Patrialis 'No Comment' Soal Pidato SMI

Kompas.com - 19/05/2010, 14:47 WIB

JAKARTA, KOMPAS.com — Menteri Hukum dan HAM enggan berkomentar banyak terkait pidato yang disampaikan Menteri Keuangan Sri Mulyani Indrawati saat menutup kuliah umum tentang kebijakan dan etika publik di Jakarta. Ia menilai, apa pun pernyataan yang dikeluarkan Sri Mulyani merupakan hak pribadi Sri Mulyani.

"Saya tidak bisa banyak berkomentar. Kita serahkan saja pada beliau. Saya tidak mau ikut-ikutan secara politik," kata Patrialis saat ditemui seusai membuka lokakarya "Optimalisasi Warga Binaan dari Aspek Usaha" di Graha Pengayoman Kementerian Hukum dan HAM, Jakarta, Rabu (19/5/2010).

Namun, sikap Patrialis ini menjadi berbeda saat ditanya tanggapannya mengenai kinerja Sri Mulyani. Menurutnya, jika dilihat dari sudut pandang sesama menteri di kabinet, ia mengaku mengagumi sosok Sri Mulyani. Ia menilai Sri Mulyani sebagai sosok yang cerdas dan berintegritas.

"Kami di kabinet semua senang dengan beliau. Dia cerdas dan bisa meningkatkan APBN kita yang luar biasa. Ini bukan pekerjaan mudah. Saya menyayangkan kepergian beliau. Tapi, ya mau bagaimana lagi," ujarnya tersenyum.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau