KompasProperti - Pengembang properti Lippo Group tengah membangun kota mandiri Meikarta di Cikarang, Kabupaten Bekasi, Jawa Barat. Dengan investasi senilai Rp 278 triliun itu mulai membangun satu per satu kawasan.
Akhir Oktober lalu, Meikarta resmi menutup atap (topping off) dua tower yang masing-masing terdiri atas 32 lantai. Total apartemen dua tower tersebut 900 unit dengan nilai sekitar Rp 1 triliun. Apartemen di kawasan central business district (CBD) Meikarta itu dijual mulai Rp 700 juta per unit.
Lippo memang tak sekedar membangun apartemen, melainkan suatu komunitas yang terdiri atas permukiman yang lengkap dengan pusat bisnis dan keuangan, pusat riset dan pendidikan, pusat seni dan budaya.
Idealnya, kota mandiri harus menciptakan basis ekonomi dan kelengkapan ekologi kota yang dapat menarik minat masyarakat dengan segala aktivitasnya.
Baca: Central Park, Jantung Kota Baru Meikarta
Keseriusan pengembang juga dituntut untuk menyediakan infrastruktur di dalamnya dan jaringan transportasi yang mengintegrasikan kota mandiri dengan kota induknya.
Direktur PT Lippo Cikarang Tbk. Jukian Salim mengatakan, infrastruktur yang harus ada dalam sebuah kawasan kota baru yakni Water Treatment Plant (WTP) dan Waste Water Treatment Plant (WWTP).
"Selain untuk mengolah limbah menjadi air bersih, keberadaan Water Treatment Plant ini juga penting untuk memasok kebutuhan air kawasan," ujar Jukian Salim, Senin (25/9/2017).
Sistem pengolahan air limbah telah dibangun Lippo Group di kawasan Lippo Cikarang seluas sekitar 5.000 hektar (ha). Air bersih di kawasan ini dipasok oleh Unit Pengolahan Air Bersih (Water Treatment Plant) Lippo Cikarang, dengan kualitas air baku yang memenuhi standar Kementerian Kesehatan.