Kilas

Pemerintah Kota Semarang Berkinerja Terbaik se-Indonesia

Kompas.com - 26/04/2018, 00:02 WIB


KOMPAS.com - Kementerian Dalam Negeri menilai Pemerintah Kota Semarang merupakan pemerintah daerah dengan kinerja tertinggi di Indonesia pada 2018.

Predikat yang sama pernah diraih Kota Semarang di bawah kepemimpinan Wali Kota Semarang, Hendrar Prihadi, pada 2017.

Penghargaan dari Menteri Dalam Negeri, Tjahjo Kumolo, diterima Hendrar yang mewakili Pemerintah Kota Semarang pada Malam Apresiasi Kinerja Penyelenggaraan Pemerintahan Daerah di Hotel Sultan, Jakarta, Rabu (25/4/2018).

Ada pun acara itu merupakan rangkaian peringatan Hari Otonomi Daerah ke-22 tahun 2018.

Tjahjo Kumolo mengatakan, transparansi dan partisipasi publik dalam pengambilan kebijakan menjadi tolok ukur utama.

(Baca: Wali Kota Semarang Raih Penghargaan Upakarti Prabaswara Mandala)

"Terdapat tiga hal yang harus menjadi perhatian bersama, yaitu integritas, tata kelola
pemerintahan yang baik, dan peningkatan kesejahteraan rakyat," katanya.

Dengan demikian, kebijakan pemerintah daerah dapat dipertanggungjawabkan kepada rakyat.

Hendrar berpendapat, tolok ukur kinerja pemerintah daerah adalah kesejahteraan rakyat.

"Saya rasa penghargaan hanyalah simbol, tapi kesejahteraan masyarakat tetap menjadi representasi utama, apakah kinerja kami memang yang terbaik atau tidak," ujarnya.

(Baca: Dapat Tiga Penghargaan, Semarang Kini Jadi Kota Terbaik)

Adanya penghargaan dari pemerintah pusat, kata dia, menjadi motivasi untuk terus meningkatkan kinerja.

"Saya ucapkan terima kasih kepada Pemerintah Republik Indonesia, khususnya Kementerian Dalam Negeri," katanya.

Lompatan IPM

Indeks Pembangunan Manusia Kota Semarang beberapa tahun terakhir memang meningkat tajam.

Berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), Indeks Pembangunan Manusia (IPM) Kota Semarang pada 2016 yakni 81,19.

Hari ini, Wali Kota Hendrar yang karib disapa Hendi ini bertandang meninjau pelaksanaan UNBK SMP. Ujian itu dilaksanakan oleh 170 SMP dan 35 MTs di seluruh Kota Semarang.Dok. Humas Pemkot Semarang Hari ini, Wali Kota Hendrar yang karib disapa Hendi ini bertandang meninjau pelaksanaan UNBK SMP. Ujian itu dilaksanakan oleh 170 SMP dan 35 MTs di seluruh Kota Semarang.

IPM Kota Semarang jauh lebih tinggi dibandingkan Kota Surabaya yakni 80,83 serta Kota
Bandung yang mencapai 80,13.

Menurut Hendrar, pencapaian IPM merupakan lompatan besar bagi Kota Semarang. Sebab, IPM Kota Semarang pernah berada pada angka 77,58.

Angka itu jauh di bawah Kota Surabaya dengan 77,62 serta Kota Bandung dengan 78,12.

Pada Januari 2018 lalu, Kemenpan RB menetapkan Hendrar Prihadi sebagai Kepala Daerah Terbaik di Indonesia dalam urusan pelayanan publik. Predikat tersebut disandang Hendrar untuk kedua kalinya.


Baca tentang
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau