Kilas

Sulawesi Utara Tingkatkan Keamanan Selama Bulan Ramadhan

Kompas.com - 17/05/2018, 14:04 WIB

KOMPAS.com - Seluruh masyarakat Sulawesi Utara diajak untuk menjaga keamanan dan ketertiban selama bulan ramadhan.

Gubernur Sulawesi Utara, Olly Dondokambey, pun meminta semua pemangku kepentingan untuk bertanggung jawab atas keamanan "Bumi Nyiur Melambai."

"Mengingat umat muslim sudah melaksanakan ibadah puasa di bulan ramadhan, kiranya toleransi antar-sesama bisa terus dijaga. Sehingga Sulut bebas dari hal yang tidak diinginkan," kata Olly Dondokambey dalam siaran tertulis, Kamis (17/5/2018).

(Baca: Olly Dondokambey Ajak Masyarakat Jaga Toleransi)

Sebelumnya, Presiden Joko Widodo memerintahkan Kepala Kepolisian Negara Republik Indonesia (Kapolri) bersama Panglima TNI dan Kepala Badan Intelijen Negara (BIN) untuk terus menjaga keamanan, mengendalikan keamanan, dan mengedepankan semangat persaudaraan dan kerukunan sosial kita

“Karena besok kita segera menyongsong pelaksanaan ibadah puasa sehingga kita harapkan umat islam dapat menunaikan ibadah puasanya dengan rasa aman dan penuh kedamaian,” kata Presiden Jokowi dalam pengantarnya pada Sidang Kabinet Paripurna tentang Persiapan Peluncuran Single Submission (OSS) di Istana Negara, Jakarta, Rabu (16/5/2018) siang.

Presiden juga mengingatkan kepada seluruh menteri dan kepala lembaga untuk menyampaikan ke masyarakat Indonesia dan dunia internasional bahwa Indonesia aman.

Saat ini, pemerintah tetap fokus untuk bekerja membangun dan mewujudkan kesejahteraan rakyat.

(Baca: Jokowi Minta Kapolri Jaga Keamanan Selama Bulan Puasa)

Dalam beberapa hari terakhir, aparat Kepolisian Republik Indonesia (Polri) dibantu dengan TNI telah menghadapi serangan dari kelompok teroris.

Serangan dimulai dari kerusuhan di Rumah Tahanan (Rutan) Salemba Cabang Kelapa Dua yang dituntaskan Kamis (10/5/2018) dilanjutkan dengan aksi bom bunuh diri di 3 (tiga) gereja di Surabaya pada Minggu (13/5/2018).

Lalu, terjadi insiden ledakan di sebuah rusun di Jawa Timur Senin (14/5/2018) dan pada Rabu (16/5/2018) terjadi serangan di Markas Polda Riau, di Pekanbaru.

Serangan dan aksi bom bunuh diri para teroris itu telah mengakibat puluhan orang meninggal, termasuk para pelaku aksi dan aparat, serta puluhan lainnya luka-luka dan sampai sekarang masih dirawat di sejumlah rumah sakit.


Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com