KOMPAS.com – Baru-baru ini, Dokter Bedah Toraks, Kardiak dan Vaskular Mayapada Hospital Tangerang, dr Arinto Bono Adji Hardjosworo, SpBTKV, berhasil menangani masalah katup jantung pada pasien anak laki-laki berusia 10 tahun lewat operasi mitral valve repair dengan teknik konvensional, pada Minggu (21/7/2024).
Prosedur operasi itu dilakukan untuk memperbaiki kerusakan pada katup mitral jantung yang disebabkan oleh penyakit jantung rematik. Penyakit ini merupakan kondisi yang terjadi sebagai komplikasi dari infeksi tenggorokan yang disebabkan oleh bakteri Streptococcus a.
Setelah infeksi tenggorokan sembuh, sistem kekebalan tubuh secara keliru menyerang jaringan jantung, terutama katup jantung. Hal ini menyebabkan peradangan pada jantung yang dapat merusak katup jantung secara permanen.
Dalam kasus tersebut, pasien mengalami sejumlah gejala yang mengganggu, seperti demam berkepanjangan, penurunan nafsu makan, dan gangguan tumbuh kembang.
Baca Juga : Jadi Penyebab Utama Kematian di Indonesia, Ini Cara Tepat Penanganan Jantung Koroner
Menurut penuturan ayah pasien, sang anak mengalami demam yang kerap kambuh di malam hari. Nafsu makannya pun menurun drastis sehingga berpengaruh pada pertumbuhannya. Tinggi badan sang anak, bahkan jauh di bawah rata-rata teman sebayanya.
Setelah melewati berbagai pemeriksaan, dokter mendiagnosis adanya kerusakan pada katup mitral jantung.
Katup mitral merupakan katup yang terletak di antara serambi kiri dan bilik kiri jantung. Katup ini berfungsi untuk mencegah darah mengalir ke serambi kiri saat jantung berkontraksi.
Jika katup mitral tidak berfungsi dengan baik, dapat menyebabkan kebocoran yang mengakibatkan sejumlah gejala seperti yang dialami pasien anak tersebut.
Dokter Bono menjelaskan, kerusakan katup mitral pada anak-anak dapat menyebabkan berbagai komplikasi kesehatan, seperti gagal jantung, gangguan pertumbuhan, dan penurunan kualitas hidup.
“Teknik operasi pada kasus ini cukup kompleks karena terjadi prolaps yang menyebabkan semua segmen daun katup jantung tidak menutup sama sekali. Tindakan yang dilakukan berupa perbaikan daun katup jantung yang mengalami disfungsi tanpa menggunakan bahan-bahan artifisial, kecuali ring jantung,” jelas dr Bono dalam rilis pers yang diterima Kompas.com, Kamis (8/8/2024).
Baca Juga : Aritmia, Kondisi Jantung Berdebar Tak Normal yang Ancam Kaum Produktif
Dengan begitu, imbuhnya, diharapkan katup jantung akan mengikuti pertumbuhan tubuh anak sehingga keberhasilan operasi bisa bertahan lama.
Tindakan perbaikan katup jantung yang dilakukan dr Bono itu termasuk ke dalam tindakan dengan tingkat kesulitan tinggi serta jarang bisa dilakukan oleh dokter bedah jantung.
“Seperti operasi lain, operasi ini juga memiliki risiko. Namun, dengan kemajuan teknologi medis dan keahlian tim medis, risiko komplikasi dapat diminimalkan,” kata dr Bono.
Pada perawatan pascaoperasi, pasien menjalani masa perawatan intensif serta pemulihan berjalan dengan lancar. Kondisi pasien pun menunjukkan perkembangan yang baik, nafsu makan kembali meningkat, demam tidak lagi kambuh, dan aktivitasnya semakin membaik.
Belajar dari masalah katup jantung yang dialami pasien anak tersebut, dr Bono mengingatkan orangtua untuk memperhatikan tanda-tanda gangguan kesehatan pada anak.
Jika mendapati gejala demam berkepanjangan, penurunan nafsu makan, gangguan pertumbuhan, atau sesak napas, sebaiknya segera periksa ke dokter. Sebab, deteksi dini dan penanganan yang tepat dapat mencegah komplikasi serius pada anak.
Baca Juga : Cardiac Emergency Mayapada Hospital, Solusi Cepat Atasi Gawat Darurat Jantung Saat Olahraga
Penanganan masalah katup jantung pada anak dengan tindakan Mitral Valve Repair seperti yang dilakukan dr Bono itu dapat dilakukan di salah satu layanan unggulan Mayapada Hospital, yakni Cardiovascular Center.
Cardiovascular Center Mayapada Hospital menyediakan layanan komprehensif dan mutakhir untuk menangani masalah jantung, mulai dari pencegahan, skrining dan diagnosis, pengobatan, hingga rehabilitasi pasca-tindakan, dengan dukungan tim dokter ahli.
Selain tindakan mitral valve repair, layanan Cardiovascular Center Mayapada Hospital juga telah banyak mengerjakan berbagai kasus tingkat lanjut, seperti tindakan bedah jantung coronary artery bypass graft (CABG) atau bypass jantung dan penanganan kasus aritmia dengan ablasi jantung.
Kemudian, penanganan gangguan pembuluh darah aorta dengan prosedur TEVAR dan Bentall Procedure yang merupakan tindakan dengan kesulitan tinggi serta bedah jantung untuk menangani penyakit jantung bawaan pada anak-anak, seperti tetralogi of fallot, ASD, dan VSD.