Motor "Steampunk" dari Rusia

Kompas.com - 09/06/2011, 17:19 WIB

MOSKWA, KOMPAS.com — Mikhail Smolyanov mulanya ingin membuat motor dengan desain mobil balap tahun 1920-an yang dipasangi mesin pesawat. Namun, ia malah menjadikan motor itu ala steampunk, gaya desain gabungan era mesin uap abad ke-19 dengan unsur fiksi ilmiah atau fantasi. Motor yang baru sebatas gambar ini dinamai ARX-4 Steampunk.

"Saya juga menambahkan detail bagian dari mesin V8. Jadinya ya seperti ini," kata arsitek asal Moskwa, Rusia, yang juga sudah membuat sejumlah desain motor dan mobil bergaya steampunk tersebut.

Penyematan desain mobil balap lawas bisa dilihat pada cangkang tangki dan mesin. Demikian juga dengan nomor "27" di buritan.

Desainnya dominan "mengotak". Kesan membulat sungguh minim, kecuali tentu saja pada roda, serta lekuk spidometer, kaca depan, dan cangkang tangki dan mesin tadi.

Pegangan rodanya lurus bak gerobak. Kalau ini jadi direalisasikan, maka kaki-kaki sepertinya akan mengandalkan rem tromol.

Roda belakang digerakkan dengan gardan, bukan rantai. Gardan itu terlihat dari pemasangan tiang di bagian kanan belakang.

Penumpangnya akan duduk di atas jok berbahan kulit dengan tas-tas kulit kecil di depan. Ada pula bantalan kayu berikut sayap penanda bahwa desain motor ini juga diambil dari pesawat terbang dan menyodorkan kesan vintage.

Sistem belok roda depan agaknya non-konvensional. Porosnya ada di bawah sehingga—yang paling mungkin—manuver dilakukan dengan merebahkan roda ke kanan atau kiri.

Ruang mesinnya ditutup dengan jaring-jaring, sedangkan dalamnya terdapat susunan silinder segaris ala mesin kuno. Desain yang ajaib. Entah, si Mikhail Smolyanov itu sedang bermimpi apa ketika menggambar ARX-4 Steampunk. (Dimas)

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau