Lebih Segar dengan "Sungai Mini" di Taman Rumah

Kompas.com - 25/11/2011, 15:10 WIB

KOMPAS.com - Kolam dengan tanaman air di pinggir kolam sepertinya sudah biasa. Walaupun begitu, memanfaatkan kombinasi air dan taman tetap menjadi solusi yang efisien untuk menghadirkan suasana segar di rumah Anda.

Rasanya akan lebih seru jika Anda bisa menciptakan sebuah aliran di halaman depan atau taman belakang rumah. Ya, seperti sebuah aliran sungai kecil mengalir dan menghasilkan suara gemiriciknya.

Sungai mini bisa hadir hanya dengan lahan yang tidak terlalu besar di rumah. Anda pun bisa menciptakan sebuah sumber mata air yang dapat mengalir tiada henti dan menyatu dengan bebatuan di taman rumah Anda.

Konsep menciptakan sungai ini bisa Anda namakan river pond. Berbeda dengan kebanyakan water pond, konsep river pond membiarkan air membasahi bidang kolam dan bebatuan yang memagarinya. Air tidak dibendung, hanya diberi cekungan dari tatanan batu-batu yang ada, sehingga benar-benar menyerupai sungai alami.

Mata air buatan dapat diciptakan dengan perpaduan pipa saluran air yang berbahan bambu, selain berserat alami, material bambu cukup kuat untuk menahan aliran air yang mengalir terus menerus dan memberikan suara gemricik air lebih renyah dibandingkan dengan pipa besi ataupun pipa PVC.

Dalam segala situasi, KOMPAS.com berkomitmen memberikan fakta jernih dari lapangan. Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme. Berikan apresiasi sekarang

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau