Lebaran Makin Dekat, Traktor Pun Masuk Pegadaian

Kompas.com - 14/09/2009, 10:32 WIB

NGAWI, KOMPAS.com — Pegadaian masih menjadi jujukan bagi warga yang ingin berlebaran, tetapi berkantong tipis. Televisi, sepeda motor, bahkan traktor pun masuk gudang gadai.

Hal itu seperti yang terjadi di Pegadaian Kota Ngawi dan Pegadaian Barat, Kabupaten Magetan. Traktor yang biasa mereka gunakan untuk bekerja di sawah ternyata juga bisa membantu pemiliknya memperoleh uang tunai senilai Rp 3,5 juta hingga Rp 6 juta.

Jumali (45), warga Desa Klitik, Kecamatan Geneng, Kabupaten Ngawi, yang mengaku bekerja sebagai petani, terpaksa menggadaikan satu-satunya traktor yang dimilikinya di Pegadaian Ngawi. Alasannya, agar secepatnya mendapatkan uang tunai untuk menutup kebutuhan Lebaran.

“Mau gimana lagi, yang saya miliki dan tidak saya perlukan dalam sepekan ini ya cuma traktor itu. Karena Lebaran sudah dekat, terpaksa saya gadaikan traktor itu untuk mendapatkan uang Rp 3,5 juta tunai,” kata Jumali.

Hal yang sama diungkapkan Sodikun (51), warga Desa Mangge, Kecamatan Barat, Kabupaten Magetan. Menurutnya, dia membutuhkan uang minimal Rp 4-Rp 5 juta untuk Lebaran, di antaranya untuk membeli makanan, baju, serta sejumlah permintaan anak dan cucunya yang masih balita hingga kelas 3 SMP. Ungkapan yang sama disampaikan Muhammad (41), warga Jerubong, Kecamatan/Kabupaten Ngawi.

Menurut Muhammad, satu-satunya cara agar bisa mendapat uang dengan cara menitipkan barang adalah ke Pegadaian. Barang yang digadai adalah televisi dan tape milikinya. “Cukup membawa barang yang akan digadaikan, langsung bisa mendapatkan uang tunai. Itu yang paling kami kenal di Pegadaian. Jadi, selalu menjadi jujukan setiap terdesak kebutuhan Lebaran,” katanya.

Manajer Pegadaian Kota Ngawi Hari Murdiyanto mengatakan, selama sepekan terakhir menjelang Lebaran terjadi peningkatan jumlah masyarakat yang menggadaikan barang mereka, seperti perhiasan, alat elektronik, ataupun barang lainnya. Peningkatan antara 30 dan 40 persen daripada hari normal.

Menurut Hari, warga lebih suka datang ke Pegadaian dengan alasan bunga relatif kecil, rata-rata 1,2 persen untuk peminjaman di atas Rp 500.000 dalam jangka waktu 15 hari. Adapun untuk peminjaman di bawah Rp 500.000 hanya dikenai bunga sekitar 0,75 persen.

“Karena mudahnya mendapatkan pinjaman tunai di Pegadaian, hampir setiap Lebaran Pegadaian selalu mengalami peningkatan jumlah konsumen yang menggadaikan barang berharga yang mereka miliki sampai menggadaikan traktor yang mereka miliki. Sebab, konsumen selalu berharap mendapatkan pinjaman uang tunai untuk menutup kebutuhan lebaran tersebut,” katanya. (st14)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau