Advertorial

Aritmia, Kondisi Jantung Berdebar Tak Normal yang Ancam Kaum Produktif

Kompas.com - 14/05/2024, 19:16 WIB

KOMPAS.com – Perubahan yang serba-cepat saat ini menuntut seseorang untuk bekerja lebih keras dari biasanya. Bahkan, sebagian orang bekerja ekstrakeras melebihi batas kemampuannya atau overwork demi mencapai target setinggi mungkin.

Akibatnya, kesehatan sering kali diabaikan. Tubuh pun rentan mengalami gangguan kesehatan. Salah satu penyakit yang mengintai adalah aritmia.

Aritmia merupakan kondisi irama detak jantung yang tidak teratur, bisa terlalu cepat (bradikardi) atau lambat (takikardi), akibat gangguan aliran listrik. Kondisi ini mengganggu pemompaan darah ke seluruh tubuh.

Tanpa penanganan, aritmia bisa meningkatkan risiko stroke. Data dari Center for Disease Control and Prevention (CDC) Amerika Serikat menunjukkan bahwa penderita aritmia atrial fibrilasi lima kali lebih berisiko terkena stroke iskemik ketimbang orang tanpa aritmia.

Baca juga: Jadi Penyebab Utama Kematian di Indonesia, Ini Cara Tepat Penanganan Jantung Koroner

Maka dari itu, individu yang kerap overwork perlu mewaspadai aritmia, apalagi jika punya faktor pemicunya. Beberapa faktor tersebut di antaranya adalah hipertensi, diabetes, hipertiroid, faktor genetik, olahraga berlebihan, konsumsi kafein dan nikotin, obat-obatan, serta penyakit jantung lain.

Agar terhindar dari risiko tersebut, kalangan pekerja perlu mengenali gejala aritmia. Adapun gejala umumnya meliputi jantung berdebar lambat, lebih cepat, atau tak beraturan, berkeringat dingin, mudah lelah, nyeri dada, serta sesak napas.

Jika Anda merasakan gejala-gejala tersebut, segera konsultasikan dengan dokter spesialis jantung ahli aritmia. Diagnosis akan dilakukan melalui pemeriksaan fisik, riwayat medis, evaluasi gejala, dan berbagai tes, seperti elektrokardiografi, treadmill test, Holter Monitor, dan electrophysiology (EP) study.

Ahli jantung dan pembuluh darah serta konsultan aritmia dan intervensi dari Mayapada Hospital Surabaya dr Rerdin Julario, SpJP(K), mengatakan bahwa EP study menjadi salah satu golden standard dalam mendiagnosis aritmia.

Baca juga: Bedah Jantung Anak Kini Lebih Nyaman dengan Teknik Minimal Invasif

Pemeriksaan tersebut membantu dokter dalam memetakan aktivitas listrik jantung secara detail. Dengan begitu, titik penyebab gangguan kelistrikan jantung dapat diketahui secara tepat.

“Setelah hasil EP study keluar, dokter dapat menentukan jenis aritmia dan terapi yang dibutuhkan dalam menormalkan kembali irama jantung. Terapinya dapat berupa pemberian obat-obatan, ablasi jantung, atau pemasangan alat pacu jantung,” ujarnya melalui keterangan tertulis yang diterima Kompas.com, Selasa (14/5/2024).

Terapi ablasi jantung di Mayapada Hospital

Terkait ablasi jantung, ahli jantung dan pembuluh darah serta konsultan aritmia dari Mayapada Hospital Tangerang, dr Agung Fabian Chandranegara, SpJP(K), menjelaskan bahwa terapi tersebut dilakukan dengan memasangkan alat pacu jantung dan memasukkan kateter melalui pembuluh darah hingga ke jantung.

Baca juga: Mengenal TEVAR, Tindakan Minimal Invasif untuk Penanganan Aneurisma Jantung

“Kateter dilengkapi elektrode dengan energi radiofrekuensi untuk mengatasi titik-titik tertentu pada jantung yang menyebabkan aritmia. Hal ini membantu jantung kembali berdetak normal,” jelasnya.

Beragam fasilitas kesehatan jantung mutakhir kini tersedia di berbagai rumah sakit, salah satunya di Cardiovascular Center Mayapada Hospital. Pusat layanan kesehatan terpadu ini menawarkan solusi komprehensif untuk menangani berbagai penyakit jantung, mulai dari skrining dan deteksi dini, diagnosis, tindakan bedah jantung, hingga rehabilitasi.

Cardiovascular Center Mayapada Hospital dilengkapi dengan tim dokter spesialis dan subspesialis yang ahli serta berpengalaman dalam menangani berbagai kondisi jantung. Ditunjang dengan peralatan medis canggih dan teknologi terkini, pusat layanan ini siap memberikan penanganan yang komprehensif dan optimal bagi para pasiennya.

Selain itu, Cardiovascular Center Mayapada Hospital juga menyediakan layanan kegawatdaruratan jantung yang selalu siaga 24 jam untuk menangani pasien dengan kondisi gawat darurat jantung.

Dengan komitmen dalam memberikan layanan kesehatan jantung terbaik, Cardiovascular Center Mayapada Hospital menjadi solusi tepercaya bagi Anda yang ingin menjaga kesehatan jantung dan mendapatkan penanganan yang tepat dan optimal.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com