Advertorial

Dukung Performa Atlet Indonesia di Olimpiade Paris 2024, Mayapada Hospital Siapkan Tes Kesehatan PCMA Berstandar Internasional

Kompas.com - 11/07/2024, 12:18 WIB

KOMPAS.com –Salah satu jaringan rumah sakit (RS) Mayapada Healthcare, Mayapada Hospital Jakarta Selatan, menjadi tempat bagi para atlet Indonesia untuk mempersiapkan kondisi kesehatan sebelum berlaga di Olimpiade Paris 2024 pada Juli-Agustus 2024.

Sebagai RS berstandar internasional Joint Commission International (JCI), Mayapada Hospital Jakarta Selatan memberikan layanan pemeriksaan kesehatan Pre-Competition Medical Assessment (PCMA) bagi para atlet dari berbagai cabang olahraga. Hal ini dilakukan untuk mengetahui kesiapan fisik dan mental atlet, serta memprediksi performa dan persentase kemungkinan keberhasilan atlet.

Hospital Director Mayapada Hospital Jakarta Selatan dr Fiktorius Kuludong, MM, mengatakan bahwa Mayapada Hospital mendukung penuh eksistensi dan perkembangan industri olahraga nasional, khususnya performa para atlet di kancah internasional.

Bersama tim dokter multidisiplin yang ahli dan berpengalaman, PCMA dirancang secara matang sesuai standar internasional.

“Dengan mutu, fasilitas, dan layanan Mayapada Hospital Jakarta Selatan yang telah terakreditasi JCI, kami memberikan dukungan terbaik bagi para atlet,” ujar dr Fiktorius dalam siaran pers yang diterima Kompas.com, Kamis (11/7/2024).

(Baca juga: Hobi Lari Maraton? Simak Tip Bebas Cedera dari Dokter Spesialis Olahraga Mayapada Hospital Ini)

Mayapada Hospital Jakarta Selatan, lanjutnya, juga memiliki layanan Sport Injury Treatment & Performance Center (SITPEC) yang dapat dimanfaatkan oleh atlet. Lewat layanan ini, para atlet bisa melakukan pemulihan serta peningkatan performa untuk kompetisi selanjutnya.

Dokter Fiktorius menjabarkan, PCMA mencakup pemeriksaan fisik dan fungsional atlet, termasuk rekam jantung, komposisi tubuh, kebugaran jantung paru (VO2 Max) menggunakan alat CPET, laboratorium darah, dan urin, serta penilaian psikologis oleh tim psikolog.

Tim dokter yang terlibat meliputi dokter spesialis ortopedi, dokter spesialis kedokteran olahraga, dokter spesialis gizi klinik, dokter spesialis jantung dan pembuluh darah, serta dokter spesialis atau subspesialis lain. Terdapat pula tim penunjang medis lain, seperti fisioterapi serta perawat yang profesional dan ahli di bidangnya.

(Baca juga: Tim Dokter Mayapada Hospital Bandung Sukses Tangani Bayi dengan Acalvaria)

Dokter Spesialis Kedokteran Olahraga Mayapada Hospital Jakarta Selatan yang mendampingi PCMA atlet Olimpiade Paris 2024, dr Brian Reggie Suwandy, SpKO, menambahkan, dalam serangkaian indikator pemeriksaan PCMA, tim dokter dapat mengetahui data kesehatan dan kondisi atlet yang diperiksa secara lebih detail.

“Jika ditemukan kondisi masalah tertentu, kami dapat melakukan pencegahan dan penanganan sesegera mungkin selama masa persiapan. Dengan begitu, atlet bisa tampil dengan optimal selama Olimpiade 2024. Kami juga berdiskusi dan bekerja sama dengan tim kepelatihan dari cabang olahraga (cabor) atlet tersebut,” tutur dr Brian.

Dokter Brian melanjutkan, PCMA juga didukung dengan layanan SITPEC yang komprehensif, fasilitas yang canggih, serta tim dokter multidisiplin berpengalaman.

“Kami siap memastikan setiap atlet berada dalam kondisi terbaiknya sehingga (mereka) siap berkompetisi dan mencapai puncak performa pada ajang Olimpiade Paris 2024 nanti,” ucapnya.

Sebagai informasi, SITPEC Mayapada Hospital Jakarta Selatan merupakan layanan unggulan serta komprehensif bagi para atlet profesional dan sport enthusiast. Layanan ini mencakup skrining dan persiapan program olahraga guna mencegah cedera dan meningkatkan performa olahraga, penanganan cedera olahraga, serta program pemulihan pascacedera dan pasca-operasi.

(Baca juga: Bedah Jantung Anak Kini Lebih Nyaman dengan Teknik Minimal Invasif)

Selain didukung tim dokter multidisiplin serta fisioterapis olahraga profesional dan berpengalaman, SITPEC Mayapada Hospital Jakarta Selatan juga dilengkapi fasilitas pusat kebugaran dan instrumen penunjang diagnosis. Tersedia pula alat canggih yang diperlukan untuk tindakan bedah minimal invasif (minim sayatan) sehingga pemulihan atlet ataupun sport enthusiast menjadi lebih cepat dibandingkan dengan bedah konvensional. 

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Apresiasi Spesial
Kirimkan Apresiasi Spesial untuk mendukung Jurnalisme KOMPAS.com
Kolom ini tidak boleh kosong.
Dengan mengirimkan pesan apresiasi kamu menyetujui ketentuan pengguna KOMPAS.com. Pelajari lebih lanjut.
Apresiasi Spesial
Syarat dan ketentuan
  1. Definisi
    • Apresiasi Spesial adalah fitur dukungan dari pembaca kepada KOMPAS.com dalam bentuk kontribusi finansial melalui platform resmi kami.
    • Kontribusi ini bersifat sukarela dan tidak memberikan hak kepemilikan atau kendali atas konten maupun kebijakan redaksi.
  2. Penggunaan kontribusi
    • Seluruh kontribusi akan digunakan untuk mendukung keberlangsungan layanan, pengembangan konten, dan operasional redaksi.
    • KOMPAS.com tidak berkewajiban memberikan laporan penggunaan dana secara individual kepada setiap kontributor.
  3. Pesan & Komentar
    • Pembaca dapat menyertakan pesan singkat bersama kontribusi.
    • Pesan dalam kolom komentar akan melewati kurasi tim KOMPAS.com
    • Pesan yang bersifat ofensif, diskriminatif, mengandung ujaran kebencian, atau melanggar hukum dapat dihapus oleh KOMPAS.com tanpa pemberitahuan.
  4. Hak & Batasan
    • Apresiasi Spesial tidak dapat dianggap sebagai langganan, iklan, investasi, atau kontrak kerja sama komersial.
    • Kontribusi yang sudah dilakukan tidak dapat dikembalikan (non-refundable).
    • KOMPAS.com berhak menutup atau menonaktifkan fitur ini sewaktu-waktu tanpa pemberitahuan sebelumnya.
  5. Privasi & Data
    • Data pribadi kontributor akan diperlakukan sesuai dengan kebijakan privasi KOMPAS.com.
    • Informasi pembayaran diproses oleh penyedia layanan pihak ketiga sesuai dengan standar keamanan yang berlaku.
  6. Pernyataan
    • Dengan menggunakan Apresiasi Spesial, pembaca dianggap telah membaca, memahami, dan menyetujui syarat & ketentuan ini.
  7. Batasan tanggung jawab
    • KOMPAS.com tidak bertanggung jawab atas kerugian langsung maupun tidak langsung yang timbul akibat penggunaan fitur ini.
    • Kontribusi tidak menciptakan hubungan kerja, kemitraan maupun kewajiban kontraktual lain antara Kontributor dan KOMPAS.com
Gagal mengirimkan Apresiasi Spesial
Transaksimu belum berhasil. Coba kembali beberapa saat lagi.
Kamu telah berhasil mengirimkan Apresiasi Spesial
Terima kasih telah menjadi bagian dari Jurnalisme KOMPAS.com
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau