jadi hidup itu harus equal dan balance.

Saya melihat iklan salah satu produk rokok yang memasang kalian sebagai bintang iklan mereka. Mengapa dengan mengabaikan kenyataan bahwa kalian sebagai salah satu bintang yang dipuja ratusan ribu, bahkan mungkin jutaan, remaja Indonesia, kalian dengan mudah mempresentasikan diri sebagai ikon produk yang jelas-jelas merugikan kesehatan dan merusak generasi muda kita? Apakah demi uang? Popularitas? Ketenaran? Ataukah kalian memang benar-benar tidak peduli? Terry Teresa, Jakarta

Tidak adil kalo kamu punya opini seperti di atas kalau tidak ada di sisi musisi zaman sekarang, ada banyak hal:

- Kalian masyarakat membeli bajakan itu membunuh kita musisi secara perlahan.

- Rokok adalah sponsor event terbesar di negeri ini, dan karena bajakan, musisi hanya cari uang dari event.

- Sponsor rokok bukan hanya musik, tapi liga sepak bola pun yang identik dengan kesehatan disponsori oleh rokok, dan banyak pula event sosial juga yang disponsori rokok.

- Sebagai remaja, adalah tugas orangtua mereka masing-masing yang memberi pelajaran.

Dari beberapa lagu Nidji, ketahuan Nidji adalah sebuah grup band yang peduli terhadap bangsa dan negara. Dan, saya tidak mengerti, kenapa Nidji juga bisa ikut membuat iklan untuk rokok? Apakah Nidji juga ingin mendukung bangsa ini jadi bangsa perokok, mengingat jumlah perokok remaja cukup tinggi di Indonesia? Jaya Rusli, Bekasi

Hal pertama yang harus kita ingat ialah semua keputusan ada di setiap individu sehingga individu itu sendiri yang membuat keputusan. Di mana iklan rokok pun baru dapat ditayangkan di atas jam 10 malam, yang berarti di jam-jam itu sudah semestinya anak-anak di bawah umur sudah harus tidur. Tinggal bagaimana tugas orangtuanya saja yang mengawasi anak-anaknya. Lalu, bagaimana dengan kejuaraan-kejuaraan olahraga ataupun beragam event musik yang dapat menciptakan atlet-atlet ataupun musisi-musisi yang berprestasi sampai ke luar negeri? Hampir semua event tersebut banyak didukung dan disponsori oleh produk rokok.

Tentang Tokoh

Aku ingin bertanya soal orang, siapa orang yang paling menginspirasi buat hidup kalian, siapa yang paling kalian kagumi dan siapa orang yang paling penting buat kalian?Ria Safitri, BSD City 15323

Orang-orang yang paling menginspirasikan kita biasanya orang-orang terdekat yang hidup di sekitar kita, keluarga, teman, dan pasangan. Sosok yang Nidji kagumi adalah presiden RI kita pertama, yaitu Bung Karno.

Menurut kalian musisi yang sukses itu yang seperti apa sih? Dan siapa yang paling sukses itu menurut kalian, baik dalam atau luar negeri? Jefri, Medan

Bagi kami, musisi sukses ialah musisi yang secara komersial dan idealisme merdeka, bebas berkarya, dan karyanya dapat diterima masyarakat luas. Musisi dalam negeri kita yang sukses ialah Ahmad Dhani dan Iwan Fals. Kalau pahlawanku ialah John Lennon dan The Beatles.

Kalau Nidji diberi kesempatan menggandeng salah satu diva Indonesia untuk rekaman bareng di album kalian berikutnya, siapa yang akan kalian pilih dan apa alasannya? Pritha Widyastari, Yogyakarta

Wah, banyak sekali, mungkin ada dua nama untuk saat ini, Agnes Monica dan Bunga Citra Lestari, karena dua nama tersebut sama-sama memiliki karakter vokal yang unik.

Tentang Hal Lain

Saya yakin, bermusik selama lebih kurang tujuh tahun itu tidaklah mudah, tapi saya kagum sama kalian (Nidji) karena kalian adalah salah satu band di Indonesia yang punya karakter kuat dan selalu membuat penonton ”berenergi” saat kalian manggung. Bagaimana sih cara kalian (Nidji) menjaga passion bermusik agar bisa menjaga eksistensi di dunia permusikan Tanah Air? Dan, bagaimana pula trik kalian dalam menjalani jadwal manggung yang sangat padat? Prasetya Yudha DS, Yogyakarta

Latihan, latihan, latihan.... Dan jangan pernah dianggap bekerja, dianggap saja sedang bermain.

Saya penasaran bagaimana anak-anak Nidji waktu zaman sekolah dulu, terutama SMP dan SMA. Ada ga sih guru yang paling berkesan di hati kalian? Berkesan karena galaknya, baiknya, atau bahkan ada yang mirip gurunya? Dewy SU, Jakarta Timur

Mungkin apabila kita ingat- ingat pasti ada ya yang berkesan buat kita, tapi mungkin panjang apabila kita jabarkan masing-masing.

Mungkin Fariz RM dan Kla Project sudah tidak pusing lagi memikirkan tongkat estafet musik Indonesia untuk diserahkan kepada Anda (Nidji). Dengan orisinal musik yang kalian mainkan ditambah dengan penampilan dan aksi panggung yang menarik, apakah tujuan dan target Nidji sebagai musisi, yang menurut saya karya-karyanya sangat layak untuk go international tidak hanya sekadar di Malaysia atau Singapura, tetapi juga ke Eropa atau Amerika, adakah rencana ke arah sana? Ilham Ardiansyah, Bekasi

Tujuan Nidji ialah ingin memperdengarkan karya Nidji kepada semua khalayak. Rencana untuk melebarkan sayap lebih luas lagi pasti ada, tapi semua itu harus dijalankan step by step dan pastinya butuh dukungan dan network yang lebih.

Sekarang lagi ribut, Malaysia mencuri karya tari Indonesia, seperti pendet. Menurut Anda, bagaimana menyikapinya? Inge, Tangerang

 Masalah tari tersebut, disahkan oleh Malaysia atau tidak, itu kita serahkan kepada pihak berwenang. Kami percaya para pemimpin kita bisa menyelesaikan masalah tersebut. Tapi, hal ini juga bisa menjadi pelajaran untuk kita agar ikut menjaga dan melestarikan budaya bangsa kita yang sangat beragam dan unik.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Halaman:
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau