Krisis air

Lima Desa di Patean Kekeringan

Kompas.com - 14/09/2011, 00:16 WIB

KENDAL, KOMPAS.com - Lima desa di Kecamatan Patean, Kabupaten Kendal, Jawa Tengah kekeringan. Lima desa itu adalah, desa Gedong, Sidodadi, Sidokumpul, Pagersari dan Curugsewu. Untuk keperluan minum, mandi dan cuci, warga setempat harus mengambil air di sungai yang jaraknya jauh.

Menurut Kepala Badan Kesatuan Kebangsaaan Politik dan Perlindungan Masyarakat (Kesbangpolinmas) Kendal, Subarso, pihaknya telah menerima laporan adanya lima Desa di Patean yang kekeringan.

Untuk itu, mulai hari ini, Selasa (13/9/2011), pihaknya langsung memberi bantuan air bersih, sebanyak yang mereka butuhkan. "Mulai hari ini, kami telah memberi bantuan air bersih kepada lima desa yang kekeringan itu. Kami akan terus memberi bantuan, selama warga masih membutuhkan," kata Subarso.

Subarso menambahkan, sesuai dengan laporan baru 5 desa di Kabupaten Kendal yang mengalami kekeringan. Untuk itu, pihaknya berharap kepada semua kepala desa/kelurahan, segera melaporkan bila daerahnya terkena kekeringan atau kesulitan mendapatkan air bersih. "Kami akan segera membantu bila ada daerah lain yang kekeringan," katanya.

Ia menjelaskan, lima desa yang kekeringan dan kesulitan mendapatkan air bersih itu, dikarenakan belum mendapatkan aliran air bersih dari perusahaan daerah air minum (PDAM). Pasalnya, berada di daerah atas, yang kesulitan dilewati pipa. Masyarakat setempat, untuk mendapatkan air bersih, masih mengandalkan air dari gunung dan sumur.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau