Advertorial

Runners Wajib Tahu, Pelajari Metode RICE untuk Pertolongan Pertama Ketika Cedera

Kompas.com - 18/07/2024, 13:27 WIB

KOMPAS.com – Bagi para pelari, memastikan diri sendiri siap untuk menghadapi kondisi apa pun yang mungkin terjadi saat berada di race track, termasuk cedera, merupakan hal penting. Sebab, beberapa pelari bisa saja mengalami cedera, baik saat berlatih maupun dalam kompetisi.

Menurut dokter Spesialis Kedokteran Olahraga dari Mayapada Hospital Bandung dr Alvin Wiharja, SpKO, MMRS, cedera saat berlari bisa disebabkan oleh sejumlah faktor.

“Bisa jadi karena baru pertama kali melakukan olahraga lari, lupa melakukan pemanasan, atau bahkan memaksakan diri untuk berlari sangat cepat. Kebanyakan cedera yang dialami pelari terdapat di area lutut, betis, dan telapak kaki,” paparnya dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Rabu (17/7/2024).

Bila mengalami cedera saat berlari, dr Alvin mengatakan, terdapat beberapa cara penanganan yang bisa dilakukan. Salah satunya dengan menggunakan metode rest, ice, compress, dan elevate (RICE).

Pertama, pelari bisa melakukan rest atau beristirahat. Ketika merasakan ketidaknyamanan saat berlari, segera hentikan olahraga atau aktivitas fisik sehingga tidak membebani anggota tubuh yang cedera.

Baca Juga : Jantung Berdebar Tak Karuan saat Berolahraga? Ini Rahasia Olahraga Aman untuk Penderita Aritmia

Kedua, ice. Kompres bagian tubuh yang cedera menggunakan es selama 15-20 menit setiap 2-3 jam. Disarankan untuk membungkus es dengan handuk tipis agar es tidak bersentuhan langsung dengan kulit karena dapat menyebabkan radang dingin.

Ketiga, compress. Berikan tekanan pada bagian yang cedera dengan menggunakan perban elastis untuk membantu mengurangi pembengkakan. Longgarkan perban bila area yang cedera mengalami mati rasa, kesemutan, tampak pucat dan kebiruan, atau rasa nyeri meningkat.

Keempat, elevate. Posisikan area yang cedera lebih tinggi dari posisi jantung.

“Metode RICE efektif dilakukan pada cedera olahraga ringan. Akan lebih baik bila metode RICE dilakukan segera setelah terjadi cedera dan dilakukan selama 24 hingga 36 jam pertama,” ungkap dr Alvin.

Namun, jjika cedera yang dialami lebih berat dan tak kunjung membaik setelah penanganan dengan metode RICE, diperlukan konsultasi dengan dokter atau tenaga medis.

Beberapa gejala cedera berat yang perlu diwaspadai adalah bengkak dan nyeri bertambah parah, adanya benjolan atau perubahan bentuk, terdengar bunyi saat sendi digerakkan, kelemahan dan ketidakmampuan melakukan aktivitas dan menopang badan, kehilangan keseimbangan, kesulitan bernapas, serta demam.

“Untuk kasus cedera parah, harus ditangani oleh tenaga profesional. Perlu dilakukan pemeriksaan yang komprehensif agar pasien mendapat penanganan yang tepat, apakah harus melalui tindakan operasi atau nonoperasi,” jelas dr Alvin.

Pentingnya pemanasan

Dokter Alvin juga mengingatkan pentingnya pemanasan sebelum berolahraga untuk meminimalisasi terjadinya cedera. Hal ini karena pemanasan mampu melatih otot untuk lebih siap dalam melakukan aktivitas berlari yang berat.

Selain itu, tidak ada salahnya melakukan konsultasi dengan dokter untuk memandu persiapan fisik sebelum berlari. Konsultasi dapat dilakukan di layanan Sports Injury Treatment and Performance Center (SITPEC) di Mayapada Hospital.

Baca Juga :Penting buat Peserta Pocari Sweet Run 2024, Penuhi Kecukupan Nutrisi dan Hidrasi

salah satu layanan unggulan milik Mayapada Hospital itu dikhususkan bagi para atlet dan sport enthusiast untuk penanganan cedera dan meningkatkan performa olahraga.

Untuk diketahui, Mayapada Hospital kembali menjadi official hospital partner untuk ajang Pocari Sweat Run Indonesia 2024.

Mayapada Hospital bersama Pocari Sweat berupaya meningkatkan kesadaran para pencinta olahraga lari untuk mempersiapkan diri sebelum mengikuti ajang tersebut. Inisiatif ini dilakukan dengan menyediakan Self Health Assessment, yaitu formulir asesmen mandiri yang berisi sejumlah pertanyaan seputar kondisi dan riwayat kesehatan pelari.

Asesmen mandiri itu perlu diisi para peserta sebelum mengikuti ajang lari secara langsung. Tujuannya agar mereka dapat mengetahui dan menilai kesiapan diri sendiri sebelum ikut serta dalam ajang Pocari Sweat Run Indonesia 2024.

Mayapada Hospital juga memberikan dukungan kepada para peserta dengan menyediakan paket Medical Check-up (MCU) Runner yang dapat dilakukan di seluruh unit Mayapada Hospital. Tak hanya itu, tersedia pula fasilitas pemeriksaan rekam jantung (EKG) secara gratis selama rangkaian Race Pack Collection yang diselenggarakan mulai Kamis (18/7/2024) hingga Minggu (20/7/2024).

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com
atau